Warning!!!Disini terdapat part baper and sad yang bisa bikin Kamu nangis sesegukan.
Stay enjoy, and happy reading🥰
***
Kini hari yang ditentukan telah tiba. Aline sedang sibuk mengamati dirinya di depan cermin.
Sebuah senyum tak henti-hentinya terukir dari bibir manisnya. Ia tak bisa berhenti menghayal bagaimana indahnya perayaan ulang tahunnya malam nanti.
Hari sudah mulai gelap. Ia segera keluar dari kamar menemui kedua orang tuanya dan Gino yang sudah lama menunggu kedatangannya.
"Gimana penampilan Aku?"
"So beautiful. You look like princes," puji Gino.
"Thanks, Bang. Yang lain sudah datang?"
"Beberapa teman sekolah Kamu memang sudah datang, Nak. Dan sekarang mereka sedang menunggu kedatangan kita," ujar Vina.
"Yaudah, sebaiknya kita kesana sekarang!" ajaknya dengan penuh semangat menarik tangan Vina menuju kolam renang.
"Happy birthday, Aline," ujar Luci, teman sekelas Aline. Kini Aline menjadi lebih sibuk menyambut tamu-tamunya.
Sesaat pikirannya menjadi resah saat orang yang ditunggu-tunggu belum juga datang. Matanya terus menatap ke pintu hingga akhirnya senyumnya mulai terukir saat Cerry, Aslan, dan Kenzi datang bersamaan. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena ternyata Erlangga tidak bersama mereka.
"Hai, Lin," sapa Cerry dengan senyum merekah di bibirnya.
"Happy birthday, Lin. Sorry Gue telat." Ia lalu memeluk Aline erat membuat semuanya menjadi lebih hangat.
"Makasih, Cer," balasnya dengan sedikit tidak bersemangat.
"Lo kenapa?" tanya Cerry mulai merasa kegelisahan Aline. Hal itu terlihat jelas dari wajah Aline yang tampak murung.
"Erlangga belum datang ya? Dia gak bareng kalian?"
Seketika itu juga wajah keempatnya langsung berubah. Membuat Aline semakin tidak bersemangat.
Kenzi dan Aslan saling senggol bahu, tidak tega melihat Aline. Bahkan mereka juga sudah lama tidak mendapat kabar dari Erlangga.
"Kalian kok diam? Kalian juga gak tau Erlangga kemana?"
"Peter, Peter dimana?"
"Peter berangkat hari ini ke Austalia, Lin. Tadi dia telepon Gue dan …" Aslan menggantung ucapannya membuat Aline semakin penasaran.
"Dan apa?"
"Katanya dia bakal berangkat bareng Erlangga."
"A … apa? Kenapa Lo baru kasih tau Gue sekarang, Slan?"
"Peter bilang kalau Erlangga melarang dia kasih tau Lo. Gue juga baru di kasih tau tadi siang. Sorry, Lin."
"Erlangga gak mau Gue tau? Tapi kenapa? Emang Gue punya salah apa sama dia? Slan, tolong hubungi Erlangga atau Peter! Gue mau ngomong, Slan."
"Gue gak bisa, Lin. Gue udah janji sama Erlangga, dan kalau Gue hubungin dia sekarang dia akan marah karena Gue udah kasih tau Lo."
"Gue gak peduli, Slan. Lo gak mentingin perasaan Gue apa? Oke, kalau Erlangga mau berangkat sekarang Gue gapapa. Tapi gak gini caranya. Itu artinya dia gak ngangep Gue ada dong. Kalau emang dia mau selesaiin semuanya sekarang biar Gue tau, dan Gue gak perlu banyak berharap," cicitnya dengan mata yang sudah mulai berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)
Novela JuvenilMenjalin persahabatan dengan sesama perempuan memang sangat mungkin. Namun apa jadinya jika yang bersahabat adalah laki-laki dan perempuan? Erlangga dan Aline, dua orang sahabat yang masing-masing memiliki prinsip untuk tidak pernah mencintai satu s...