"Nah 'kan. Waktunya balas dendam," ujar Kenzi. "Truth or dare?"
"Truth," jawab Erlangga cepat.
Kenzi tersenyum puas. Terukir senyum jahil di wajahnya.
"Sesuai harapan." Batinnya.
"Lo suka sama Aline, ya atau gak?"
Degh
Aline membulatkan matanya mendengar pertanyaan Kenzi. Begitu juga dengan Erlangga yang tidak kalah kaget sebagai target pertanyaan.
"Ini nih yang paling Gue tunggu-tunggu," seru Aslan.
Erlangga berdecak pelan. "Prinsip tetap prinsip, mencintai dia adalah hal yang mustahil. Ogah Gue, dia itu ringan tangan, bisa-bisa tiap hari dapet kdrt Gue."
"Lo ... Lo pikir Gue mau? Nih." Aline melebarkan lobang hidungnya membuat Erlangga bergidik.
"Masa iya sih?" ledek Aslan.
"Tercium aroma-aroma kebohongan," timpal Peter.
"Siapa tuh?" sindir Aslan.
"Noh di sebelah Lo."
"Gak asik Lo, Er." Kesal Aslan.
"By the way kalau udah lulus kalian mau kemana? Dimulai dari Erlangga deh," tanya Kenzi mulai serius.
"Kalau Gue lanjut kuliah. Rencananya sih di Australia."
Aline langsung menatap Erlangga dengan raut yang tidak bisa diungkapkan. Hal itu tentu saja membuat Erlangga mengerti dan langsung mengelus rambutnya.
"Demi masa depan, Lin. Gue mau cari suasana baru."
"Emangnya Lo harus kuliah diluar negeri gitu? Kenapa gak disini aja? Disini juga banyak perguruan tinggi kok." Kesal Aline.
"Cie ada yang merasa kehilangan nih." Goda Peter.
"Emangnya Lo gak?" sahut Cerry.
"Ngapain? Gue juga kuliah disana kok," jawabnya enteng.
"Wah, sejak kapan Lo berdua sejengkol?" tanya Kenzi tidak terima.
"Sejengkol pala Lo." Peter mendorong lengan Kenzi cukup kuat membuat pria itu terjungkal.
"Kdrt woy," teriak Kenzi merasa tersakiti.
"Jadi Lo berdua bakal kuliah di tempat yang sama atau gimana?" tanya Aslan.
"Jelas dong, ngapain kuliah beda tempat kalau punya teman."
"Oh. Aslan gak ikut?"
"Gue kuliah yanh dekat-dekat aja. Setelah selesai, Gue mau fokus ikut pelatihan militer."
"Wuih … siap komandan," ujar Kenzi memberi hormat.
"Hahaha, anak buah," ledeknya mengusap kepala Kenzi.
"Jadi Aslan bakalan masuk militer? Berarti kalau seandainya Gue pacaran atau nikah sama dia, dia bakalan jauh terus dong dari Gue. Ah galau banget Gue." Cerry membatin.
"Kalau gitu kita satu kampus aja, Slan, " ujar Kenzi antusias.
"Yoi."
"Kayaknya dari tadi ada yang diem-diem bae deh. Woy Cer, Lo kemana?" tanya Kenzi membuat lamunan Cerry bubar.
"Gue juga kuliah, tapi belum tau mau dimana. Si Aline kayaknya juga sama tuh."
"Yaudah, daripada kalian bingung, mending kita kuliah ditempat yang sama aja!" Usul Aslan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)
Teen FictionMenjalin persahabatan dengan sesama perempuan memang sangat mungkin. Namun apa jadinya jika yang bersahabat adalah laki-laki dan perempuan? Erlangga dan Aline, dua orang sahabat yang masing-masing memiliki prinsip untuk tidak pernah mencintai satu s...