"Udah boleh makan nih?" tanyanya.
"Udah, makan aja! Selamat makan semua," ujar Aline lalu mencuci tangannya.
Mereka semua akhirnya dapat menikmati makanan dengan begitu tenang. Rasa nikmat bertambah dengan dukungan suasana danau yang tampak indah dan sejuk.
Semilir angin mulai menemani kegiatan mereka, sesekali Kenzi mencairkan suasana dengan keramdomannya, membuat yang lain ikut terhibur.
Beberapa saat akhirnya mereka menyelesaikan acara makan bersama. Aline dibantu Cerry mulai merapikan barang-barang, sementara Erlangga, Kenzi, Peter, dan Aslan pergi ke pinggir danau untuk bermain.
"Woy cepetan sini!" teriak Kenzi pada Aline dan Cerry.
"Iya sebentar. Lin buruan!" Desak Cerry karena tidak sabar ingin ikut berfoto.
"Yaelah gak sabaran banget, ayo!"
Cerry menggandeng tangan Aline menghampiri Erlangga dan yang lain. Karena tidak sabar, Cerry langsung berlari dengan gembira ke pinggir danau membuat Aline merasa kesal karena ditinggalkan.
"Si Aline lambat banget kayak siput," ujar Aslan.
Erlangga hanya tersenyum menatap Aline lalu mengambil ponselnya dan memotret Aline yang sedang berjalan diiringi semilir angin.
"Cantik," pujinya.
"Lama banget sih Lo, ayo foto," ajak Peter kemudian mengarahkan kameranya saat mereka semua sudah berkumpul.
"Tetap nyengir walau gigimu kering," ujar Kenzi lalu mengatur gaya sekeren mungkin.
"Udah? 1,2,3."
"Lagi dong!" ujar Cerry.
"Sabar!" Peter mulai mengarahkan lagi ponselnya dan mulai memotret.
"Bagus gak?" tanya Aline penasaran.
"Bagus," jawab Peter jujur.
"Coba lihat!" Kenzi merebut ponsel Peter.
"Astaga aib. Woy muka Gue kenapa blur begini?"
"Makanya kalau foto Lo diem!" Kesalnya.
"Gue udah anteng Pit, tapi tuh nyamuk recokin Gue."
Mereka berlima hanya bisa tersenyum menanggapi ocehan unfaedah Kenzi. Kenzi sangat tidak ihklas jika hanya dirinya yang jelek di dalam foto, ia kembali mengarahkan kamera mengajak yang lain berfoto.
"Pasang gaya bagus-bagus! 1,2,3." Dan foto ketiga berhasil diambil.
Mereka pun melanjutkan kegiatan foto memfoto untuk mengambil gambar sebanyak mungkin.
"Er, foto yuk!" ajaknya pada Erlangga yang kini tengah berdiri menatap danau.
"Males."
"Males? Mau Gue tendang Lo ke danau?" Ancamnya dengan wajah sinis.
"Ck, sudah minta, maksa lagi." Ocehnya.
"Udah ayok!" Aline menarik Erlangga dan mulai mengarahkan kamera ke wajah mereka berdua.
"Wih bagus banget. Cantik banget ternyata Gue," pujinya.
"Sini Gue yang ambil!"
Aline hanya menurut dan memberikan ponselnya pada Erlangga.
"Ini baru bagus."
"Sama aja kayak tadi."
"Sama gimana? Jelas-jelas foto yang Gue ambil lebih oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)
Teen FictionMenjalin persahabatan dengan sesama perempuan memang sangat mungkin. Namun apa jadinya jika yang bersahabat adalah laki-laki dan perempuan? Erlangga dan Aline, dua orang sahabat yang masing-masing memiliki prinsip untuk tidak pernah mencintai satu s...