Part30. Toko Buku

12 3 0
                                    


"Berhenti Lo kurang ajar! Habis Lo di tangan Gue."

Kini Erlangga dan Peter menjadi bahan tontonan para penghuni sekolah yang asik berlalu lalang menikmati jam istirahatnya masing-masing, meski mereka sama sekali tidak tahu apa yang sedang dua orang pria itu ributkan.

Sedang di sisi lain, Kenzi dan Aslan hanya menatap dari kejauhan mencoba menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Lo masih selera makan, Ken?" tanya Aslan dengan mimik prihatin.

"Cuih …" Kenzi meludah mengeluarkan sisa spaghetti dalam mulutnya merasa jijik saat mengingat bau yang dikeluarkan oleh Peter.

"Gak ngotak memang si Peter." Decaknya.

***

Erlangga memegang lututnya dengan nafas tersenggal-senggal, lalu menatap Peter di atas sana dengan wajah memerah menahan capek dan kesal. Semuanya campur aduk jadi satu.

"Tu … hah …tu … turun Lo!"

"Gak mau. Ampun Er, Gue gak sengaja, suer," ucapnya memohon sambil memeluk dahan pohon rambutan dengan erat.

"Gue bilang turun!"

"Gak."

"Turun Lo!" ucapnya sekali lagi dengan penuh penekanan. Ia berusaha tenang mengatur nafasnya agar menjadi teratur.

"I … iya Gue turun. Tapi jangan apa-apain Gue ya!"

"Turun!"

Peter mulai turun dengan perlahan meski hati dan pikirannya agak ragu apalagi saat melihat wajah Erlangga.

"Sorry, Er."

Erlangga melangkah maju mendekati Peter sambil meremas jari tangannya.

"Lo …"

"Heheh Gue gak sengaja, suer …"

"Arghhhhhhh …"

"Ampun Er, ampun …"

Peter berusaha menutupi kepalanya dari serangan Erlangga yang seperti orang kesetanan mengacak-acak rambut dan wajahnya dengan beringas.

"Turut prihatin Gue." Monolog Kenzi dan Aslan bersamaan.

***

Beberapa minggu kemudian …

Hari ini beberapa sekolah akan fokus pada kelas 12, dimana mereka akan menjalani beberapa macam ujian-ujian sebelum melaksanakan ujian kelulusan.

Aline menatap lembar soal di hadapannya dengan serius, begitu juga dengan teman-temannya. Namun tidak sedikit dari mereka berbisik-bisik meminta jawaban satu sama lain.

"Pstt … Lin …"

Aline menoleh ke sampingnya. "Apa?" Bisiknya pelan.

"Lo udah selesai?"

"Belum, Lo?"

"Sama. Bagi jawaban nomor 10 dong!"

"Lah ini Gue lagi nyari, Cer."

"Ck, masa iya sih?" Cerry menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia tidak yakin Aline belum selesai, pasalnya hari ini adalah ujian bahasa inggris dan menurutnya Aline adalah ahlinya.

"Bilang aja gak mau ngasih." Monolognya.

Sementara Aline, ia tengah sibuk meng translate soal dihadapannya dengan serius. Walaupun iya tau beberapa kosa kata, tapi tetap saja butuh usaha keras untuk memahami maksud dari soal yang sedang ia kerjakan.

Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang