"Lo yang lebih utama." Erlangga memejamkan matanya perlahan lalu menghela nafas."Will you be my girlfriend?"
Aline diam mematung. Ia menatap tak percaya pada Erlangga.
"A … apa?"
Erlangga hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Gue serius," ucapnya.
"Lo mau 'kan? Sebelum keberangkatan Gue, Gue mau mastiin Lo jadi milik Gue dulu. Dengan begitu Gue bisa tenang," tambahnya.
"Lo gak lagi ngerjain Gue 'kan? Lo gak mungkin suka sama Gue."
"Gue udah gak bisa bohongin perasaan Gue lagi, Lin. Gue mau Lo jadi milik Gue, selamanya. Lo mau 'kan?"
Lagi dan lagi air mata Aline mulai menetes. Ia mengangguk lalu tersenyum bahagia. Begitu pun dengan Erlangga. Ia segera berdiri dan langsung memeluk tubuh Aline erat. Ia akan sangat merindukan pelukan ini, sangat dan sangat merindukannya.
"Jangan pernah berfikir kalau Gue akan ninggalin Lo! Begitu juga sebaliknya, jangan pernah berfikir untuk ninggalin Gue. Lo mau 'kan nungguin Gue?" ucapnya setelah melepas pelukannya.
Aline langsung mengangguk. "Gue mau. Kapan pun Gue tunggu."
Sebuah senyuman lagi-lagi terukir di bibir Erlangga, dan untuk kesekian kalinya ia menarik tubuh mungil itu dan mendekapnya erat, sangat erat.
Erlangga melepaskan pelukannya, netranya menatap mata yang juga tengah menatapnya. Ia mendekatkan wajahnya pada kening Aline lalu menciumnya perlahan, sangat lama.
Aline hanya bisa memejamkan matanya, merasakan rasa hangat yang menjalar dari bibir yang menyentuh keningnya.
Akhir yang buruk yang pernah tersirat di benaknya, kini perlahan memudar berganti dengan binar-binar kebahagiaan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kini, tubuh hangat yang sangat ia rindukan sudah menjadi miliknya. Ia tidak akan membiarkan rasa kehilangan hadir dan mengambil alih kebahagiaannya.
Ditemani gelapnya malam, dan dihiasi sinar bulan serta bintang yang mulai bermunculan menambah indahnya malam yang akan selamanya menjadi saksi terjalinnya ikatan dua orang sahabat yang kini menjadi pasangan kekasih.
"Woy," teriak Peter keluar dari dalam mobil, membuat dua insan yang sedang memadu asmara langsung menoleh.
"Aduh, Lo berdua emang keterlaluan ya," ucapnya kesal.
Erlangga mendelik, ia langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Aline.
"Lo kenapa?" tanyanya.
"Tuh taksi kasihan woy. Bayar!"
"Astaga …" Erlangga menggeram kesal lalu memijat keningnya.
"Kenapa gak Lo aja sih yang bayar?"
"Ogah. Gue gak mau rugi, lagian kalian 'kan udah sah nih pacaran, jadi bayar lah! Hitung-hintung uang kebahagiaan. Kau boleh lebihin, kasihan supirnya nunggu." Ocehnya.
Erlangga segera merogoh uang dari sakunya dan memberikannya pada Peter.
"Sana bayar!" ucapnya kesal.
"Oke, Bro," serunya lalu berlari menuju mobil taksi di depan sana.
"Erlangga?"
Erlangga dan Aline langsung menoleh dan mendapati Kenzi, Aslan, dan Cerry yang sudah berada di depan gerbang. Mereka bertiga langsung berlari menghampiri keduanya dengan rasa bahagia sekaligus bingung.
"Lo? Kok bisa?" tunjjuk Cerry menatap heran pada Erlangga.
Erlangga tersenyum. "Ceritanya panjang."
"Berarti Lo gak jadi berangkat hari ini dong?" tanya Kenzi, dan lagi-lagi Erlangga hanya mengangguk.
"Aah senang banget Gue. Lo emang kurang ajar ya, mau berangkat tapi gak pamitan dulu sama kita. Lo lihat tuh si Aline! Mata sama mukannya memerah kayaknya habis nangis. Hampir stres dia itu," ucapnya sambil terkekeh.
"Sembarangan aja Lo." Aline menatap Kenzi dengan nyalang.
"Helo epribadih," teriak Peter berlari sambil menyeret kopernya.
"Ah cape Gue," keluhnya sambil mengatur nafas.
"Pit, Gue kangen Lo," teriak Kenzi heboh dan langsung berlari memeluk Peter membuat samg empu menahan sesak.
"Woy, peluknya kekencangan bego." Umpatnya kesal.
"Sorry, Gue kesenengan soalnya."
"Ehem, dari tadi nih orang berdua pegangan mulu deh. Ada udang di balik bakwan nih," sindir Cerry sambil tersenyum.
"Jelaslah, namanya orang pacaran," ucap Peter santai.
"What?" teriak ketiganya kompak langsung menganga di tempat. Mereka bertiga langsung menoleh pada Aline dan Erlangga meminta penjelasan.
"Serius, Er?" tanya Kenzi heboh.
Erlangga dan Aline hanya tersenyum malu, lalu mengangguk.
"Wah, daebak. Selamat dari Gue," ujar Kenzi.
"Gue bilang juga apa?" timpal Aslan.
"Berarti mereka berdua udah sold out dong, sisa kita berempat," ujar Peter.
"Siapa bilang? Kita berdua juga udah sold out," sela Aslan membuat Cerry menunduk malu.
"Apa?" teriak Peter dan Kenzi syok.
"Ja … jadi kalian juga?"
Aslan mengangguk cepat. "Iya."
"Astaga Mak, tolong anakmu masih jomblo," teriak Kenzi dramatis. Ia lalu menoleh pada Peter.
"Sisa kita doang dong, Pit?"
"Kurang asem Lo, Slan. Sold out gak bilang-bilang. Ken, kita sama siapa dong?"
"Udah, Lo berdua cocok kok," ujar Erlangga dengan santainya, membuat Kenzi dan Peter saling pandang.
"Cuih … ogah."
Kenzi bergidik ngeri membayangkan betapa ngerinya saat ia bersama Peter. Mimpi buruk.
Mereka semua hanya bisa tersenyum menanggapi dua teman konyol yang selalu mampu mencairkan suasana.
Erlangga menarik pinggang Aline lebih dekat pada tubuhnya sedangkan Aline, ia hanya bisa tersenyum lalu memeluk tubuh Erlangga, menghirup wangi tubuh pria itu yang sudah menjadi candunya sejak lama.
-THE END-
Akan ada saatnya dimana hati yang masih enggan untuk mengaku terpaksa harus jujur agar kata kehilangan tidak mengambil alih.
Jujurlah pada perasaanmu sendiri karena itulah jalan terbaik. Untuk resikonya bisa anda tangani nanti.
Buat Erlangga dan Aline jangan lupa traktir Author makanan enak sekaligus jadilah pemain yang bisa membuat Author bangga. Karena tanpa Saya kalian tidak bisa jadian.
Saya rela loh minta pesawat nunggu biar si Erlangga bisa macarin si Aline dulu. Lah kok malah curhat. Gapapa biar si Erlangga gak merasa rugi traktir Authornya, iya gak Erlan?
Erlangga belike: "Suka hati Kau lah thor!"
Author: "Nah kalian dengar sendiri 'kan?"
Sekian kata-kata penyemangat dan unfaedah dari Saya selaku Author pasangan sebiji ini, sempurna atau tidak sempurnanya cerita ini bisa lah anda semua sempurnakan dengan sudut pandang positive para pembaca sekalian! Karena Saya juga manusia biasa yang tidak sempurna.
Dengan begini Saya selaku Author menyatakan cerita ini, TAMAT.
Sekian, terima pinangan penerbit, EAAA🤭
Mari kita AMINKAN BERSAMA SAUDARA-SAUDARA💜🤭
Tinggalkam jejak Anda wahai pembaca setia dan tidak setia😊
Vote vote and vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple (Erlangga Dan Aline)
Teen FictionMenjalin persahabatan dengan sesama perempuan memang sangat mungkin. Namun apa jadinya jika yang bersahabat adalah laki-laki dan perempuan? Erlangga dan Aline, dua orang sahabat yang masing-masing memiliki prinsip untuk tidak pernah mencintai satu s...