-1-

3.7K 302 8
                                    

Request dari hujannya

*
*

Brakkk

Bunyi gebrakan meja secara tiba tiba membuatkan Roseanne yang bisa dipanggil Rose itu terlonjak kaget.

Dengan kacamata yang sudah dipakai, dia menatap atasannya yang kelihatan marah itu.

"Kamu bisa kerja tidak hah!?" Bentak Jisoo, cowok yang menjadi atasan Rose.

"M-maaf Mr Ji" ujar Rose ketakutan.

"Berkas ini penting untuk meeting tapi kenapa kamu bikin kesalahan!? Apa kamu tidak mendengarkan arahan saya!? Kamu budeg hah!?!" Teriak Jisoo marah.

Rose menggigit bibir bawahnya bagi menahan tangisannya "M-Maaf"

"Saya tidak butuh maaf kamu! Sekarang, kamu siapin berkas ini tanpa kesalahan! Besok pagi, saya mau berkas ini sudah ada diatas meja saya!"

"B-baiklah Mr Ji" Rose bergegas mengambil berkas itu. Dia membukung sopan dan buru buru berganjak keluar dari ruangan sang atasan.

Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar. Baru saja tiba di perusahan malah dibikin emosi sama kelakuan sekertarisnya itu.

Kim Jisoo Alveano, cowok yang sudah berusia 30 tahun. Jisoo bekerja sebagai CEO di perusahan milik Grandpa nya setelah Daddy nya meninggal dan dia masih belum menikah gara gara lebih mementingkan urusan pekerjaan. Dia sosok yang dingin dan cuek bahkan dia tidak segan segan untuk memarahi karyawannya yang melakukan sedikit kesalahan. Annoying CEO, itu lah julukan yang diberikan oleh para karyawan kepadanya. Dia tahu namun dia memilih untuk tidak peduli. 


















"Sudah, jangan difikirkan" didalam toilet, Joy sebagai salah satu karyawan diperusahan Jisoo lagi menenangkan Rose yang masih menangis.

"Hiks aku hanya bikin sedikit kesalahan" isak Rose.

Joy menatap Rose dengan iba karena dia dengan jelas dapat mendengar teriakan Jisoo yang memarahi Rose tadi bahkan karyawan yang lain juga bisa mendengarkannya.

"Kamu juga sudah tahu gimana kelakuan Mr Ji" ujar Joy mengelus pundak Rose.

"Hiks apa dia tidak punya hati?" Polos Rose dengan sisa isakannya.

Joy terkekeh kecil "Mungkin juga si. Dia cuek. Kenapa ya pacar dia betah bersama dia"

Rose ikut terkekeh kecil "Mereka saling mencintai" ujarnya menghapus air matanya dengan tisue yang diberi oleh Joy.

"Mungkin" sahut Joy "Ya sudah. Mendingan kita kembali bekerja sekarang sebelum kita dimarahin sama Mr Ji" lanjutnya.

Rose mengangguk dan membasuh wajahnya agar tidak ada yang menyadari kalau dia baru selesai menangis.

Roseanne Skyler Park, sosok cewek  yang berusia 25 tahun. Rose adalah sosok cewek yang polos. Dengan memakai pakaian yang tidak mewah serta kacamata, ianya membuatkan dirinya kelihatan seperti sosok kutu buku. Walaupun begitu, dia dikenali dengan otak yang pintar. Gara gara itu juga dia bisa menjadi sekertaris di perusahan Jisoo. Awalnya, dia memang sudah berniat untuk berhenti bekerja gara gara sikap Jisoo namun dia masih memikirkan sosok sang Ibu di rumah. Akhirnya setelah berfikir dengan matang, dia memutuskan untuk tetap lanjut bekerja walaupun dia harus menghadapi sikap Jisoo yang sudah keterlaluan.




















"Hey Boy" seorang cewek yang memakai pakaian mewahnya berjalan memasuki ruangan kerja Jisoo.

"Mau apa!?" Datar Jisoo fokus melakukan pekerjaannya.

"Nothing. Aku hanya mampir si" sahut sang cewek.

"Jennie, bisa kamu pergi?" Tanya Jisoo menatap sosok itu dengan kesal.

"Dih, ngusir" Jennie, sosok adek kandung Jisoo itu dengan santainya beralih duduk disofa diruangan Jisoo "Ngomong ngomong, tadi aku mendengar dari karyawan yang lain kalau Oppa memarahi Rose. Apa itu benar?"

"Bukan urusan kamu" cuek Jisoo.

"Itu urusan aku karena Rose teman aku"

"Sejak kapan kalian temanan?"

"Sejak dia bekerja disini" santai Jennie "Dia baik si dan aku suka temanan sama dia"

"I don't care" sahut Jisoo.

Jennie mendengus "Kenapa Oppa marah sama dia?"

"Dia bikin kesalahan Jennie-ah. Oppa butuh berkas itu untuk meeting tapi meetingnya harus batal gara gara kesalahan dia"

"Dia juga manusia, pasti punya salah lah. Oppa bisa menegur dia tapi jangan dimarahin juga kali. Kasian sama dia"

"Cukup Jen. Oppa punya banyak kerja. Kalau kamu kesini karena ingin membela dia, mendingan kamu pulang saja. Jaga Mommy dirumah"

Jennie bangkit dan menatap Jisoo dengan tajam "Oppa menyebalkan!" Dengusnya berganjak keluar dari ruangan Jisoo.

"Terserah" sahut Jisoo kembali melanjutkan pekerjaannya.






"Rose"

Rose sontak bangkit ketika Jennie menghampiri "Nona Jennie"

"Hey, sudah aku bilang, panggil aku Jennie saja" tegur Jennie.

"Tapi Nona Jennie adeknya Mr Ji"

"Terus? Aku tidak peduli si. Lagian aku tidak bekerja disini jadi kamu tidak perku memanggil aku Nona. Cukup panggil aku Jennie saja"

Rose mengangguk patuh "Baiklah" sahutnya.

"Sekarang sudah jam makan siang. Ayo kita makan bersama" ajak Jennie.

Rose mengusap tengkuk belakangnya dengan kaku "Maaf Jennie. Aku masih punya banyak kerja"

"Itu pasti gara gara Oppa aku bukan? Sudah lah. Kamu bisa melanjutkan kerjanya nanti kok. Sekarang, ayo ikut aku"

Tidak ingin membuatkan Jennie kecewa, Rose akhirnya memutuskan untuk mengikuti Jennie.











  Tekan
   👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang