Mendengar keributan yang terjadi, Haerin akhirnya berganjak keluar dari kamar dengan menggunakan kursi rodanya.
"Untuk apa kamu kesini!?" Tanya nya menatap Hanjoo dengan marah.
"Aku mau ketemu sama Jisoo!" Sahut Hanjoo "Dimana Jisoo!?"
"Cukup Hanjoo! Kamu jangan pernah bertemu sama Jisoo lagi! Jisoo sudah menikah! Kamu harus move on!" Ujar Haerin.
"Aku tidak peduli! Jisoo tetap milik aku!" Sahut Hanjoo.
"Jangan gila Hanjoo! Saya tidak akan membiarkan kamu masuk kedalam keluarga saya! Jisoo tidak akan pernah menikahi kamu!" Sentak Haerin yang sudah tidak mampu menahan emosinya lagi.
"Semuanya gara gara lo! Dasar wanita cacat!" Marah Hanjoo.
Secara tiba tiba dia mendorong kursi roda Haerin dengan kasar.
Brukkk
"Mommy!!" Rose berteriak kaget ketika melihat Haerin berguling guling diatas tangga dan terjatuh dilantai bawah.
Kejadian itu terjadi secara tiba tiba membuatkan Rose tidak mampu untuk menghalangnya. Dengan paniknya Rose berlari kelantai bawah untuk menghampiri Haerin yang sudah tidak sadarkan dirinya. Nafasnya memburu ketika melihat kepala Haerin sudah mengeluarkan darah "Mom, bangun Mom!" Paniknya.
Hanjoo juga ikutan panik. Tanpa membantu, dia bergegas berlari keluar dari mansion itu.
"Hiks Mommy" isak Rose. Baru saja dia ingin bangkit dan mengambil ponselnya, Jisoo berjalan memasuki mansion.
"Mommy!" Jisoo bergegas menghampiri Haerin.
"Hiks Oppa, tolong Mommy" isak Rose.
Jisoo menggendong Haerin ala bridal style dan membawa Mommy nya menuju ke rumah sakit.
Didepan ruangan UGD, hanya isak tangis Rose yang kedengaran. Mereka menunggu dengan perasaan yang khawatir.
"Kenapa kamu melakukan semua ini!?" Jisoo bertanya dengan dingin.
"M-maksud Oppa?" Bingung Rose.
"Kenapa lo mendorong Mommy hah!!?" Jisoo yang sudah tidak mampu menahan emosinya akhirnya membentak Rose.
"Jadi Oppa fikir aku yang mendorong Mommy?" Tanya Rose kaget.
"Hanya lo sama Mommy yang ada dimansion!" Sahut Jisoo menatap Rose dengan tajam.
"Oppa, bukan aku yang mendorong Mommy!" Ujar Rose berusaha membela dirinya.
Srett
Dengan nafas yang memburu Jisoo mendorong Rose ke dinding dan dia mencekik leher sang istri "Jangan bohong sialan!" Marahnya. Bukankah sudah jelas kalau Jisoo tidak akan pernah memaafkan orang yang menyakiti Mommynya?
Rose sudah kesulitan untuk bernafas. Dia mati matian berusaha melepaskan tangan Jisoo dari lehernya itu.
"Oppa!" Jennie yang baru tiba bergegas mendorong sang Oppa menjauh dari Rose.
Uhukkk uhukk
Rose terbatuk dengan memegang lehernya yang sakit itu. Dengan segera dia menghirup udara.
"Apa yang Oppa lakukan!?!" Sentak Jennie.
Jisoo menatap Jennie dengan tajam "Mommy jatuh dari tangga dan semuanya gara gara dia! Dia yang mendorong Mommy!"
"Oppa, bukan aku yang mendorong Mommy!" Sahut Rose kembali membela dirinya.
"Cukup Roseanne! Jangan berbohong lagi! Kalau lo sudah tidak sanggup untuk menjaga Mommy, lo ngomong saja sama gue! Tidak perlu melakukan hal gila seperti ini!"
"Kenapa Oppa menyimpulkan segalanya?! Oppa bahkan tidak melihat kalau aku yang mendorong Mommy!" Sahut Rose.
"Karena dimansion itu hanya ada Mommy sama lo! Selama ini Mommy tidak pernah jatuh dari tangga!" Balas Jisoo.
"Sudah aku bilang kalau bukan aku yang mendorong Mommy! Aku menyayangi Mommy seperti aku menyayangi Mama aku sendiri!" Ujar Rose "Hanjoo, dia yang datang ke mansion untuk mencari Oppa! Dia juga yang mendorong Mommy!" Lanjutnya.
"Roseanne Skyler!!" Bentak Jisoo "Jangan pernah lo menggunakan orang lain untuk menutupi kesalahan lo sendiri! Hanjoo bahkan tidak pernah tahu dimana keberadaan mansion gue jadi dia tidak mungkin ke mansion!"
Mata Rose berkaca kaca. Suami nya sendiri tidak percaya kepadanya jadi apa yang harus dia lakukan? "Jen, kamu percaya sama aku bukan?" Lirihnya.
Jennie menatap Rose dengan tatapan yang sulit diartikan. Disatu sisi, dia ingin mempercayai Rose namun disatu sisi yang lain, omongan Jisoo ada benarnya. Selama ini Hanjoo memang tidak pernah tahu keberadaan mansion mereka.
"Jen, aku mohon sama kamu, tolong percaya sama aku" lanjut Rose memohon.
"Iya Rose, aku percaya sama kami" ujar Jennie pada akhirnya.
Jisoo menatap sang adek dengan kaget "Jen, apa kamu tidak sayang sama Mommy!? Kenapa kamu malah membela wanita sok polos ini!?"
"Oppa, mungkin apa yang dikatakan oleh Rose itu ada benarnya. Kita tidak bisa menghukum dia tanpa mempunyai bukti" ujar Jennie.
Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Bukti apa lagi yang kamu inginkan? Oppa benar benar yakin kalau semua ini ulah dia!"
Dia menatap Rose dengan tajam "Tolong pergi dari sini"
"Oppa-"
"Cukup Roseanne!" Sentak Jisoo.
Jennie mengelus pundak Rose "Rose, sepertinya Oppa butuh waktu. Kamu pulang dulu ya. Aku akan bicara sama Oppa duluan"
Tidak ingin membuatkan Jisoo semakin marah, Rose akhirnya pasrah dan berganjak pergi dari sana.
Bukannya pulang, namun Rose memilih untuk duduk dibangku taman rumah sakit. Dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang "Hiks Lisa-ya, gue butuh lo"
Konflik sudah tiba🤧
Tekan
👇
![](https://img.wattpad.com/cover/334243711-288-k392179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
FanfictionPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌