Lisa tersenyum kaku dan menatap Jennie dengan tatapan tidak enak karena sudah mengganggu waktu tidur yeoja itu. Mereka memang sudah sedikit akrab setelah Rose memperkenalkan mereka dirumah sakit waktu Jennie membesuk Sara bahkan mereka sudah sering bertukar pesan.
"Maaf ya Jen. Gue merasa tidak enak karena sudah merepotkan lo" ujar Lisa.
Jennie menghampiri Lisa dengan membawa bungkusan yang sudah terisi nasi goreng kimchi "Tidak apa apa kok Li" sahut Jennie "Ngomong ngomong, kok lo mau gue bikin nasi goreng kimchi jam segini?"
"Teman gue lagi ngidam si dan dia meminta gue untuk mencari nasi goreng kimchi yang enak. Gue kepikiran sama lo makanya gue meminta bantuan lo" jelas Lisa sedikit berbohong.
"Kok gue? Memangnya lo tahu nasi goreng kimchi gue enak?"
"Ah, d-dulu Rose pernah cerita sama gue"
Jennie terdiam. Ah, dia merindui wanita berpipi chipmunk itu "Dulu Rose suka banget sama nasi goreng kimchi gue" ujarnya tersenyum miris.
"Lo sayang banget ya sama Rose"
"Gue tidak punya adek Li. Gue sudah menganggap Rose seperti adek gue walaupun dia menikahi Oppa gue" sahut Jennie dengan tulus "Kepergian dia bikin jiwa gue tersiksa. Hati gue sakit Lis. Rasanya sama seperti disaat gue kehilangan Daddy"
Melihat Jennie yang memang tulus menyayangi Rose itu membuatkan Lisa tidak tega. Dia bisa melihat kalau Jennie sudah seperti sosok Kakak kepada Rose "Apa besok lo sibuk?" Tanya Lisa.
"Tidak" sahut Jennie.
"Lo datang ke apartment gue ya. Ada yang harus gue bicarakan sama lo" ujar Lisa
"Baiklah, gue akan datang" sahut Jennie.
"Nanti gue kirim alamatnya. Gue duluan ya. Terima kasih untuk nasi goreng kimchi ini dan maaf karena sudah merepotkan"
"Iya, santai saja Li"
*
Setibanya di apartment, Lisa langsung menghidangkan sepiring nasi goreng kimchi untuk sahabatnya yang sudah menunggu dimeja makan itu.
"Lo tidak makan Li?" Tanya Rose
"Jam segini gue tidak ada selera" sahut Lisa yang hanya meminum segelas coklat hangat.
Rose mengangguk faham dan mula memakan nasi goreng itu "Seperti biasa, rasanya enak banget!" Pujinya.
"Apa lo tahu kalau Jennie sayang banget sama lo?" Tanya Lisa memulakan obrolan.
"Gue tahu kok dan gue juga sayang sama dia seperti Kakak gue sendiri" sahut Rose.
"Tadi dia bicara sama gue. Dia tersiksa banget setelah kepergian lo. Dia sudah menganggap lo seperti adeknya sendiri makanya hatinya tersiksa setelah kepergian lo"
Rose menghentikan kunyahannya. Ah, kenapa dia tidak terfikir soal itu? Walaupun Jisoo membenci dirinya, dia masih mempunyai Jennie yang sudah seperti Kakak nya sendiri.
"Gue mau ketemu sama Jennie" putus Rose.
Lisa tersenyum tipis "Gue sudah mengundang dia untuk kesini besok"
"Lo memang sosok yang pengertian deh Lis" puji Rose.
"Gue gitu loh" sahut Lisa "Lo tidak butuh apa apa lagi bukan? Kalau tidak ada apa apa yang lo inginkan, gue lanjut tidur duluan ya"
"Gue sudah kenyang kok. Lo bisa lanjut tidur. Gomawo Lisa-ya" sahut Rose.
Lisa tersenyum dengan tangannya yang mengelus pipi chubby Rose. Ah, dia benar benar menyayangi sosok tupai yang sudah dianggap seperti kembarannya sendiri itu.
*
*Jam sudah menunjukkan pukul 10. 15 menit pagi dan Jennie sudah didalam perjalanan untuk menuju ke apartment Lisa.
"Tadi malam kamu merepotkan Lisa hurm?" Tanya Sara.
Rose terkekeh kecil "Aku pengen nasi goreng kimchi si makanya aku meminta Lisa untuk mencarinya"
"Kenapa tidak bangunkan Ibu saja? Ibu bisa memasak untuk kamu"
"Aku pengen nasi goreng kimchi punya Jennie Bu" sahut Rose.
Sara tersenyum tipis. Sepertinya anaknya itu sudah mula mengalami ngidam yang sering dialami oleh Ibu hamil.
"Yakinkan hati kamu ya. Ibu tahu kalau kamu masih mencintai Jisoo. Apa pun keputusan kamu, Ibu akan mendukung kamu" nasihat Sara.
"Terima kasih Bu. Aku mengerti" sahut Rose.
"Sepertinya Jennie sudah tiba. Dia mengirim pesan nih" Lisa yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.
"Gue deg degan deh" ujar Rose.
"Santai saja Rose" sahut Lisa.
Ding dong~
Bunyi bel apartment itu membuatkan Lisa bergegas bangkit dan berlari kearah pintu.
Ceklekk
"Jen, ayo masuk" ajaknya.
Jennie tersenyum dan berjalan memasuki apartment itu.
Deg
Langkahnya terhenti ketika dia melihat sosok Rose yang sudah berdiri didepannya "Sepertinya gue lagi berhalu" gumam Jennie menepuk pipinya dengan pelan.
"Jennie" panggil Rose
"Sial! Sepertinya gue mabuk deh" gerutu Jennie yang masih tidak percaya kalau sosok yang berdiri didepannya itu masih hidup.
"Erm hai?" Sapa Rose lagi.
Melihat Jennie yang terdiam membeku membuatkan Rose langsung memeluk Jennie "I'm back" bisiknya.
Tidak butuh waktu yang lama, isakan Jennie mula kedengaran. Dia membalas pelukan Rose dengan terus menangis "Hiks Rosie" isaknya.
"Yeah, it's me" sahut Rose.
Jennie melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi Rose "Jadi, aku tidak bermimpi?"
"Tidak. Aku nyata dan aku belum mati"
"B-but how?" Bingung Jennie namun tidak dapat menyembunyikan perasaan bahagianya.
"Thanks to Lisa. Gara gara dia aku tidak menaiki pesawat itu" sahut Rose.
Air mata Jennie semakin mengalir keluar "Rosie, you're back. I'm so happy"
"Dan asal lo tahu, nasi goreng kimchi lo tadi malam itu adalah keinginan Rose" timpal Lisa.
"Jjinja?" Jennie menatap Rose dengan kaget.
"Nasi goreng kimchi kamu enak Jen. Dede bayinya juga suka" sahut Rose.
Jennie tersenyum bahagia karena calon ponakannya menyukai masakannya. Sekarang, dia rela untuk dibangunkan pada waktu malam hanya untuk memasakkan makanan demi calon ponakannya.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
FanfictionPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌