Setiap hari, Jisoo akan datang ke pantai untuk menenangkan dirinya. Dia sering membawa bouquet bunga bersamanya.
Hanya dengan datang ke pantai dia bisa menenangkan fikirannya yang kacau itu. Semangatnya sudah menghilang dan terpaksalah sang adek yang membantunya mengurus perusahan untuk sementara waktu.
"Sayang, aku rindu" kalimat ini sering dilontarkan olehnya.
Pesawat yang dinaiki oleh sang istri jatuh kedalam lautan jadi dia yakin jasad sang istri juga ada didalam lautan. Gara gara itu juga dia sering ke pantai yang membuatkan dirinya merasa dekat sama jasad sang istri.
"Tidak! Ini pasti mimpi!" Sangkalnya
Brukk
Jisoo menjatuhkan dirinya diatas pasir. Kedua lututnya bertumpu dengan tangannya yang terkepal "Roseanne, kamu benaran pergi?" Lirihnya
"Kembalilah"
"Maafin aku"
Walaupun beribu kata kata penyesalan terlontar dari bibirnya, dia sadar kalau sang istri tidak akan kembali.
"Apa kamu bahagia disana hurm?"
Jisoo mendongak menatap langit "Berbahagialah... Tunggu aku Sayang" gumamnya.
Dia bangkit dan meletakkan bunga yang dibawanya ke persisiran pantai "Roseanne Skyler, aku mencintai kamu" Setelah itu, dia berganjak pergi dari sana meninggalkan bunga yang sudah dibawa ombak.
*
*"Mom, apa yang harus kita lakukan? Aku sudah tidak tega melihat Oppa seperti itu Mom" ujar Jennie.
Haerin menatap Jennie dengan sendu "Mommy juga tidak tahu Jen" sahutnya "Kamu juga tahu kalau selama ini Oppa kamu berubah menjadi dingin setelah kematian Papa bukan? Dia bahkan sedikit cuek sama Hanjoo. Hanya Rose wanita yang mampu mengembalikan kebahagiaan Oppa kamu" lanjutnya.
Jennie menghela nafasnya dengan kasar "Sejujurnya aku marah sama Hanjoo. Ini semua juga terjadi gara gara dia. Andai dia tidak bikin keributan, semua ini pasti tidak akan terjadi. Tapi Oppa juga salah si. Oppa bahkan lebih percaya sama Hanjoo daripada istrinya sendiri"
"Mommy juga marah sama Oppa kamu. Kenapa ya dia begitu bodoh!" Gerutu Haerin.
Tanpa mereka sedari, ada Jisoo yang bersembunyi dan mendengarkan segalanya. Sekarang perasaan bersalahnya semakin besar. Dia bukan saja sudah jahat sama istri dan anaknya, namun dia juga sudah jahat sama Mommy dan adeknya sendiri.
Ck bodoh Ji bodoh! Semuanya juga terjadi gara gara dia kemakan sama omongan Hanjoo.
Flashback on
Dengan raut wajah yang datar Jisoo menghampiri rumah Hanjoo.
"Akhirnya sayangnya aku mau kesini" seru Hanjoo senang.
"Aku tidak mau basa basi. Sekarang, jujur sama aku, apa benar kamu kemansion aku!?" Tanya Jisoo.
Hanjoo memasang wajah polosnya "Aku bahkan tidak tau dimana keberadaan mansion kamu. Kamu juga tidak pernah membawa aku kesana bukan?"
Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Mommy jatuh dari tangga dan Rose bilang kalau kamu yang mendorong Mommy. Apa benar?"
"Astaga Ji! Aku tahu kalau Rose benci sama aku tapi kenapa dia tega menuduh aku? Aku sadar kalau aku sudah jahat sama Mommy kamu Ji tapi aku tidak mungkin menyakiti Mommy kamu" ujar Hanjoo dengan berpura puranya "Itu semua mungkin ulah Rose. Dia pasti benci sama Mommy kamu. Dia terpaksa menikah sama kamu gara gara Mommy kamu bukan? Ini pasti cara dia untuk balas dendam" lanjut Hanjoo.
Jisoo terdiam. Dia yang memang tidak peka malah tidak menyadari kalau semua yang dikatakan oleh Hanjoo adalah kebohongan.
Flashback off
*
*Cuaca malam yang dingin sama sekali tidak membuatkan Jisoo berganjak pergi dari bangku didepan minimarket. Sudah berkaleng kaleng beer yang sudah dia habiskan membuatkan kepalanya sedikit pusing.
"Kenapa lo?"
Jisoo mendongak menatap sosok yang berbicara kepadanya itu "L-Lisa"
Lisa, yeoja berponi itu langsung duduk dibangku didepan Jisoo "Ngapain lo disini mabuk mabukan? Ck, sudah seperti gembel" sinisnya.
Secara tiba tiba Jisoo terisak membuatkan yeoja itu panik "Yakk! Lo kenapa hah!?"
"Hiks gue rindu istri gue. Gue mau dia kembali. Hiks semuanya salah gue" racau Jisoo.
"Lo menyesal? Apa sekarang lo sudah tahu semuanya?" Tanya Lisa.
Jisoo mengangguk dengan sesenggukan "Hiks gue suami yang buruk. Gue lebih percaya sama orang luar berbanding istri gue sendiri. Hiks sekarang gue sudah kehilangan istri dan calon anak gue"
"Kenapa lo harus sedih? Apa lo lupa kalau lo sendiri yang mengusir dia pergi? Lo bahkan tidak ingin dia kembali bukan? Sekarang dia tidak akan kembali lagi" sinis Lisa.
"Hiks gue mau Rose. Gue rindu. Gue cinta sama dia. Hiks gue mau dia"
Lisa mendengus. Ingin sekali dia memukul Jisoo namun setelah melihat kondisi Jisoo, dia merasa tidak tega.
"Apa lo tidak sedih?" Tanya Jisoo memecahkan keheningan.
Lisa tersenyum miris "Memangnya ada orang yang tidak sedih gara gara sahabatnya pergi? Gue mengenali dia lebih lama berbanding lo mengenali dia Ji. Dia sudah seperti kembaran gue. Diantara kita, gue yang paling terluka setelah kehilangan dia. Andai saja gue cowok, gue pasti akan menikahi dia agar dia tidak bertemu sama manusia seperti lo"
Lisa bangkit dan menghembuskan nafasnya dengan kasar "Maaf, seharusnya gue memanggil lo Oppa tapi gue tidak bisa sopan sama cowok brengsek yang sudah menghancurkan hidup sahabat gue" setelah menepuk pundak Jisoo, dia berganjak pergi dari sana meninggalkan Jisoo yang kembali menangis dan menyesali semuanya.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
FanfictionPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌