Punya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo.
Chaesoo📌
BxG📌
Fanfiction 📌
Tidak terasa waktu berjalan dengan begitu pantas. Hari pernikahan juga sudah tiba dan sekarang pasangan pengantin lagi bersiap karena acara akan segera bermula.
"Selamat Hyung" Sean, salah satu sahabat Jisoo itu menepuk pundak Jisoo.
Jisoo hanya mengangguk dengan acuh "Kenapa seperti tidak senang? Ini hari bahagia Hyung" ujar Sean bingung.
"Gimana aku bisa bahagia kalau aku menikah sama orang yang aku tidak cintai?" Sahut Jisoo cuek.
Sean menghela nafasnya dengan kasar. Dia memang sudah mengetahui semua yang terjadi dari Jennie, pacarnya itu "Hyung, ini semua sudah takdir. Hyung harus bisa menerima semuanya. Aku tahu Hyung menikah demi Tante Haerin tapi Hyung juga harus sadar kalau nanti Hyung harus menjaga perasaan Rose karena dia yang akan menjadi istri Hyung" nasihatnya.
Jisoo memilih untuk diam dan menatap pantulan dirinya dicermin. Dia membaiki dasi yang dipakainya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah selesai?" Tanya Jennie menghampiri mereka.
"Sudah" sahut Sean.
"Kok kamu yang semangat? Memangnya kamu yang akan menikah huh?" Ledek Jennie.
"Ya lagian kamu si, diajak menikah malah tidak mau" sahut Sean.
"Heh, kalian masih muda!" Sambar Jisoo yang memang belum siap untuk melihat satu satunya adeknya itu menikah.
"Iya deh iya. Nanti aku melamar Jennie pas dia sudah tua deh" balas Sean bercanda dan pinggangnya langsung menjadi sasaran cubitan Jennie "Akhh perihh Wifey" rengeknya.
"Rasakan!" Ketus Jennie "Ayo Oppa, kita keluar. Acaranya akan bermula"
Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia harus berusaha menerima semuanya dengan ikhlas.
Dengan perasaan yang sulit diartikan, Jisoo berdiam diri diatas altar. Dia menunggu Rose yang menghampirinya dengan Hyunjae disampingnya.
Tanpa berkata apa apa, Hyunjae menyerahkan Rose kepada Jisoo dan berganjak pergi dari sana. Dia bahkan tidak peduli sama acara itu. Yang penting, dia hanya membutuhkan uang dari anak dan menantunya.
Untuk beberapa detik Jisoo terpaku menatap sekertaris yang akan menjadi istrinya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantik. Hanya itu yang terlintas dibenaknya. Sekertarisnya kelihatan berbeda. Di perusahan, Rose terlihat seperti yeoja yang polos dengan kaca matanya namun sekarang yeoja itu berubah menjadi cantik tanpa memakai kacamata dan ianya benar benar membuatkan Jisoo terpesona untuk beberapa detik.
"Bisa kita mulakan acaranya?" Tanya pendeta.
"E-eoh" sahut Jisoo kaku.
Acara janji suci bermula. Pasangan itu diminta untuk mengucapkan janji suci dan tanpa halangan mereka mampu mengucapkannya. Walaupun mereka menikah gara gara terpaksa, ucapan janji suci yang terlontar dari mulut mereka itu tulus dari hati mereka. Sekarang mereka hanya akan menyerahkan semuanya kepada takdir untuk menentukan kelanjutan kisah hidup mereka.
Dan sekarang, buat pertama kalinya Jisoo akan mengecup bibir yeoja yang sudah menjadi istrinya itu. Rasanya seakan mimpi. Dulu dia membayangkan dirinya berada diatas altar bersama Hanjoo namun takdir malah berkata sebaliknya.
Setelah semua acara selesai, Rose akhirnya harus mengikut suaminya pulang dan meninggalkan Ibu nya. Sejujurnya dia takut untuk meninggalkan Sara namun Hyunjae sudah berjanji untuk tidak memukul Sara kalau Rose memberinya uang.
Kedua orang tua Rose juga sudah berpindah kerumah yang lebih gede. Semuanya gara gara Jisoo yang membeli sebuah rumah untuk mereka. Awalnya Jisoo sudah mengajak mereka untuk tinggal bersama namun Sara menolaknya. Dia tidak ingin merepotkan menantunya itu. Gara gara itu jugalah Jisoo membeli sebuah rumah untuk mereka dan memaksa mereka untuk tinggal disana membuatkan Sara akhirnya menerimanya.
"Kenapa?" Pertanyaan dari Jisoo membuatkan lamunan Rose buyar.
"T-tidak apa apa Mr Ji" sahut Rose kaku.
"Aku sudah selesai mandi. Kamu mandi saja terus nanti kita turun makan sama Mommy dan Jennie dibawah" ujar Jisoo.
Tidak ingin membantah, Rose bergegas memasuki kamar mandi dengan membawa handuk serta pakaian yang akan dipakainya.
Hampir 30 menit berlalu, dia akhirnya keluar dari kamar mandi dengan memakai baju santai namun masih terlihat sopan.
Dia kelihatan kaget ketika menyadari kalau Jisoo menunggunya "Sudah selesai?" Tanya Jisoo.
"A-aku harus mengeringkan rambut aku duluan" ujar Rose terbata bata.
"Ya sudah, cepatan"
Dengan buru buru Rose berganjak untuk menggunakan hair dryer dan Jisoo setia duduk diatas kasur dengan terus menatapnya membuatkan dirinya gugup.
"A-aku sudah selesai" ujar Rose.
Kali ini, Jisoo kembali terpaku ketika melihat wajah polos Rose tanpa memakai make up itu. Astaga, kulitnya benar benar mulus.
"Sebelum kita keluar, ada sesuatu yang harus kita bicarakan" ujar Jisoo.
"Apa yang Mr Ji ingin bicarakan?"
"Kita sudah menikah jadi berhenti lah memanggil aku Mr Ji. Aku suami kamu bukan?"
"Terus aku harus memanggil apa?"
"Terserah kamu saja"
"Aku akan memanggil kamu Oppa saja. Tidak apa apa bukan?"
"Iya" sahut Jisoo. Dia menghela nafasnya dengan kasar "Kita sudah menikah jadi kita jalani saja semuanya seperti suami istri yang lain. Aku akan tetap membayar gaji kamu di perusahan dan aku akan memberi nafkah untuk kamu. Aku tahu pernikahan kita ini tanpa cinta tapi kita harus coba menjalani semuanya. Tidak mungkin kita harus bersikap acuh selama lamanya bukan?"
"T-tapi aku ragu" jujur Rose.
"Tidak perlu ragu. You're mine and I'm yours"
Untuk pertama kalinya Rose bisa melihat senyuman tulus dari atasannya yang sudah bergelar suaminya. Ah, senyumannya manis sekali.