Setelah keluar dari perusahan itu, Jisoo memilih untuk membawa Rose menikmati makan siang mereka di restaurant yang sama dimana dia membawa Hanjoo.
"Kenapa?" Tanya Jisoo ketika mereka berganjak memasuki restaurant.
Rose menatap Jisoo "Mr Ji, ini berlebihan. Saya bisa saja makan di warung pinggir jalan. Restaurant ini pasti mahal" ujarnya.
Jisoo mengernyit. Aneh. Hanjoo saja bilang kalau restaurant ini biasa tapi sekertarisnya itu malah bilang kalau ini sudah mewah. Terlalu sederhana sekali.
"Tidak apa apa. Pesan saja apa yang kamu mau. Saya traktir" ujar Jisoo.
"Terima kasih Mr Ji dan maaf karena merepotkan" ujar Rose.
Jisoo tidak peduli dan beralih memainkan ponselnya. Tidak butuh waktu yang lama, pelayan datang dan mereka langsung memesan makanan mereka.
"Rose?" Perhatian mereka teralih kepada sosok yang menghampiri mereka.
Rose sudah menelan ludahnya dengan kasar ketika menyedari siapa sosok itu "Ah Ahjumma" sahutnya tersenyum kaku.
Jisoo menatap Rose "Ini Ahjumma Im. Dia tetangga aku" jelas Rose yang mengerti sama tatapan Jisoo.
"Apa ini pacar kamu huh? Ternyata kamu memang mengincar orang kaya ya. Pantesan saja kamu menolak lamaran anak saya" cibir Ahjumma Im.
"B-bukan seperti itu Ahjumma" sahut Rose cepat.
"Halah, tidak perlu memberi alasan. Kamu memang cewek matre" sambar Ahjumma Im sinis. Setelah itu, dia berganjak pergi dari sana.
Rose menghela nafasnya dengan kasar "Mr Ji, saya minta maaf atas kelakuan Ahjumma itu tadi. Mr Ji pasti tidak nyaman bukan?"
"Apa maksud dia? Kamu menolak lamaran anak dia?" Tanya Jisoo.
Rose mengangguk "Anak dia cowok nakal. Sering mabuk mabukan makanya saya tidak menerima lamaran mereka" dengan polosnya Rose menjelaskannya.
"Itu keputusan yang tepat" komentar Jisoo.
"Tapi gara gara itu juga si keluarga Ahjumma Im musuhan sama keluarga saya. Mereka selalu saja nyinyir sama keluarga saya" lanjut Rose seakan menjadikan Jisoo sebagai teman curhatnya.
"Untuk apa juga peduli sama omongan orang? Abaikan saja mereka"
"Mr Ji benar. Saya memang tidak peduli sama omongan mereka si"
Beberapa menit berlalu, makanan mereka tiba dan dengan segera mereka menikmatinya karena jam makan siang sudah hampir selesai.
*
*Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Rose masih menjalankan hukuman dari Jisoo. Semua karyawan yang lain sudah pulang dan sekarang hanya ada Rose yang fokus menyiapkan kerjanya.
Jisoo? Dia bahkan sudah pulang setelah menerima panggilan dari sang pacar.
Drtt drtt
"Helo Lisa-ya, ada apa?" Tanya Rose tanpa basa basi setelah mengangkat panggilan dari sahabatnya.
"Lo dimana?" Tanya Lisa
"Masih kerja" sahut Rose
"Mama lo masuk rumah sakit"
"Nde!?! Rumah sakit yang mana!?"
"Rumah sakit Kim"
"Tunggu disana, gue kesana sekarang!!"
Setelah mematikan panggilan itu, Rose buru buru menyimpan semua alatannya. Tidak lupa juga dia mengambil berkas kerjanya yang belum selesai itu. Dia akan menyiapkannya dirumah.
.
.Dengan nafas yang memburu Rose berlari menghampiri Lisa yang duduk didepan ruangan UGD "Lisa-ya. Gimana sama Mama!?" Panik Rose.
"Dokter belum keluar" sahut Lisa
"Apa yang terjadi Li?"
"Tadi gue kerumah lo terus gue ngelihat Mama lo pingsan. Gue langsung buru buru manggil taksi terus bawa Mama lo kerumah sakit" jelas Lisa.
Rose menggigit jarinya "Jangan bikin aku takut Ma" gumamnya
Bersamaan dengan itu, pintu ruangan UGD dibuka dan keluarlah Dokter Sun yang menghampiri mereka "Dengan keluarga pasien?"
"Saya anaknya Dok" sahut Rose cepat "Gimana sama Mama saya? Apa yang terjadi?"
"Sepertinya Mama kamu dipukul. Ada banyak luka pukulan dibadan dan saya sudah mengoleskan obatnya. Tapi kondisi Mama kamu masih lemah jadi dia harus menginap dirumah sakit untuk beberapa hari kedepan" jelas Dokter Sun.
"Menginap?" Ulang Rose. Astaga, apa yang harus dia lakukan saat ini? Dia sudah tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit sang Mama. Semua uang nya sudah diambil oleh sang Papa.
"Baiklah Dok. Terima kasih" sahut Lisa.
"Kalian bisa membesuk dia setelah dia dipindahkan keruang inap. Kalau tidak ada apa apa lagi, saya permisi" pamit Dokter Sun dan berganjak pergi dari sana.
"Tenang Rose" Lisa merangkul pundak sang sahabat "Biar gue uruskan soal biaya rumah sakit. Lo tenang saja"
"Maaf karena sudah merepotkan lo. Gue janji akan membayar kembali uang lo" sahut Rose.
"Tidak perlu. Gue sudah menganggap Mama lo seperti Mama gue sendiri jadi biar gue saja yang membayarnya"
"Tidak bisa seperti ini Li. Lo sudah banyak membantu gue sama Mama. Gue merasa seperti sosok sahabat yang tidak berguna untuk lo. Pokoknya gue janji akan membayar kembali uang lo"
"Ya sudah deh" sahut Lisa pasrah.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
Hayran KurguPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌