Setelah jam kerja berakhir, Jennie akhirnya datang untuk menjemput Rose. Sejujurnya, Rose tidak ingin mengikuti Jennie karena dia harus kerumah sakit untuk menemani sang Mama namun dia tidak tega untuk menolak ajakan Jennie yang sudah sanggup datang untuk menjemputnya itu.
"Sekarang sudah hampir jam makan malam. Kita makan malam duluan ya" ujar Jennie.
"Terserah kamu saja" sahut Rose patuh.
Jennie tersenyum tipis dan menjalankan mobilnya menuju ke sebuah restaurant yang menjadi langganan keluarganya.
"Ini restaurant langganan Daddy aku si. Dulu keluarga aku sering makan disini" ujar Jennie.
"Aku tahu kok" sahut Rose "Mr Ji pernah membawa aku kesini"
"Mwo!? Yang benar!?" Tanya Jennie tidak percaya.
Dahi Rose mengernyit "Kenapa?"
"Ah, tidak ada apa apa si. Tumben saja si kulkas itu membawa seorang cewek makan diluar. Biasanya dia hanya membawa si Hanjoo itu si"
"Waktu itu aku ikut Mr Ji meeting diluar terus dia mentraktir aku makan disini" jelas Rose yang tidak ingin Jennie salah faham.
"Ngomong ngomong, apa pendapat kamu soal Jisoo Oppa?" Tanya Jennie penasaran.
"Pendapat?" Beo Rose.
"Iya. Menurut kamu, dia orang yang gimana?"
Rose terdiam namun sedetik kemudian dia tersenyum tipis "Dia sosok yang taat aturan, tegas dan keren si" jujurnya "Tapi, dia cuek banget. Suka marah marah. Apa mungkin dia pms ya? Makanya marah marah mulu. Ah, tapi tidak mungkin si" lanjutnya polos
Jennie tertawa ketika mendengar kata kata polos yang terlontar dibibir temannya itu "Asal kamu tahu, dia marah marah gara gara butuh perhatian si"
"Perhatian?"
Jennie tersenyum jahil "Kalau kamu tidak mau dia marah marah, kamu harus memberi perhatian kamu untuk dia"
"Gimana caranya?" Tanya Rose seakan tertarik.
"Kamu harus memperlakukan dia seperti kamu istri dia. Pokoknya kamu harus perhatian sama dia. Kamu harus sentiasa peka dengan apa yang dia butuh"
Dengan polosnya Rose mendengarkan segala arahan Jennie bahkan sekarang dia sudah berniat untuk mengikuti saran Jennie itu.
"Sekarang, apa kamu faham?" Tanya Jennie.
Rose mengangguk "Baiklah. Aku akan coba!" Sahutnya.
Jennie tersenyum tipis "Semoga saja si kulkas itu luluh" gumamnya pelan.
Tidak butuh waktu yang lama, makanan yang dipesan oleh mereka tiba dan dengan segera mereka menikmatinya.
"Apa nanti kamu sibuk?" Tanya Jennie.
"Aku harus kerumah sakit. Mama aku dirawat disana" sahut Rose.
"Ya sudah, nanti aku akan menghantar kamu kerumah sakit"
"Ah, tidak perlu Jen. Aku bisa jalan kaki kok. Lagian restaurant ini tidak jauh dari rumah sakit tempat Mama aku dirawat"
"Tidak apa apa Rose. Lagian aku juga mau kenalan sama Mama kamu"
"Ya sudah deh"
*
*"Lisa, kamu bisa pulang. Ibu tidak mau kamu capek ya jagain Ibu. Lagian dari tadi pagi kamu disini. Kamu pasti capek" ujar Sara.
"Aku tidak capek kok Bu. Lagian dari tadi juga aku rebahan disofa mulu" sahut Lisa.
"Maaf ya karena sudah merepotkan" ujar Sara merasa tidak enak.
"Jangan sungkang sama aku Bu. Aku sudah menganggap Ibu sama Rose seperti keluarga aku. Aku tidak masalah kok untuk menjaga Ibu"
Sara tersenyum. Dia bahagia karena Rose dipertemukan sama sosok sahabat yang cukup pengertian.
"Ibu, aku pulang" Rose berjalan memasuki ruang inap itu diikuti oleh Jennie dibelakangnya "Oh iya Bu, ini teman aku. Namanya Jennie. Dia adek nya atasan aku" lanjutnya.
"Annyeonghasaeyo Tante" sapa Jennie membungkuk sopan "Maaf karena mengganggu istirahat Tante"
"Tidak Nak. Kamu tidak mengganggu istirahat Tante kok" sahut Sara.
"Jen, ini Lisa. Dia sahabat aku" Rose ikut memperkenalkan sosok Lisa.
"Helo, aku Lisa"
"Aku Jennie"
"Duduk Jen" Lisa mempersilakan Jennie untuk duduk disofa.
Tanpa banyak bicara, Jennie duduk disofa disamping Lisa dan mereka mula mengobrol untuk mengakrabkan diri mereka.
"Ibu sudah makan?" Tanya Rose menghampiri Sara.
"Sudah kok" sahut Sara "Gimana sama kerja kamu? Apa kamu baik baik saja?"
"Aku baik baik saja kok. Hari ini mood atasan aku lagi baik jadi aku tidak perlu lembur deh" sahut Rose jujur dan Sara terkekeh kecil.
*
Disisi lain, terlihatlah sosok Jisoo yang sedari tadi mondar mandir tidak jelas di ruang tamu mansionnya.
Sedari tadi juga dia terus menghubungi sang pacar namun panggilannya itu tidak diangkat "Kamu kemana si" gumamnya bingung.
"Ji, kamu kenapa?" Tanya Haerin yang bingung sama kelakuan sang anak.
"Hanjoo tidak mengangkat panggilan dari aku Mom. Dia pasti ngambek sama aku gara gara tadi pagi aku lupa untuk menjemput dia"
"Masa hanya gara gara itu dia ngambek huh? Ingat Ji, jangan terlalu memanjakan dia. Dia seharusnya mengerti kalau kamu sibuk. Tidak seharusnya dia memaksa kamu mengikuti segala keinginan dia"
"Tidak bisa Mom. Semuanya memang salah aku" sahut Jisoo gusar "Mom, aku rencananya ingin melamar dia"
Haerin menghela nafasnya dengan kasar "Bawa dia ketemu sama Mommy duluan sebelum kamu melamar dia!" Putusnya.
Gak ada moment chaesoo dulu utk chapter ini:(
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
FanfictionPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌