Masih ada 30 menit sebelum jam kerja tiba jadi Jennie memutuskan untuk membawa Rose makan siang di cafe yang berdekatan dengan perusahan.
"Rose. Maafin sikap Oppa aku ya. Dia memang menyebalkan seperti itu" ujar Jennie merasa bersalah.
"Tidak apa apa Jen. Lagian semuanya juga salah aku si" sahut Rose.
"Asal kamu tahu, dulu Oppa aku tidak seperti sekarang"
"Maksud kamu?"
"Oppa berubah menjadi cuek sama dingin pas Daddy meninggal. Waktu itu Daddy, Mommy sama Jisoo Oppa kecelakaan mobil. Daddy meninggal, Mommy lumpuh dan Oppa hanya luka ringan. Sejak itu juga Oppa menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi. Dia berubah menjadi cuek dan sikapnya menyebalkan seperti itu. Aku saja bingung kenapa pacar dia masih bisa bertahan pacaran sama dia"
"Apa mereka sudah lama pacaran?" Kepo Rose.
Jennie mengangguk "Sebelum kecelakaan mobil itu, Jisoo Oppa adalah sosok yang nakal. Dia sering keluar malam untuk ke club. Dia mabuk mabukan bersama pacar dia. Gara gara itu juga Daddy sama Mommy tidak pernah menyukai pacar Oppa itu walaupun mereka belum pernah ketemu"
"Tapi mereka sepertinya saling mencintai si. Pacar Oppa kamu sering ke perusahan"
Jennie mendengus "Dia ke perusahan juga pasti gara gara meminta uang dari Oppa"
Rose memilih untuk diam. Lagian, dia tidak berhak untuk berkomentar si soalnya dia bukan siapa siapa dari keluarga Kim itu.
Beberapa menit berlalu, makanan mereka tiba dan mereka bergegas memakannya karena sudah kehabisan waktu.
*
Tok tok tok
"Masuk" ujar Jisoo
Ceklekk
Pintu dibuka dan masuklah Rose yang berjalan menghampiri Jisoo "Maaf mengganggu Mr Ji. Ini ada makan siang dari Nona Jennie untuk Mr Ji"
"Hurm" sahut Jisoo cuek dengan matanya yang fokus menatap layar komputernya.
Rose meletakkan makanan itu disamping meja kerja Jisoo "Kalau tidak ada apa apa lagi, saya permisi" pamit Rose berganjak keluar dari ruangan Jisoo.
Seperti biasa, Rose fokus melakukan kerjanya dengan kacamata yang bertenggek di hidungnya. Walaupun begitu, itu tidak mengurangkan kecantikannya.
Secara tiba tiba seorang wanita muncul dan berjalan memasuki ruangan Jisoo. Ingin menghalang namun setelah mengetahui siapa sosok wanita itu, Rose memilih untuk membiarkannya.
Hanjoo. Dia adalah sosok pacar Jisoo yang sering ke perusahan namun Rose tidak bisa mengusirnya karena Jisoo sudah membiarkan Hanjoo masuk.
Brakk
Gebrakan di meja kerjanya membuatkan Rose terlonjak kaget. Dengan segera dia bangkit dan menatap sosok Hanjoo yang berdiri didepannya "A-ada apa Mrs?"
"Jadi lo yang memberikan makan siang untuk pacar gue hah!?" Marah Hanjoo membuatkan beberapa karyawan menatap kearah Rose dengan iba. Sejujurnya, semua karyawan di perusahan itu memang tidak menyukai sosok Hanjoo yang sombong.
"Makanan itu dari Nona Jennie. Saya hanya diminta untuk memberikannya kepada Mr Ji" jelas Rose.
Hanjoo mencengkram pipi Rose "Jangan bawa bawa calon adek ipar gue! Bilang saja kalau lo memang ingin menggoda pacar gue!" Marahnya.
"Siapa bilang kalau gue calon adek ipar lo?" Jennie muncul dengan wajah datarnya. Tadi dia memang ikut kembali ke perusahan namun dia memilih untuk mengelilingi perusahan.
"Jennie? Kamu disini?" Hanjoo melepaskan cengkraman dipipi Rose dan berganjak mendekati Jennie. Baru saja dia ingin memeluk Jennie, yeoja itu malah menjauh dari dia.
"Sorry, gue tidak pelukan sama hama" ujar Jennie santai.
Hanjoo kesal namun dia berusaha menampilkan senyumannya "Kamu kesini untuk ketemu sama Oppa kamu hurm?" Tanya nya pura pura baik.
Dahi Jennie mengernyit "Ini perusahan keluarga gue, jadi terserah gue mau ngapain disini. Seharusnya lo yang tidak bisa berada disini. Memangnya lo siapa keluarga gue huh?"
"Kamu kok kasar si? Aku ini calon Kakak ipar kamu loh" ujar Hanjoo sok sedih.
Jennie terkekeh sinis "Yakin banget bisa menikah sama Oppa gue huh?"
"Yakin lah! Oppa kamu itu cinta banget sama aku"
"Ohya? Tapi kamu hanya mencintai kekayaan Oppa aku saja si"
"Siapa yang bilang? Aku tulus mencintai Oppa kamu Jen"
Jennie terkekeh kecil "Cukup pura puranya deh"
"Ada apa ini!?" Jisoo menghampiri mereka dengan wajah datarnya.
"Chagiya" Hanjoo langsung merengek dengan memeluk lengan Jisoo "Adek kamu marahin aku gara gara sekertaris kamu ini. Kamu harus memecat sekertaris kamu ini. Dia keterlaluan" adunya.
"Maksud lo apa hah!?" Jennie berseru marah "Urusan lo hanya sama gue! Jangan bawa bawa Rose!"
Jisoo menatap Rose "Apa yang terjadi?" Tanya nya dingin.
"M-maaf Mr Ji. T-tadi Mrs Hanjoo marah karena saya memberikan titipan makan siang untuk Mr Ji" sahut Rose.
"Aku memang meminta Rose untuk memberikan makan siang untuk Oppa" sambar Jennie.
"Kamu jangan membela cewek ini Jen! Dia hanya akan mempergunakan kamu" ujar Hanjoo.
"Mendingan lo diam sebelum gue meminta satpam menyeret lo keluar dari sini!" Ancam Jennie.
"Jennie" tegur Jisoo "Hormatin Hanjoo. Dia calon Kakak ipar kamu"
"Ogah!" Sahut Jennie dengan cepat
Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Han, mendingan kamu pulang sekarang. Aku masih punya banyak pekerjaan"
"Kamu mengusir aku huh!?" Ngambek Hanjoo. Jennie bahkan sudah membutar bola matanya dengan malas.
"Tidak. Aku hanya tidak ingin keributan terjadi. Kamu pulang dulu ya. Nanti malam aku akan menjemput kamu untuk makan malam diluar" bujuk Jisoo.
"Benaran?" Tanya Hanjoo.
"Iya" sahut Jisoo.
Hanjoo mengangguk dan beralih menatap Rose "Awas saja kalau lo menggoda pacar gue!" Ujarnya sebelum berganjak pergi dari sana.
Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Rose, masuk keruangan saya sekarang"
"Loh, apa apaan ini!? Rose tidak bersalah!" Sambar Jennie dengan marah.
"Diam Jennie. Kamu jangan ikut campur!" Tegas Jisoo berganjak memasuki ruangannya.
"Sudahlah. Tidak apa apa Jen" ujar Rose menenangkan Jennie.
"Kalau Oppa marahin kamu, kamu ngomong sama aku ya" ujar Jennie.
"Baiklah" sahut Rose bergegas memasuki ruangan Jisoo. Hah~ semoga saja dia tidak mendapatkan amukan dari sang atasan.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
FanfictionPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌