Keadaan kembali seperti biasa dan sekarang Jennie bersama Haerin sudah berada didalam ruangan Jisoo.
"Maafkan Mommy ya" ujar Haerin yang melihat wajah sedih sang anak. Dia tahu kalau Jisoo benar benar terluka saat ini karena harus kehilangan orang yang dia cintai.
"Tidak Mom. Jangan minta maaf sama aku. Seharusnya aku yang meminta maaf sama Mommy atas ulah Hanjoo. Aku tidak pernah kefikiran kalau sifat dia seperti itu. Maafin aku ya Mom" sahut Jisoo berjongkok didepan sang Mommy.
Haerin mengelus tangan Jisoo yang ada dipangkuannya "Mommy sudah tua Ji. Mommy ingin banget melihat kamu menikah sama orang yang tepat. Apa kali ini kamu bisa menunaikan permintaan Mommy?"
Jisoo menelan ludahnya dengan kasar "A-apa permintaan Mommy?"
"Mommy ingin kamu menikahi Rose" tanpa basa basi Haerin mengatakan keinginannya itu. Sebagai seorang Ibu, dia sudah mendapat firasat kalau Rose memang orang yang tepat untuk Jisoo. Lagian, tadi juga Jennie sudah menceritakan soal keperibadian Rose yang memang baik itu dan Haerin memang menyukainya.
"Mommy jangan bercanda. Ini tidak lucu" sahut Jisoo.
"Mommy tidak bercanda Ji. Mommy serius!"
Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar dan beralih menatap sang adek dengan tatapan iba "Jen, bantu Oppa ya" pintanya.
"Aku memang membantu Oppa kok. Gara gara itu aku setuju sama keinginan Mommy. Sudah dari dulu aku yakin Rose yang terbaik untuk Oppa" sahut Jennie.
"Mom, aku baru saja mengenali Rose. Tidak mungkin aku langsung menikahi dia. Mungkin saja dia sudah punya pacar" ujar Jisoo beralasan.
"Dia tidak punya pacar kok. Aku sudah menanyakannya" timpal Jennie.
Jisoo berdecak menahan umpatannya. Adeknya itu memang tidak bisa diajak kerjasama.
"Ji, Mommy tidak ingin mendengarkan apa apa pun alasan kamu! Mommy melakukan semua ini juga demi masa depan kamu! Mommy juga mau melihat kamu menikah terus Mommy bisa punya cucu sebelum Mommy menyusul Daddy kamu"
"Jangan ngomong seperti itu Mom" ujar Jisoo frustasi "Arreosso arreosso, aku akan menikahi dia tapi itu juga kalau dia setuju untuk menikah sama aku" putusnya.
Haerin menatap Jennie. Seakan mengerti dengan tatapan sang Mommy, Jennie bergegas keluar dari ruangan Jisoo. Tidak butuh waktu yang lama, dia kembali dengan menggandeng Rose.
"Ada apa Mr Ji?" Tanya Rose sopan.
Jisoo menghampiri Rose membuatkan yeoja itu kaget "K-kenapa?" Tanya Rose.
Jisoo berdiri dengan kaku didepan Rose. Dia memang sudah benar benar merasa gugup. Astaga, kemana hilangnya sikap cuek dan bodo amat nya selama ini? Kenapa sekarang dia malah seperti orang bego didepan sekertarisnya sendiri? "R-Rose. A-apa kamu punya pacar?" Gugup Jisoo.
Dahi Rose mengernyit. Kenapa atasannya malah menanyakan sesuatu yang menjadi privasinya? "B-belum Mr Ji" sahut Rose canggung.
"Ayo Ji, kamu pasti bisa!" Desak Haerin.
Secara tiba tiba Jisoo menggenggam kedua tangan Rose membuatkan yeoja itu tersentak seakan tersengat listrik "R-Rose. A-aku ingin menikahi kamu"
"Nde!?!"
Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar "Aku serius! Aku ingin menikahi kamu!" Ujarnya yang sudah membuang perasaan gugupnya.
"T-tapi kenapa?" Semuanya seakan sulit untuk diterima oleh Rose. Atas alasan apa atasannya itu ingin menikahinya?
"Mommy ingin aku menikahi kamu" jujur Jisoo "Dan aku mohon sama kamu, tolong bantu aku mengeluarkan Hanjoo dari hati aku"
"Rose, Tante percaya sama kamu. Kamu pasti bisa membahagiakan Jisoo dan Tante yakin kamu bisa bahagia bersama Jisoo. Tante mohon ya" timpal Haerin.
Rose menunduk. Dia sadar kalau dirinya hanya dijadikan pelampiasan namun dia sudah tidak punya pilihan lagi. Dia tidak tega untuk menolaknya.
"Rose, aku yakin Jisoo Oppa tidak akan memukul kamu. Terima ya" bujuk Jennie.
"Tolong terima. Ini demi Mommy. Aku mohon" bisik Jisoo. Ini pertama kalinya dia berbicara aku-kamu sama Rose dan ini membuktikan kalau dia memang benar benar memohon sama Rose "Selepas menikah nanti aku akan memberi gaji yang lebih tinggi untuk kamu" lanjut Jisoo kembali berbisik.
Rose menelan ludahnya dengan kasar. Dia memang membutuhkan uang agar dia dan sang Ibu tidak menerima amukan dari sang Ayah "B-baiklah, aku terima" putusnya.
Sekarang Rose hanya bisa pasrah. Dia akan mengikuti skenario yang sudah ditakdirkan. Lagian, dia melakukkan semua ini juga demi sang Ibu. Dia juga tidak tega ketika melihat wajah memohon Haerin. Hah~ semoga saja kebahagiaan akan menghampiri dirinya.
"Syukurlah!!" Jennie dan Haerin sontak bernafas lega.
"Kapan Tante bisa ketemu sama keluarga kamu?" Tanya Haerin.
"Besok malam saja" sahut Rose "Lagian, aku juga perlu bicara sama Ibu dan Ayah aku duluan soal ini"
"Baiklah, Tante mengerti" sahut Haerin.
"Aku sama Mommy pulang dulu ya. Kalian bisa saling mengenal duluan. Enjoy your date!" Jennie langsung mendorong kursi roda sang Mommy setelah menggoda keduanya....
Dan seketika suasana menjadi canggung~
Tekan
👇
![](https://img.wattpad.com/cover/334243711-288-k392179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Ji, I Love You✅
Hayran KurguPunya Bos yang sombong + menyebalkan memang bikin pusing dan itu jugalah yang dialami oleh Roseanne setelah menjadi sekertaris Jisoo. Chaesoo📌 BxG📌 Fanfiction 📌