-28-

1.8K 227 28
                                        

Setelah kembalinya sang istri, Jisoo benar benar berubah menjadi sosok suami yang bucin.

Sekarang, dengan tangan yang saling bergandengan, mereka memasuki perusahan. Tidak ada lagi kemesraan yang perlu mereka tutupi.

"Jangan capek capek ya" ujar Jisoo mengelus kepala Rose.

"Iya Mr Ji" sahut Rose.

Jisoo mengecup dahi Rose "Aku keruangan aku dulu" ujarnya sebelum memasuki ruangannya.

"Cie, jangan capek capek ya" goda Joy

"Uhhh romatis sekali" lanjut Yeri ikutan menggoda.

Rose hanya terkekeh kecil dan berganjak duduk dibangkunya.

"Eh Rose, ngomong ngomong kamu kemana si selama ini? Kok tidak masuk ke perusahan?" Kepo Joy.

"Aku sakit" sahut Rose berbohong "Dan sekarang aku lagi hamil"

"Mwo!? Yessss!!" Yeri dan Joy sontak berseru heboh.

"Akhirnya penerus Kim akan tiba!" Lanjut Joy.

"Permisi" ketiganya sontak menatap kearah sosok yang sudah berdiri didepan mereka.

Rose bergegas bangkit ketika menyadari siapa sosok itu "Tuan Jae"

Masih ingat sama Jaehyun? Pesaing perusahan Jisoo? Dia lah yang berdiri didepan Rose saat ini.

"Beberapa hari yang lalu aku mampir kesini untuk mencari kamu tapi teman kamu bilang kalau kamu tidak masuk. Apa kamu sakit?" Tanya Jaehyun.

"Sepertinya ada yang suka sama Rose nih" bisik Joy.

"Belum saja tuh disleding sama Mr Ji" lanjut Yeri ikutan berbisik.

Rose tersenyum canggung "Ada apa Tuan Jae mencari saya? Bukannya Mr Ji sudah menyerahkan project di Busan itu untuk Tuan Jae? Dan sepertinya project di Busan itu sudah dijalankan"

"Aku mencari kamu bukan untuk membahas soal project itu. Aku ingin membuat penawaran untuk kamu" ujar Jaehyun.

"Penawaran?" Bingung Rose.

Jaehyun mengangguk singkat "Aku ingin menjadikan kamu sebagai sekertaris aku. Kamu bisa berhenti bekerja disini. Aku yakin kamu juga tidak betah bekerja sama atasan yang cuek seperti Tuan Kim bukan?"

"Maaf, saya tidak bisa" tolak Rose tanpa ragu.

"Kenapa? Saya akan membayar gaji kamu lebih mahal daripada gaji kamu bekerja di perusahan ini" Jaehyun masih belum menyerah. Dia akan tetap berusaha agar Rose dekat dengannya.

"Saya punya alasan saya sendiri" sahut Rose. Jisoo itu suaminya jadi tidak mungkin dia mau menjauh dari Jisoo. Lagian sejak kehamilannya itu, dia mau berada dekat sama Jisoo mulu.

"Apa Tuan Kim mengancam kamu?" Tanya Jaehyun memegang tangan Rose "Ayo ikut aku. Aku akan membawa kamu kabur dari dia" lanjutnya.

"Tuan Jae, tolong lepaskan!" Tegas Rose berusaha melepaskan pegangan Jaehyun.

"Tidak! Aku akan melepaskan kamu kalau kamu mengikuti aku!" Dia menarik Rose membuatkan Rose sudah berdiri langsung didepannya.

"Yak! Jangan kasar kasar bambank!!" Marah Joy.

"Jadi cowok kok nyebelin!" Lanjut Yeri.

"Kalian tidak perlu ikut campur!" Sentak Jaehyun.

"Lepasin saya Tuan Jae!" Tegas Rose kembali meronta ronta.

Yeri tidak tinggal diam. Dia bergegas berlari keruangan Jisoo untuk meminta bantuan.

Joy pula sudah berdiri disamping Rose untuk melindungi temannya itu "Tuan Jae yang terhormat, bisa anda lepaskan teman saya?"

"Rose akan ikut bersama aku!" Tegas Jaehyun kembali menarik Rose.

"Lepas!!" Sentak Rose yang sudah tersulut emosi.

Jaehyun ikut tersulut emosi. Dia mendorong Rose membuatkan wanita itu menabrak dinding.

"Yakk!!" Joy berteriak marah.

"Aku akan ketemu sama atasan kamu dan meminta dia untuk memecat kamu! Jadi kamu sudah tidak punya alasan untuk tidak ikut bersama aku!" Ujar Jaehyun kesal.

"Ada apa lagi Jaehyun-ssi!?" Jisoo menghampiri mereka bersama Yeri yang menyusul dibelakangnya.

"Jisoo-ssi, saya mau kamu memecat Rose agar dia bisa bekerja di perusahan saya!" Ujar Jaehyun tanpa basa basi.

Jisoo bersmirk "Sayangnya itu tidak akan terjadi. Rose akan tetap berada disini karena dia harus berada disisi suaminya"

"S-suami!?" Ulang Jaehyun kaget.

"Iya, saya suaminya!" Tegas Jisoo "Jadi Jaehyun-ssi, tolong jangan mengganggu istri saya lagi! Ini amaran terakhir dari saya! Kalau kamu masih mengganggu istri saya, saya akan memastikan kamu kehilangan segalanya termasuklah perusahan kamu!" Lanjut Jisoo dengan datar.

"Rose!!" Teriakan Joy membuatkan semua perhatian kini tertuju kepada Rose.

"Sayang!" Jisoo bergegas menghampiri Rose.

"S-sakit" lirih Rose mencengkram tangan Jisoo.

Mata Jisoo melotot ketika melihat darah yang sudah membasahi paha Rose "Bertahan ya" bisik Jisoo bergegas menggendong Rose ala bridal style dan membawanya kemobil.

"A-apa yang terjadi?" Tanya Jaehyun terbata bata.

"Rose hamil! Awas saja kalau kandungannya kenapa napa!" Sahut Joy marah.

Jaehyun mengusap wajahnya dengan kasar dan bergegas pergi dari sana.




















Setelah menerima panggilan dari sang Oppa, Jennie bergegas datang kerumah sakit. Dia tidak sendiri. Kebetulan waktu itu dia lagi nongkrong bersama Lisa makanya Lisa ikut bersama.

"Oppa" panggil Jennie menghampiri Jisoo yang menangis didepan ruangan UGD.

"O-Oppa takut" untuk pertama kalinya Jennie melihat Oppa nya itu ketakutan.

"Tenanglah, semuanya bakalan baik baik saja" bujuk Jennie mengelus punggung Jisoo.

"Hiks semuanya salah Oppa Jen. Oppa gagal menjaga istri Oppa. Oppa takut dia sama anak Oppa kenapa napa" isak Jisoo frustasi.

Jennie hanya mampu menenangkan sang Oppa. Dia beralih menatap Lisa yang juga kelihatan khawatir. Sejujurnya, dia juga memang khawatir namun dia berusaha menutupinya karena sang Oppa membutuhkan semangat darinya.

















Yang puasa gak boleh marah marah🤣 tahan dulu emosinya:)






  Tekan
    👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang