-29-

1.6K 232 21
                                    

Dengan kondisi yang kacau, Jisoo berada diruangan Dokter Tiffany untuk mengetahui tentang kondisi istri dan anaknya.

"Jadi gimana kondisi istri sama anak aku?" Tanya Jisoo khawatir.

"Kondisi Rose sama kandungannya baik baik saja. Pendarahan tadi terjadi gara gara Rose terlalu shock. Untung saja tidak ada sesuatu yang serius terjadi. Tapi kamu harus memastikan dia tidak melakukan pekerjaan yang berat" jelas Dokter Tiffany.

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar dan terus menggumamkan kata kata syukur.

"Terima kasih Nuna" ujar Jisoo dengan senang.

"Rose sudah bisa pulang tapi pastikan dia mendapatkan istirahat yang secukupnya"

"Baiklah Nuna, terima kasih"

Setelah keluar dari ruangan Dokter Tiffany, dia langsung bergegas menghampiri sang istri yang sudah duduk dibangku menunggu ditemani oleh Jennie dan Lisa.

"Sayang" panggil Jisoo menghampiri Rose.

"Oppa, apa yang terjadi?" Tanya Jennie.

"Rose hanya shock makanya terjadi pendarahan" sahut Jisoo "Dan sekarang dia butuh istirahat" lanjut Jisoo.

"Harus membuat perhitungan nih sama si Jaehyun itu!" Gerutu Lisa.

"Itu memang harus!" Lanjut Jennie.

"Kalian uruskan saja dia. Oppa akan menghantar Rose pulang" ujar Jisoo "Ayo Sayang kita pulang" Jisoo langsung membantu Rose berjalan menuju kemobil.

"Mau bikin perhitungan sekarang?" Tanya Jennie melirik Lisa dengan smirknya.

Lisa ikut bersmirk "Let's go!"











"Aku bisa jalan sendiri Oppa!" Gerutu Rose soalnya Jisoo terus membantunya berjalan seakan kakinya itu sakit.

"Aku tidak mau kamu kesadung ya" sahut Jisoo protektif.

"Ji, ada apa ini?" Tanya Haerin ketika melihat anak dan menantunya memasuki mansion.

"Rose tadi pendarahan Mom terus dibawa kerumah sakit. Tiffany Nuna bilang kalau Rose shock dan kandungannya baik baik saja kok" jelas Jisoo.

"Ya sudah, kamu bawa Rose kekamar saja. Istirahat" ujar Haerin khawatir.

"Aku pamit kekamar dulu ya Mom" ujar Rose.

"Iya sayang" sahut Haerin.

"Aku gendong saja deh" tanpa persetujuan dari sang istri, Jisoo langsung menggendongnya ala bridal style.

"Aku bisa jalan sendiri Oppa!!" Pekik Rose melingkarkan tangannya dileher Jisoo karena takut jatuh.

"Aku tidak mau kamu capek" sahut Jisoo yang dengan santainya berjalan memasuki lift.

"Capek apaan huh? Kita juga menggunakan lift" komentar Rose.

"Roseanne" Jisoo menatap Rose dengan datar.

Yang ditatap sontak langsung cengesan "Iya deh iya. Terserah Oppa saja" pasrah Rose.

Setibanya dikamar, Jisoo langsung membaringkan Rose diatas kasur dan dia ikut duduk disamping sang istri "Maaf ya. Aku tidak bermaksud bikin kamu risih sama sikap aku tapi aku hanya ingin memastikan kamu sama anak kita ini baik baik saja. Sudah cukup dulu aku bikin kesalahan. Aku tidak ingin bikin kesalahan lagi yang bisa membuatkan aku kehilangan kalian" ujar Jisoo dengan tulus.

Rose tersenyum dengan mata berkaca kaca. Dia sekarang menjadi lebih cengeng si. Semuanya pasti gara gara hormon ibu hamil "Peluk" pintanya merentangkan kedua tangannya.

"Come here baby" Jisoo langsung ikut berbaring dan membawa Rose kedalam dakapannya.













*
*

Dengan anggunnya, Jennie bersama Lisa memasuki perusahan Jaehyun. Sudah pasti kedatangan mereka membuatkan beberapa karyawan terpesona.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana Jaehyun?" Tanya Jennie tanpa basa basi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana Jaehyun?" Tanya Jennie tanpa basa basi

"Maaf, apa kalian sudah membuat temu janji sama Tuan Jae?" Tanya Mia, sekertaris Jaehyun.

"Belum" sahut Jennie

"Bilang saja sama dia kalau pemusnah hidupnya yang datang" lanjut Lisa.

Melihat raut wajah datar keduanya, Mia langsung bergegas membawa mereka keruangan Jaehyun.

"Permisi Tuan. Ada yang ingin ketemu sama Tuan" ujar Mia.

Jaehyun mengernyit dahinya. Dia menatap Jennie dan Lisa secara bergantian "Baiklah Mia, kamu bisa keluar"

Mia membungkuk dan berjalan pergi meninggalkan ruangan Jaehyun.

"Siapa kalian dan apa tujuan kalian kesini?" Tanya Jaehyun.

"Setelah lo hampir membunuh ponakan gue, lo malah kelihatan santai huh?" Sinis Jennie.

"Maksud kalian? Gue tidak pernah membunuh siapa siapa ya!" Sangkal Jaehyun.

Brakkk

Lisa yang sudah terlanjur emosi langsung menggebrak meja kerja Jaehyun "Lo hampir membunuh kandungan Roseanne!!"

"K-kalian-"

"Iya! Rose Kakak ipar gue dan ini sahabat Rose! Gara gara lo, dia mengalami pendarahan!" Sentak Jennie.

Jaehyun menelan ludahnya dengan kasar "Maaf. Gue benar benar tidak sengaja. Gue tidak tahu kalau Rose hamil"

"Sekarang lo sudah tahu bukan!?" Sambar Lisa "Jadi mulai sekarang jangan pernah lo mengganggu Rose sama Jisoo! Mereka sudah menjadi keluarga yang bahagia! Kalau gue tahu lo masih mengganggu mereka, lo akan kehilangan segala galanya termasuklah orang yang lo sayang di dunia ini! Gue tidak pernah main main sama ucapan gue! Gue tidak kejam tapi gue hanya akan berlaku kejam sama orang yang sudah mengganggu orang yang gue sayang!" Ujar Lisa penuh penekanan.

Setelah itu, dia berganjak keluar bersama Jennie meninggalkan Jaehyun yang sudah menelan ludahnya dengan kasar. Ancaman dari Lisa benar benar membuatkan dia sedikit takut. Dia bukan hanya takut kehilangan keluarganya namun dia juga takut kehilangan perusahan yang selama ini dia besarkan.














Tekan
   👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang