-21-

1.6K 230 63
                                        

Pagi sudah tiba dan sekarang Rose bersama Lisa sudah didalam perjalanan untuk menuju kemansion keluarga Kim. Rose benar benar merasa gugup dan takut walaupun kejadian yang menimpa Haerin bukan salahnya.

"Apaan itu?" Tanya Lisa melirik amplop kecil yang ada di pangkuan Rose.

"Ini photo usg sama testpack. Kejutan untuk Jisoo Oppa. Semoga dia suka" sahut Rose tersenyum ketika membayangkan betapa bahagianya Jisoo jika tahu kalau dirinya hamil.

"Gue harap masalah kalian bisa diselesaikan secara baik" ujar Lisa.

"Gue juga berharap seperti itu. Dan semoga saja Mommy tidak apa apa" sahut Rose.

Bersamaan dengan itu, mobil yang dibawa oleh Lisa akhirnya terparkir didepan gerbang mansion keluarga Kim.

"Tidak ada satpam?" Bingung Lisa.

"Jisoo Oppa memang tidak membayar satpam. Dia tidak suka ada orang asing dirumah. Hanya saja ada satu pembantu yang selama ini mengurus Mommy" jelas Rose.

"Ck, gara gara itu si Hanjoo bisa masuk kemansion ini" gerutu Lisa.

Rose tersenyum miris. Tidak pernah dia fikir kalau Hanjoo akan mencari keberadaan mansion Jisoo. Jika dia tahu dari awal, pasti dia akan meminta Jisoo untuk membayar satpam.

"Ayo kita selesaikan semuanya" ujar Lisa menggenggam tangan sang sahabat untuk memberinya kekuatan.

"Ayo!" Sahut Rose berganjak turun dari mobil disusul oleh Lisa.

Dia tersenyum ketika melihat mobil Jisoo yang terparkir di parkiran mansion itu. Sepertinya sang suami sudah pulang.

Tanpa menekan bel, dia langsung berganjak masuk diikuti oleh Lisa dibelakangnya.

"Masih berani pulang?" Suara datar Jisoo menghentikan langkah mereka.

"Oppa" Rose bergegas menghampiri Jisoo "Aku punya sesuatu untuk Oppa" dengan wajah bahagianya Rose menyerahkan amplop yang dibawanya kepada Jisoo.

"Gue tidak butuh amplop ini!" Sahut Jisoo datar.

"Oppa bisa melihatnya setelah Oppa merasa tenang. Aku yakin Oppa pasti akan bahagia" ujar Rose memasukkan amplop itu kedalam saku celana Jisoo membuatkan pria itu berdecih.

"Gimana keadaan Mommy?" Tanya Rose

Jisoo tersenyum sinis "Mommy belum sadar! Apa sekarang lo puas hah!?!" Bentaknya.

"Jangan kasar Jisoo!" Sentak Lisa dengan marah.

"Lo tidak perlu ikut campur! Ini urusan gue sama wanita yang pura pura polos ini!" Marah Jisoo. Dia menatap Rose dengan tajam "Ck, gue kirain Hanjoo buruk tapi nyatanya lo lebih buruk dari dia! Menjijikkan"

Perlu diingatkan kalau wanita hamil itu sensitif begitu juga dengan Rose yang sekarang sudah hampir mengeluarkan air matanya "Oppa, tolong percaya sama aku. Semua itu ulah Hanjoo, bukan aku" dia berusaha memegang tangan Jisoo namun dengan kasarnya Jisoo menepisnya.

"Gue sudah bertemu sama Hanjoo dan dia bilang kalau dia tidak pernah datang kesini! Lo jangan asal bicara ya!" Sentak Jisoo.

"Jadi Oppa lebih percaya sama dia!?" Tanya Rose tidak habis fikir sama kelakuan sang suami.

"Iya, gue lebih percaya sama dia dan gue menyesal karena menikahi lo! Lo pembunuh!"

Plakkk

Rose yang tersulut emosi akhirnya tanpa sadar melayangkan tamparan dipipi Jisoo.

Jisoo menggeram marah. Dengan kejamnya dia mencekik leher Rose membuatkan istrinya itu meronta ronta.

"Yakk sialan!!" Lisa tidak tinggal diam. Dia langsung berusaha untuk menjauhkan Jisoo dari Rose.

"O-Oppa" suara Rose tercekat. Setetas air mata mengalir keluar dari sudut matanya. Apa dia akan mati ditangan suaminya sendiri? Kenapa suaminya begitu kejam saat ini? Ya Tuhan, apa yang harus dia lakukan?

Brughhh

Lisa yang sudah terlanjur kesal akhirnya menendang kaki Jisoo membuatkan Jisoo termundur dan Rose bebas dari cekikannya.

"Rose, lo tidak apa apa!?" Panik Lisa menatap wajah Rose yang memerah.

"G-gue okay" sahut Rose dengan nafas yang tersengal.

Jisoo menatap Rose dengan tatapan benci "PERGILAN! KEHADIRAN LO TIDAK DIBUTUHKAN! JANGAN MUNCUL DIHIDUP GUE LAGI! GUE MEMBENCI LO ROSEANNE SKYLER!" Teriaknya.

Hati Rose seakan diremuk. Apa segitu bencinya Jisoo kepadanya? Apa Jisoo tidak ada rasa cinta kepadanya walaupun sedikit? Ah, majja. Selama ini Jisoo bahkan tidak pernah mengungkapkan rasa cinta kepadanya. Mungkin hanya dia yang terlalu berharap sama cinta Jisoo. Ck, miris sekali.

Rose menatap Jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan "Baiklah, aku akan pergi. Terima kasih untuk segalanya Jisoo Alveano"

Dia berbalik dan menatap Lisa "Ayo Lis kita pergi"

Sebelum pergi, Lisa menatap Jisoo dengan tatapan benci "Lo sudah membuang permata demi kaca. Ck, bodoh!" Umpatnya.

Jisoo mengepalkan kedua tangannya "PERGILAH! JANGAN PERNAH KEMBALI!!" teriaknya dengan nafas yang memburu.















"Sekarang, lo mau kemana?" Tanya Lisa menjalankan mobilnya.

"Hantar gue pulang Lis. Gue butuh waktu" sahut Rose.

Tidak ingin membuatkan sang sahabat semakin sedih, Lisa akhirnya mengikuti keinginan Rose.

Tatapan Rose benar benar kosong. Dia masih memikirkan semua masalah yang dialaminya itu. Tangannya beralih mengelus perutnya "Papa tidak membutuhkan kita. Tidak apa apa, kamu punya Mama. Mama tidak akan meninggalkan kamu. Kita akan bersama selama lamanya, little Kim" batinnya.
















Kolom komentar dibuka untuk hujatan kalian🤭

  Tekan
    👇

Mr Ji, I Love You✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang