Prolog

2.3K 116 26
                                    

Langit tempatnya berpijak semakin pekat. Hawa dingin yang sedari tadi dibawa oleh angin, membuat dirinya harus menarik jaket lebih rapat.

Sambil tersenyum tipis, matanya masih memandang punggung yang berlalu dari hadapannya beberapa menit tadi.
Ada harap yang ia rapal dalam hati.

Baru kali ini, hatinya membisik harap yang sama setiap hari. Padahal, sebelumnya tak pernah. Tidak pernah sebanyak ini.

Ia adalah manusia yang tak pernah terlalu berharap pada suatu hal dalam kehidupannya. Banyak kekecewaan yang telah ia telan yang mengajarinya bersikap seperti itu. Menjalani semuanya dengan datar, meski sebenarnya banyak kerikil yang ia pijak saat berjalan menyusuri koridor takdir yang telah Tuhan persiapkan untuk dirinya.

Namun, kali ini, ada harap yang ia ikrarkan begitu keras ke atas sana, ke tempat di mana Tuhan dipercaya ada.

Harap yang sebenarnya pun masih ragu ia gaungkan. Tetapi entah kenapa, hal itu terus mengusik, terus membisik, melalui gerak gerik yang membuat dada bergetar dan membuat isi kepala berderik.

Dia terus berusaha memendam harap itu, meski ada harapan yang dipercikkan. Bukan tak ingin berjuang lebih keras, dia hanya tak ingin kecewa. Dia hanya tak ingin menambah beban hatinya.

Tak apa, orang-orang mengolok-oloknya, mengatakan dia terlalu pecundang, menyerah sebelum berjuang. Tak apa ia diolok-olok oleh alam, toh yang tahu usaha dan perjuangannya, hanya dirinya sendiri, bukan orang-orang, bukan pula alam semesta yang riuh bising dengan kehidupan anak manusia lain.

Dia akan tetap pada pendiriannya, berusaha lalu berdiam diri melihat takdirnya mengalir apa adanya.

____________

Mungkin proglognya udah pernah baca ya? Soalnya pernah saya share di Twitter. Tapi ini bukan kelanjutan dari cerita singkat itu. Beda.

Ini kayanya pun hanya kisah picisan macam Rhythm of Love, ringan, gak berat kaya Green Flash with Christy.

Pair? Ya tahulah siapa WKWKWKW

Judulnya, biasalah diambil dari lagu 48.

Prolog dulu. Semoga berkenan untuk baca hehe.

Terima kasih.

dipraal

KAPASITAS IKAN MIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang