Taman sekolah yang hijau nan asri, mampu menarik para siswa/siswi untuk bersantai di sana. Seperti Relyn, yang kini duduk di atas hijaunya rerumputan sembari menikmati angin. Ia tak sendiri melainkan bersama sang sahabat. Tatapan Relyn kosong, hingga menuai rasa penasaran Celine. "Kamu kenapa Kak?"
"Aku lagi teringat sama seseorang," jawab Relyn dengan suara merendah.
Celine menaikkan satu alis, "siapa?"
"Mantanku! Viren namanya. Dia udah beberapa hari nggak masuk sekolah karena menjalani perawatan di rumah sakit."
"Emangnya sakit apa?" tanya Celine dengan ekspresi normal meski masih dibalut penasaran.
"Habis bertengkar sama temanku!"
"Hah? Kok bisa sampai masuk rumah sakit. Bagaimana ceritanya?" tanya Celine. Relyn tak segan menceritakan semuanya.
"Owwhhh ... Yang sabar ya Kak!" jawab Celine usai memahami cerita Relyn.
"Relyn!" panggil seorang cewek entah di mana. Merasa namanya dipanggil, Relyn menoleh dan mendapati Seryl yang berlari menghampirinya.
"Lo lagi! Pasti habis pacaran kan?" tanya Relyn.
"Kagak, gue habis dari toilet!" jawab Seryl.
"Dia siapa Kak?" tanya Celine.
"Namanya Seryl, teman dekatku!" jawab Relyn.
"Salam kenal Kak, aku Celine!"
"Salam kenal juga, aku Seryl!" respon Seryl. "Kenapa manggil gue Kakak? Emangnya lo kelas berapa?"
"Aku kelas tujuh kak!" jawab Celine.
"Owh."
Seryl menatap Relyn dan Celine bergantian. "Wajah kalian mirip banget. Kok bisa ya? Ada hubungan apa kalian?" tanya Seryl. Relyn dan Celine saling tatap.
"Kita hanya ada hubungan sahabat!" jawab Relyn.
"Kok mirip banget?"
"Itu kehendak Tuhan Kak," jawab Celine.
"Lo cantik banget sih," puji Seryl pada Celine.
"Matur suwun Kak!" jawab Celine. (Terima Kasih).
"Lo orang jawa ya?" tanya Seryl.
"Aku lahir di Jakarta, pernah tinggal di sana selama beberapa tahun ikut Papaku kerja, sekarang aku kembali ke Jakarta karena Papaku pindah kerja di sini!"
"Owh!"
Mereka lanjut bertukar cerita.
*_____*
"Permisi, Bapak Ibu," ucap seorang perempuan berpakaian putih yang baru masuk ke ruangan Viren.
"Iya?" jawab Lesi.
"Saya ingin memberitahu, bahwa hari ini, saudara Viren boleh pulang karena kondisinya sudah membaik. Tetapi jangan lupa kontrol seminggu sekali selama satu bulan ke depan!" jelas sang dokter.
"Syukurlah. Terima kasih banyak dok!" jawab Lesi.
"Sama-sama. Saya permisi dulu!" Dokter cantik tersebut mengangguk seraya pergi.
"Syukurlah kamu sudah bisa pulang, Ibu telfon Ayah dulu ya, biar ke sini!"
30 menit kemudian
Tampak seorang lelaki setengah tua berjalan di koridor rumah sakit. Dia adalah Reren yang hendak ke ruangan Viren.
![](https://img.wattpad.com/cover/322709068-288-k592766.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Relyn
Teen FictionAlur hidup seseorang berbeda-beda. Tidak ada yang tahu selain Tuhan. Seperti cerita seorang Relyn. Remaja 15 tahun yang mengalami percintaan. Semula ia dekat dengan seorang cowok bernama Feki, namun berpacaran dengan Viren yang lebih dulu menyatakan...