bab 7

3.9K 253 18
                                    

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN NYA!!

SELAMAT MEMBACA.

*****

Di pagi Minggu yg cerah terdapat 1 human yg sedang melakukan olahraga lari pagi di taman kota yg tak jauh dari rumah nya. Pada jam 7:30 Alan berhenti sejenak dari lari nya.

Dia duduk istirahat di kursi taman, dia menyeka keringatnya lalu sesekali dia mengibas ibaskan rambut membuat beberapa wanita terpikat pada ketampanan nya.

"Eh anjir ganteng bet gilaa!!"

"Iya ehhh,, mirip Banget sama pacar aku"

"Gila ganteng bangett!! Udah punya cwek belum dia  ya?"

"Aaaaa ganteng bangett ihh!!!"

Bisik-bisik para wanita yg melihat Alan sedang beristirahat di kursi taman. Alan yg mendengar bisikan mereka pun semakin PD dan merasa paling ganteng.

Suasana taman saat itu cukup ramai oleh orang-orang yg berolahraga. Banyak juga yg sedang jalan pagi sambil membawa anjing dan ada juga kumpulan ibu-ibu yg sedang melakukan senam.

Alan melihat ke sekeliling menatap pemandangan yg sangat dia nanti-nanti kan, yaitu melihat wanita yg memakai baju ketat sambil berlari santai yg membuat 2 melon bergerak ndul ndulan. Alan membulatkan matanya melihat pemandangan tersebut,, sesekali Alan tersenyum saat wanita itu menoleh ke arahnya,  hal itu bertujuan untuk memikat sang wanita.

Saat Alan sedang fokus menatap wanita Tersebut tiba-tiba ada seseorang yang berdiri tepat di depan nya. Alan pun mendecak kesal dan mendongakan kepalnya.

"Bisa minggir gk?!" Ketus Alan.

"Gk mau" sahut orng tersebut yg ternyata dia adalah Akbar.

"Minggir anjing akh! Ganggu aja tau gk lu!" Alan menyingkirkan tubuh Akbar.

Tapi namanya juga Akbar ya,, kalo gk bikin Alan kesel ya gk bisa. Akbar menutupi pemandangan Alan kembali sambil berkacak pinggang.

"Akbar" Alan menatap tajam lelaki di hadapan nya.

"Hmmm?"

"Bisa minggir gk?" Ucap Alan dengan nada penuh penekanan.

"Gk bisa"

"Minggir gk." Ucapan nya makin tajam.

"Enggk mauuu~"

"ANAK ASU EMANG!"  Alan beranjak dari duduknya dan hendak ingin pergi.

"Mau kemna?" Akbar menahan tangan Alan.

"Kepo." Ketus Alan.

"Duduk lagi aja, nanti gue minggir" akbar pun duduk di kursi panjang tadi dan menepuk nepuk kursi tersebut menyuruh Alan untuk duduk di samping nya.

Alan hanya memutar bola matanya malas dan terpaksa duduk di samping Akbar.

Alan clangak clinguk mencari keberadaan wanita bohay tadi.

Alan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang