bab 45

1.4K 85 15
                                    

author pov.

"udah ya belajar nya,, udah 2 jam loh gue belajar" rengek Akbar yg saat ini sedang belajar.

"emang udah di hafalin semua??" tanya Alan yg kini sedang tengkurep di atas kasur Akbar sambil nonton kartun favoritnya.

"udahh"

"yaudahh kalo gitu, di lanjut besok lagi"

"yes!!!" Akbar pun kegirangan dan langsung menutup buku cetaknya.

kemudian ia langsung melompat ke atas kasur dan langsung memeluk tubuh Alan.

"laper ga??" tanya Alan.

"he'emm~" Akbar memanyunkan bibirnya.

"gue masakin Indomie mau ga?"

"ga mau"

"lah terus??"

"mau makan yg lain boleh ga??"

"mau makan apa??"

"ini"

Alan tersentak saat pantatnya di remas oleh Akbar.

"mau ini?" Alan menyondorkan kepalan nya yg sudah siap untuk di layangankan ke wajah Akbar.

"ga mau,, mau nya ini" rengek Akbar sambil mengusel ngusel kan wajah nya di tubuh Alan.

"barr diem. geli anj" Alan berusaha menyingkirkan wajah Akbar dari tubuhnya.

bukan nya berhenti tetapi Akbar semakin menjadi. bahkan dia menggelitiki tubuh Alan yg membuat sang empun tertawa kegelian.

sampai akhirnya kejadian tidak sengaja terjadi, wajah Alan terbentur oleh kepala Akbar. sontak Akbar pun langsung menghentikan aksinya dan panik saat Alan meringis kesakitan.

"maaf al,, gue ga sengaja" panik Akbar.

"eughhh,,, akik angett"  ucap Alan tak jelas karna ia merasa bibirnya terasa kebas dan perih.

"AL BIBIR LU?!!" teriak Akbar khawatir saat melihat bibir Alan berdarah.

ia pun langsung mengambil tisu dan membersihkan bibir Alan yg kini sudah merah karna darah.

"awww pelan-pelan" ringiss Alan.

"maaf al,, sakit banget ya??"

"lumayan" mulutnya berkata lumayan tapi mata nya berkaca kaca.

"maaf yaa gue ga sengaja" ucap Akbar merasa bersalah.

"udah gpp,, nanti juga sembuh"

semenjak berpacaran sikap alan sangat berubah, yg biasanya jika di  senggol sedikit dia langsung ngereog tapi sekarang dia sangat berbeda.

Akbar menatap Alan dengan tatapan khawatir.

"udah gpp,, cuman lecet dikit doang ko" Alan mengusak usak rambut Akbar.

"mau di sembuhin ga??" tanya Akbar.

"ga usah nang- hmmmppp" kalimat Alan terpotong saat Akbar mencium bibir nya.

ia mencium dengan lembut kemudian menjilat bibir Alan yg terluka.

"udah sembuh??" tanya Akbar saat dia melepaskan ciuman nya.

"belum" jawab Alan dengan tatapan sayu.

Akbar pun tersenyum tipis dan langsung mencium kembali bibir Alan. ia tidak melumatnya ia hanya menjilati bibir Alan agar ia tak merasakan sakit.

Alan pun mulai merasakan kenikmatan sampai akhirnya mulutnya terbuka. dan Akbar tidak ingin menyia nyiakan kesempatan, ia pun langsung memasukan lidah nya dan mulai memperdalam ciuman nya.

Alan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang