warning 18+
"Abang ngapain??"
"keliatan nya lagi ngapain?" suara dingin keluar dari mulut Akbar.
damar menutup kembali pintunya dan berjalan ke arah Akbar.
"Abang ngapain ngelakuin ini??"
"gk usah banyak nanya. lu juga cowo lu juga pasti udah tau."
sejujurnya Akbar paling tidak suka jika ada yg mengganggu dirinya di saat situasi seperti ini,, dia tidak merasa malu tapi dia meras kesal dan dongkol terlebih lagi jika dia sudah hampir klimaks. dia akan memarahi orang yg meganggunya.
"mau aku bantuin gk?"
"emang mau??"
"mauu"
"yaudah sini"
damar berjalan mendekati Akbar dan berjongkok di hadapan burung Akbar yg sedang tegang.
damar mulai meraih burung tersebut dan perlahan menggerakan tangan nya.
"nghhhh,,," lenguhan Akbar saat miliknya di sentuh oleh tangan mungil damar.
damar menatap wajah Akbar yg sedang menatap dirinya dengan bibir bawah yg dia gigit.
damar menjulurkan lidah nya dan menjilat ujung kepala si burung.
"ahhhh,," Akbar memejamkan matanya keenakan.
damar menjilati nya dengan telaten seperti ia menjilati eskrim. lidahnya ia turun kan ke pangkal burung lalu ia jilat perlahan ke atas. ia lakukan hal tersebut berulang ulang.
tak lupa dia juga menjilatii 2 telur burung milik Akbar.
"ahhh,,, nghhhh,,,," desahan Akbar semakin jadi saat damar semakin nakal.
setelah damar puas menjilati nya ia pun langsung melahap burung akbar.
"ahhhh,,," erangan Akbar saat burung nya merasakan kehangatan di dalam mulut damar.
Akbar meremas rambut damar untuk menyalurkan rasa nikmat yg sedang ia rasakan.
mengetahui Akbar yg menikmati permainan mulut nya damar pun langsung menarik turun kan kepalanya. burung Akbar terlalu besar hingga hanya setengah yg berhasil masuk di mulut damar.
damar terus menaik turun kan kepalanya, sesekali dia menatap ke arah Akbar yg sedang terpejam keenakan.
"ahhh,,, nghh,,,, ahhh,," desahan Akbar semakin terdengar seksi saat damar mempercepat gerakan mulutnya.
puahhhh,,,
damar mengeluarkan burung Akbar,, dan Akbar menatap ke arah damar dengan tatapan kecewa, karna sedikit lagi dia hampir keluar.
damar berdiri dan duduk di pangkuan akbar.
"kenapa??" tanya Akbar heran.
"nanti gantian ya,," damar mengalungkan tangan nya di leher Akbar.
"iyaa nanti gantian" Akbar mengelus pipi lembut damar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alan [END]
Random"Modus banget si lu megang-megang bibir gue!" "Dih! Yg mau megang bibir lu juga siape?" "Lah itu lu tdi!" "Dih najis amat gue!" Alan mengelap elap tangan nya di celana. "Najis-najis. gue kasih bibir gue juga bakal ketagihan lu!" Celetuk Akbar. "Ha...