author pov.
drtttt..drrttttt...
"hallo??"
"apa kau besok sibuk?"
"engga. kenapa??"
"besok bersiaplah jam 4 sore. aku akan mengajak mu ke suatu tempat"
"kema-"
tut.
sebelum atta menyelesaikan kalimatnya. Jay sudah mematikan telfon nya secara sepihak.
atta yg sedang berdiri di depan kompor, hanya bisa diam sambil menatap layar ponselnya.
atta mendecih dan langsung menaruh ponselnya di atas meja. kemudian ia melanjutkan aktivitas nya yg sedang memasak Indomie.
keesokan harinya.
sesuai perintah Jay, kini atta sudah bersiap dengan berpakaian rapih. entah kemana Jay Akan mengajaknya, akan tetapi atta tetap berdandan rapih karna ia tidak ingin kalah penampilan dengan mas mas umur 25 tahun.
Ting tong.
suara bell rumah berbunyi, atta pun bergegas untuk keluar rumah. sesampai nya di depan gerbang atta sedikit terpana melihat penampilan Jay yg seperti biasa.
"apa kau sudah menunggu lama??" tanya Jay membuyarkan lamunan atta.
"ah,, engga." atta berusaha memfokuskan perhatian nya.
"bagus kalau begitu, ayo naik" Jay membuka kan pintu mobil untuk atta.
"kita mau kemana?" tanya atta penasaran.
"ke suatu tempat yg belum pernah kau kunjungi"
karna merasa penasaran, atta pun akhirnya masuk ke dalam mobil, dan di susul oleh Jay.
"apa kau sudah makan??" Jay memulai pembicaraan, setelah 15 menit perjalanan.
"belum"
"apa kau ingin makan terlebih dahulu??"
"ga usah, gue ga laper"
"kapan terakhir kali kau makan?"
"jam 9 pagi"
Jay menoleh saat mendengar jawaban atta.
"apa kau sedang diet??"
atta terkekeh mendengar pertanyaan Jay.
melihat atta yg sedang terkekeh, tanpa sadar Jay tersenyum tipis.
Jay membelokan mobilnya ke arah restoran seafood.
"ke sini tujuan kita??" bingung atta.
"bukan. tujuan kita masih jauh"
"terus ngapain kita ke sini??"
"untuk mengisi perut mu, aku tidak ingin menggendongmu saat kau pingsan karna kelaparan nanti" Jay keluar dari mobil.
atta hanya menatap julid ke arah Jay, ia pun ikut keluar dari mobil.
Jay menoleh ke arah atta yg saat ini sedang menatap restoran mewah di depan nya.
"ayo" ajak Jay yg langsung melangkahkan kakinya.
atta pun hanya bisa mengikuti Jay dari belkng.
sesampai nya mereka di dalam restoran, mereka berdiri kebingungan karna tidak ada meja kosong yg tersisa.
"permisi, ada yg bisa saya bantu??" seorang pelayan menghampiri mereka.
"apa tidak ada meja kosong??" tanya Jay kepada pelayan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan [END]
Random"Modus banget si lu megang-megang bibir gue!" "Dih! Yg mau megang bibir lu juga siape?" "Lah itu lu tdi!" "Dih najis amat gue!" Alan mengelap elap tangan nya di celana. "Najis-najis. gue kasih bibir gue juga bakal ketagihan lu!" Celetuk Akbar. "Ha...