Jangan lupa vote dan komen nya
Selamat membaca❤️.
.
.
Saat malam hari, di bawah sinarnya bulan serta bintang-bintang yg berkelap kelip menghiasi awan malam, membuat suasana malam itu cukup indah.
Alan mendongak menghirup udara segar lalu menghembuskan perlahan,, membuat dirinya menjadi rileks.
Alan sangat menikmati udara malam itu,, dia berjalan menyusuri trotoar dengan langkah kaki yg santai. Kedua tangan yg ia masukan ke dalam kantong jaket bertujuan untuk menghangatkan diri.
Alan berjalan sembari bersenandung untuk menikmati perjalanan nya.
Tiba-tiba Alan menghentikan langkah kakinya dan,,,
Brughhh...
Seseorang menabrak Alan dri belakang. Alan menghembuskan nafas berat nya lalu berbalik badan.
"Ngapain si ngikutin gue Mulu?!" Alan sedikit menaikan suara bicaranya.
"Gue gk ada temen" satria memanyun kan bibir sambil menundukan kepalnya.
Tingkah nya seolah seperti anak anjing yg sedang ingin di pungut.
"Kan di Sono banyak temen-temen lu"
"Gk ada!" Satria mengangkat kepalanya cepat.
"Banyak bego, kan ada pocong, Kunti, tuyul, kolor ijo, genderwo pokoknya banyak lah!"
"Mereka mah bukan temen gue,, mereka mah setan tolol manaan muka nya jelek-jelek lagi" dumel satria.
"body shaming lu kontol!" Ucap para setan yg sedang menonton mereka berdua.
"Cih!" Alan mendecak lalu kembali berjalan mendahului satria.
Dengan cepat satria mengikuti Alan di belakang nya.
"Kenapa lu gk ngikutin ortu lu? Atau pacar lu? Kerabat lu gitu yg sering berkunjung ke makam lu" Alan berbicara dengan mata yg menatap ke arah jalanan.
"Pengen nya gitu, tapi gue gk bisa" jawab satria yg sedang berjalan di belakang Alan.
"Kenapa?"
"Gk tau,, mungkin karna mereka gk bisa ngeliat gue"
"Dan sedangkan lu bisa ngeliat gue,, di tambah gue juga bisa ngikutin lu,, berarti ini kesempatan emas yg gue nanti nantikan" lanjut satria dengan senyum an yg memekar di wajah nya.
"Udah berapa lama lu mati?"
"8 bulan"
"Kenapa masih ada di sini?"
"Gue gk tau,, gue juga bingung"
"Lu mati karna apa?"
"Kecelakaan"
Mendengar jawaban satria Alan menghentikan langkah kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan [END]
Random"Modus banget si lu megang-megang bibir gue!" "Dih! Yg mau megang bibir lu juga siape?" "Lah itu lu tdi!" "Dih najis amat gue!" Alan mengelap elap tangan nya di celana. "Najis-najis. gue kasih bibir gue juga bakal ketagihan lu!" Celetuk Akbar. "Ha...