bab 6

5.1K 282 17
                                    

Yuk dukung author, dengan cara follow, vote dan komen! Biar author makin semangat bikin ceritanya.

Selamat membaca!!

****

"Dam gimna? gue masih di bolehin ikut kerja ibu lu lagi gk?" Tanya Alan sedikit khawatir karna kejadian kemrin yg membuat semuanya berantakan.

"Masih kok" jawab damar yg sedang meminum jus alpukat ya.

"Alhamdulillah" Alan bernafas lega.

Ia sempet takut kalo ibu damar akan marah karna ulah dirinya dan Akbar yg membuat semuanya berantakan. Tapi syukurlah semuanya berjalan tak seperti yg ia pikirkan.

"Kalian ngomongin apa si?" Tanya ratu yg baru datang membawa mie ayam.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di kantin, karna waktunya istirahat jadi kantin sangat ramai dan butuh 10 menitan untuk mengantri membeli makanan.

"Kepo lu" sahut Alan sambil mengaduk aduk minuman nya yg hanya tinggal es batu.

"Tai lu" celetuk ratu.

"Damar, boleh ikut duduk di sini gk" ucap Hanan yg sudah bersama dengan 3 teman nya.

Damar, ratu dan juga Alan pun saling lempar pandang.

"Boleh ya,, soalnya udah gk ada meja lagi" ucap Zidan.

"Iya boleh kok" jawab damar, setelah ia melihat ke sekeliling dan ternyat memang benar kantin saat itu sudah tidak ada meja kosonng, hanya ada meja mereka yg masih kosong.

Mereka ber empat pun senang dan langsung duduk, atta yg duduk di depan Alan dan Akbar yg duduk di samping Alan.

Alan sekilas melirik ke arah atta yg sedang makan, lalu dia menoleh ke arah Akbar. Alan terkejut saat dia menoleh ternyata Akbar sedang memandanginya.

"Ngapa lu?" Tanya Alan yg sedikit memundurkan tubuhnya.

"Gk. Lu jelek" singkat Akbar, lalu dia mulai memakan makan nya.

"Dih gk jelas"

Akbar tak menggubris ucapan Alan, dia hanya fokus memakan makan nya.

Alan pun menatap mahluk di samping nya dengan tatapan malas, lalu dia melirik ke arah atta, Alan sedikit terkejut karna atta juga sedang melirik nya. Alan pun langsung mengalihkan pandangan nya dan bersikap tak jelas.

Atta hanya menatap Alan dengan tatapan datar dengan mulut yg sedang mengunyah.
.
.

Singkat cerita bell pulang sekolah pun berbunyi,, karna Alan yg saat ini sudah mulai bekerja jadi dia tidak langsung pulang ke rumah, dia pergi bersama damar ke toko kue ibu nya.

Sesampainya di sana Alan di sambut cukup hangat oleh Nia , Alan juga sempat meminta maaf soal kejadian kemarin yg membuang buang adonan kue nya.

Alan berganti pakaian lalu dia mulai belajar membuat kue dengan sungguh-sungguh. Dengan sabar Nia mengajari Alan, sedikit demi sedikit Alan sudah mulai bisa melakukan yg Nia ajarkan.

Alan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang