bab 8

5.1K 354 20
                                    

Atta segera berjalan menuju ke arah motor nya yg sedang ia parkir di pinggir jalan dekat makam.

karna hari sudah sore  dan awan terlihat gelap seperti akan turun hujan, atta pun bergegas menaiki sepeda motornya dan meninggalkan area makam.

Benar saja saat di tengah perjalanan hujan turun dengan sangat deras. Atta pun langsung berhenti di depan ruko yg sudah terbengkalai untuk meneduh.

Atta clangak clinguk melihat ke sekeliling ruko tersebut, ruko itu terlihat sudah lama tidak terpakai, dengan daun kering yg berserakan dan banyak coretan yg memenuhi tembok ruko.

Atta melihat ke arah jam tangan nya dan terlihat jarum sudah menunjukan pukul 5 sore. Suasana nya sangat dingin,, terlebih lagi atta yg hanya memakai baju seragamnya.

Atta sesekali menggosok gosok an kedua telapak tangan nya untuk menghangatkan diri.

Saat itu jalanan cukup sepi, tak ada pengendara lain yg melewati jalan tersebut.

Atta sedikit was was karna hari sudah mulai gelap tapi hujan tak berhenti juga.

Tiba-tiba terlihat ada pengendara lain yg berhenti di depan ruko itu,, atta menatap orang tersebut dan dia Marasa seperti tak asing dengan tubuh orang yg sedang membuka helm bogo nya.

"Alan?" Panggil atta, saat dia merasa orang tersebut seperti Alan.

orang itu pun menoleh ke arah  atta, dan ternyata benar saja  itu adalah Alan.

"Loh? Lu lagi ngapain di sini?" Tanya Alan berjalan mendekat ke arah atta.

"Lagi neduh" jawab atta.

"Lu mo kemna?" Tanya atta.

"Gue mo berangkat kerja,, eh malah keujanan" jawab Alan sambil membuka jaket nya yg basah kuyup.

"Kerja dimna?"

"Di toko kue ibu nya damar"

"Terus lu abis dari mna? Jam segini masih Pke seragam?" Alan memperhatikan seragam atta.

"Gue abis dari makam"

"Loh ngapain?"

"Ngising"

"Serius anjing!"

"Ngapain ge akh, kepo banget." Ketus atta.

"Dih"

Mereka berdua pun saling diam, suasana menjadi hening dan hanya suara rintikan hujan yg semakin deras.

"Lu dari tadi di sini?" Tanya Alan memulai percakapan.

"Sekitar 10 menitan" singkat atta yg fokus menggosok-gosok an kedua telapak tangan nya.

"Lu kedinginan?" Tanya Alan.

"Dikit"

"Nih, pake " Alan menyondorkan jaket denim nya.

"Jaket lu basah, yg ada bikin nambah dingin"

"Luar nya doang yg basah, dalem nya mah enggk"

"Terus lu?" Tanya atta saat melihat ke arah tubuh Alan yg hanya menggunakan kaos pendek oversize.

"Baju gue gede, kalo kedinginan tinggal gue masukin aja tangan nya kedalem baju" jelas Alan.

"Buru ini anjir! Pegel ini tangan gue!" Kesal Alan yg sedari tadi menyondorkan jaketnya tapi tak di ambil oleh atta.

Atta pun mengambil nya dan ia gunakan untuk menutupi tubuh depan nya,, atta ingin memakai nya tapi jaketnya seperti agak kekecilan untuk tubuh nya yg bisa di bilang kekar.

Alan [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang