"Modus banget si lu megang-megang bibir gue!"
"Dih! Yg mau megang bibir lu juga siape?"
"Lah itu lu tdi!"
"Dih najis amat gue!" Alan mengelap elap tangan nya di celana.
"Najis-najis. gue kasih bibir gue juga bakal ketagihan lu!" Celetuk Akbar.
"Ha...
Sean yg sudah hampir berusia 2 tahun kini hanya bisa mengangguk lucu mendengar ucapan Alan.
di sore hari yg cukup cerah Akbar dan Alan membawa Sean untuk bermain di taman kota yg dimana mereka melakukan piknik di tengah tengah rumput hijau.
melihat Sean yg sudah bisa berlari ke sana ke mari membuat Akbar dan Alan merasa bangga terhadap anak pungutnya.
mereka yg awalnya putus asa karna tidak akan bisa merawat Sean, pada akhirnya mereka berhasil merawat Sean dengan penuh kesabaran.
mereka mengajari Sean untuk berbicara, berjalan, dan melakukan aktifitas baru yg di kenalkan kepada Sean.
"papapapa"
"apaa sayangkuuu"
"yayahh bobo" Sean mejulurkan jari mungilnya kepada Akbar yg sedang tertidur di atas rumput yg hanya di alasi kain.
"iyaa Yayah bobo. Sean juga mau bobo??"
"maww" Sean menganggukan kepalanya.
plakkkk.
AKHHHH.
Sean memukul wajah Akbar yg saat ini sedang tertidur di pangkuan Alan. Alan yg melihat itu pun langsung tertawa.
"sakittt banget buset dah"
kepala akbar yg tak kunjung menjauh dari pangkuan Alan, akhirnya rambutnya di Jambak oleh Sean agar sang empun menjauh dari papanya.
"akhhh!!! yaudahh sebentarr!! sabarr woii!!"
"papapapa!!!! AAAAAA!!!" Sean terus menjambak rambut Akbar sampai sang empun akhirnya mengalah dan menjauh dari pangkuan Alan.
setelah itu Sean pun langsung menidurkan kepalanya di pangkuan Alan. dengan tawa kecil nya ia pun merasa senang karna kini pangkuan Alan menjadi miliknya.
Alan hanya tertawa melihat tingkah anak pungutnya. sedangkan Akbar hanya menggerutu karna kalah dengan seorang balita.
melihat Sean yg terus menampilkan gigi kecilnya, seketika Akbar memilki ide jahil untuk mengerjai Sean.
Akbar langsung mengangkat tubuh Sean dan membawanya menjauh dari Alan. setelah itu ia menidurkan Sean di rerumputan hijau, dan langsung berlari meninggalkan nya.
"AAAAAA!!!!" Sean langsung berdiri dan berlari mengejar Akbar.
Akbar langsung memeluk tubuh Alan dan mencoba menggoda Sean yg saat ini sedang berlari sambil terus berteriak.
"HUWAAAA!!! AAAAAAA!! PAPAPAPA!!!" Sean memukuli wajah Akbar dan berusaha melepaskan pelukan nya dari Alan.
"siapa si lu,, minggir dia punya gue" Akbar terus menepis pelan tangan Sean.
Sean pun semakin kesal dan akhirnya ia menggunakan jurus andalan nya.
"HUWAAAAAA!!!!" Sean menangis tanpa mengeluarkan air mata.
"dihh mulaiii,,, mulaii dahh mulaii!!" Akbar sudah sangat hafal dengan taktik Sean yg seperti ini.
"uululululu cini cini kacian anak papa" Alan pun memeluk tubuh Sean.
seketika tangisannya pun berhenti. dan di ganti dengan suara tawa yg seakan merasakan kemenangan.
"dihh bisa banget lu!!" gerutu Akbar sambil mencubit pipi Sean.
plakkkk.
Sean memukul kembali wajah Akbar sehingga sang empun meringis kesakitan.
"enteng banget si ini tangan nya ya" Akbar langsung mengunci tangan Sean dan mulai menggelitiki tubuh mungilnya.
Sean pun tertawa kegelian. kini mereka bercanda gurau seperti keluarga kecil yg sedang menikmati masa kebahagian nya.
senyuman lebar terukir di wajah mereka masing-masing. mereka semua yg sama-sama kehilangan orang tua, kini bersatu menjadi satu dan membuat keluarga yg harmonis.
walaupun tidak sedarah akan tetapi mereka berdua memberikan cinta ke pada Sean dengan kasih sayang yg tulus.
mereka sudah berjanji akan terus bersama hingga Sean dewasa nanti. mereka berdua akan mengajarkan bagaimana menjalani hidup yg akan terasa sangat berat jika di jalani sendirian.
Alan terus berdoa tentang hubungan nya dengan Akbar dan Sean. ia berdoa agar tidak ada siapapun yg bisa memisahkan mereka selain kematian.
kini mereka berdiri berdampingan dengan tangan Sean yg di gandeng oleh Alan dan Akbar. menatap cahaya matahari yg hampir tenggelam membuat kehangatan terus berada di antara mereka.
"janji ya kita harus bisa ngebesarin Sean bareng-bareng" Alan menoleh ke arah Akbar dengan tatapan yg lekat.
"iyaa aku janji" Akbar menampilkan senyuman manisnya yg membuat Alan menjadi ikut tersenyum.
"i love you" kalimat indah yg Alan ucapkan dengan cahaya matahari yg menyinari wajah manisnya.
cuppp.
"i love you more"
Akbar mencium kening alan dengan lembut. mereka tidak memperdulikan jika ada orang lain yg melihat, yg mereka pedulikan saat ini hanyalah menikmati keindahan yg tuhan berikan.
"papapapa mawww iumm mawww iumm" Sean menarik narik tangan mereka berdua.
Alan dan Akbar pun saling pandangan dan akhirnya mereka tertawa kecil.
Akbar mengangkat tubuh Sean dan menggendongnya.
kemudian Alan dan Akbar mencium pipi Sean secara bersamaan, seketika Sean pun tersenyum bahagia.
END.
TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YG SUDAH TAHAN DENGAN CERITA TIDAK MASUK AKAL INI. MOHON MAAF JIKA ADA SALAH KATA ATAU BAHASA YG KURANG BAIK UNTUK DI BACA.
TAPI SEBELUM AUTHOR NGUNDURIN DIRI DARI CERITA INI, AUTHOR MAU NGASIH PENGUMUMAN KE KALIAN.
UNTUK KALIAN YG TERUS MGEBACOT BUAT MINTA S2 ENEMY BUT LOVE, AUTHOR UDAH SIAPIN BOOK NYA DAN BAKAL AUTHOR UP HARI INI JUGA.
JADIII BUAT KALIAN JANGAN LUPA MAMPIR KE AKUN AUTHOR YAA.
TERIMAKASIH SEMUANYA , AUTHOR SAYANG KALIAN BANYAK BANYAK❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.