episode (2).

592 90 0
                                    

Setelah keributan itu kini (name) dan na hwajin sudah duduk di kantor kepala sekolah ini dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang berdiri dengan gugup di hadapan (name) dan na hwajin  yang sedang duduk dengan nyaman di sofa.

'Dasar orang orang penjilat! Tadi saja sebelum tau siapa kami mereka sangat menentang! Tapi lihat sekarang! Mereka malah terlihat seperti anjing yang ketakutan' batin (name) dengan jengkel.

"Hahahaha.... Kalian bilang nama kalian berdua adalah na hwajin dan (name)? Tuan dan nona pengawas? " tanya kepala sekolah dengan gugup.

"Kalau bapak sudah tau kenapa malah ditanya lagi?! " seru (name) dengan jengkel.

"Saya minta maaf, saya pikir ada salah paham yang sederhana diantara kita. Tragedi bunuh diri park daesung dikarenakan oleh stress berlebihan karena peringkat nya yang turun" seru kepala sekolah dengan gugup.

Na hwajin yang tidak peduli dengan ucapan kepala sekolah itu hanya menatap vidio nya yang sudah diunggah di yuutube beberapa jam yang lalu.

"Apa bapak yakin tidak ada pembulian di sekolah yang kacau ini?" tanya (name) dengan datar.

"Tentu saja tidak ada pembulian  yang diizinkan di sekolah kami! " seru kepala sekolah dengan gugup melihat wajah datar (name).

"Tentu tiga tahun yang lalu kami diangap luar biasa oleh Yayasan beasiswa...... Ini termaksud ketidak tahuan perwakilan anggota parlemen tingkat 3, ryu kwang-pil" seru kepala sekolah dengan tersenyum gugup.

'Omong kosong! Aku muak melihat wajah penjilat kedua kakek tua ini' batin (name) dengan kesal.

"Kami juga menghasilkan banyak lulusan yang hebat. Kami berharap tuan dan nona  mau menunda laporan kepada kementerian Pendidikan sampai kesalahpahaman ini terselesaikan"seru kepala sekolah dengan tersenyum gugup.

" hah....... Apa benar di sekolah yang sudah tercemar ini ada lulusan yang hebat? Dan kenapa juga kami harus menunda laporan kepada kementerian Pendidikan? " tanya (name) yang mulai gerah dengan omong kosong ini.

Na hwajin tidak peduli dengan ocehan kedua orang tua itu dan terus menonton vidionya di yuutube dengan tenang.

"Kita harus menyelesaikan kesalahpahaman ini dulu, nona..... Apa yang kau tunggu? Berikan itu sekarang! " seru kepala sekolah dengan gugup dan menepuk pundak wakil kepala sekolah untuk mengambil barang yang dimaksud.

"Ah! Baik Pak! " sahut wakil kepala sekolah dengan cepat mengambil sebuah amplop dari balik jasnya.

"Hei! Na hwajin! Sudah cukup kau menonton dirimu sendiri! " seru (name) dengan kesal.

"Baiklah baiklah" seru na hwajin dan menaruh ponselnya diatas meja dan menatap kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang memegang sebuah amplop ditangannya.

"Ini tidak banyak, tapi tolong Terima ini sebagai tanda persahabatan dan ongkos taxi anda berdua untuk pulang. " seru kepala sekolah dan menaruh seamplop uang yang tebal diatas meja dan tepat di hadapan na hwajin.

(Name) yang mendengar hal itu ingin sekali meledakan bom atom disekolah ini sekarang juga!

'Dia pikir kami ini tidak punya mobil dan kendaraan pribadi?! ' batin (name) dengan sekuat tenaga menahan teriakan amarahnya.

TEP!

dengan santai na hwajin menaruh kakinya diatas meja dan menaruh kakinya tepat diatas amplop berisi uang itu membuat kedua nya kaget.

"Saya rasa anda salah paham disini tuan kepala sekolah dan tuan wakil kepala sekolah! Kami bukan pendidikan ataupun sarjana diplomat. Kami tidak punya mengaruh disekolah ini. Jadi, kami hanya anggota kementerian pendidikan tidak kurang tidak lebih! " seru na hwajin dengan penuh wibawa dan menatap keduanya dengan datar.

THE REAL LESSON X READERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang