Di belakang sekolah sma putri soyeon bu Jung sunyeong tengah memarahi (name) dan lim hallim karna tidak mendengarkan kata katanya atau bisa disebut peringatan tersebut.
"Memangnya kalian berdua tidak dengar kata kataku?! Sudah dibilang jangan melakukan apapun yang menonjol di mata mereka! " seru bu Jung sunyeong dengan marah.
"Jika mereka seperti itu, bukankah kita harus marahi ya bu? " tanya (name) dengan wajah polos.
"Hm.... Ternyata mereka memang agak nakal, ya? " seru lim hallim dengan wajah yang berpikir.
"Tapi, masa hanya karna itu para guru diam saja? " tanya (name).
"Bu (name) benar, kami berdua sendiri lulusan sma putri, jadi kami berdua tau anak anak seperti mereka harus diberikan pelajaran supaya kapok" seru lim hallim.
"Kalian berdua itu tidak tau apa apa! " seru bu guru Jung sunyeong dengan wajah tegangnya membuat (name) dan lim hallim sedikit terkejut.
"KALIAN TAK TAHU SEBERAPA JAHAT JUGA LICIKNYA ANAK ANAK SEKARANG! " teriak bu guru Jung sunyeong dengan wajah frustasi membuat (name) dan lim hallim kembali terkejut.
SYUT!
GREP!
(Name) yang melihat pot bunga yang terjun bebas diatas ketiganya itu dengan wajah yang sangat panik menarik bu guru Jung sunyeong dan lim hallim agar berpindah dari tempat itu.
BRUK!
PRANG!
setelah menarik bu guru Jung sunyeong dan lim hallim (name) dengan cepat meninju pot bunga itu sehingga pecah berkeping keping membuat bu guru Jung sunyeong yang melihat hal itu bergetar ketakutan dan lim hallim yang memeluk bu guru Jung sunyeong.
"Justru kami berdua tau persis. Karena itulah badan pengawas badan hal pendidikan seperti kami berdua ditugaskan kesini! " seru (name) dan melirik kearah lantai 4 dimana gadis berambut ungu dan ketiga anteknya tengah memandang (name) dengan pandangan mengejek.
"Apa?! " seru bu guru Jung sunyeong yang terkejut mendengar perkataan (name).
"Tenang saja bu guru" seru lim hallim dan ikut menengok kearah lantai 4 dengan pandangan dingin.
"Kyaaa! Gimana, nih?! Bu guru nggak apa apa? " tanya han yeri dengan senyuman mengejek membuat (name) melihat nya dengan sinis.
"Yah karna Tuhan masih menyayangi kami makan kami di selamatkan dari perbuatan anak anak macam setan seperti kalian ini" seru (name) dengan tersenyum mencemooh.
"APA?! " teriak salah anteknya han yeri.
"Ceritakan semuanya kepada kami berdua! Kenapa sekolah ini bisa berubah seperti ini! " seru lim hallim dengan wajah yang serius.
"Astaga jangan begitu bu guru! Kayaknya pot nya terbawa angin deh" seru gadis berambut ungu itu dan tertawa kencang dan pergi begitu saja membuat (name) semakin kesal.
GREP!
"Dasar anak anak nakal itu! " seru (name) dengan geram, namun terkejut saat bu guru Jung sunyeong memegang tangan (name) yang berdarah karena meninju pot bunga tadi.
"Kau bisa marah tapi obati dulu lukamu itu, apa kau mau sersan Na mengamuk disini?" tanya lim hallim membuat (name) terkejut.
"Tidak mau! " seru (name) dengan mengeleng cepat.
"Baiklah ayo kita ke UKS dan bu guru Jung sunyeong juga bisa menceritakan semuanya kepada kami" seru lim hallim membuat bu guru Jung sunyeong menganguk.
"Baiklah! " seru bu guru Jung sunyeong dan ketiganya pergi ke UKS.
****************
Setelah tangan (name) diobati oleh lim hallim kini kedua nya duduk menghadap kearah bu guru Jung sunyeong untuk mendengar ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Action(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...