Na hwajin berjalan dengan pelan, dan berhenti saat sudah berada tepat di samping Yun hyeong yang sama sekali tidak menatap na hwajin sama seperti jun hyeong. Na hwajin tidak menoleh sama sekali kepada nya.
Di depan kelas sana (name) menatap keduanya dengan gugup karena tidak tau apa yang akan terjadi nanti.
DRAP DRAP DRAP!
TEP!
namun dugaan (name) salah karena setelah berhenti selama beberapa detika na hwajin berjalan dan berdiri di depan pintu belakang kelas yang biasa di pakai murid.
SREK!
dengan kencang na hwajin mengeser pintu kelas itu dan melirik kearah samping yang dimana terdapat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang tengah menintip dari kaca luar kelas.
"Hei kepala dan wakil kepala sekolah! Apa yang kalian lakukan disana? " tanya na hwajin dengan datar membuat keduanya tersenyum kaku.
"Hahahahah! Yah, kami disini karena.... " seru kepala sekolah dengan gugup.
"Sebagai petingi sekolah ini..... Kenapa kalian mengintip seperti tikus?! " tanya na hwajin dengan datar membuat (name) mati matian menahan tawa.
"Ahahahah tidak ada yang penting! Aku hanya..... Aku hanya ingin melihat bagaimana cara mengajar oleh kementerian Pendidikan.... Erm.... Ada satu hal yang belum ku berita kepada tuan dan nona pengawas" seru kepala sekolah dengan gugup.
"Wah wah.... Apa itu? " tanya (name) dengan wajah yang ingin tau kepada kedua nya.
"Kenapa keluar? " tanya na hwajin menatap (name) dengan datar.
"Jangan melihat ku begitu atau aku akan mencolok matamu! Aku kesini juga karena aku perlu tau apa yang ingin direktur sekolah bicarakan! " seru (name) dengan kesal.
"Baiklah.... Apa itu? " seru na hwajin dan kembali menatap kearah direktur sekolah.
"Uhm..... Murid bernama ryu jun hyeong yang duduk di belakang sebenarnya, dia anak Parlemen ryu kwang-pil. Perlamen tingkat 3 yang ku singgung sebelum nya" bisik kepala sekolah yang ingin berisik pada (name) namun tidak jadi karena ditatap dengan tajam oleh na hwajin.
"Oh? Benarkah? Anak anggota parlemen? " seru (name) dengan wajah pura pura terkejut.
"Iya! Dan kelihatannya, dia punya senior dan junior yang bekerja di kementerian pendidikan. Aku tidak bermaksud melawan kebijakan tuan dan nona pengawas, tapi aku khawatir dengan akbibat nya nanti" bisik wakil kepala sekolah.
SREK!
mendengar suara pintu yang kembali terbuka (name) melihat kearah jun hyeong dan kim hak jae yang sudah sadar itu menatap (name) dengan remeh.
"Heh..... Mereka belum saja tau orang yang berdiri di samping ku ini" gumam (name) dan membalasnya senyuman manis kepada jun hyeong dan langsung berubah menjadi datar dan kembali fokus mendengar perkataan direktur sekolah.
"Oh.... " sahut na hwajin dan melirik kearah jun hyeong yang tersenyum merendahkan.
"Aku hampir berbuat kesalahan! Itu berarti jika kami membuat masalah dengan jun hyeong nanti perlamen tingkat tiga akan marah? " tanya na hwajin dengan ekspresi kaget yang dibuat buat membuat jun hyeong tersenyum puas.
'Hah.... Tersenyumlah untuk saat ini anak yang malang' batin (name) dengan pura pura sedih.
"Kami mungkin akan dihajar oleh angota perlamen? " tanya (name) dengan berpura pura kaget.
"Benar! Itu yang ingin aku bicarakan! Terimakasih atas informasinya" seru na hwajin dengan pura pura panik.
"Tidak usah berterimakasih selesaikan saja periode pengawasan kalian berdua dan bicara ke kementerian Pendidikan tentang kami..... " seru kepala sekolah dengan senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Action(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...