Sudah hitungan kedua membuat han yeri dan kedua anteknya menjadi lebih panik.
"Sial! Ini gawat! " seru antek ke-1 dengan panik.
"Kenapa buguru itu ada disini?! " seru antek ke-2 dengan kesal.
"Yeri bukanlah pintunya. Ibu akan bilang kalau kalian cuman datang untuk konsultasi dengan ibu saja. Kalian hanya perlu bersikap seolah tidak terjadi apapun disini" seru buguru jun sunyeon dengan lirih.
"Ibu akan jelaskan secara baik baik ke ibu pengawas jadi jangan khawatir" seru buguru jun sunyeon lagi.
"Sudah kuduga! Jadi kau yang mengadukan kami?! " seru yeri dengan melotot kepada buguru jun sunyeon.
GREP!
Dengan cepat han yeri m ngambil cutter dari salah satu anteknya itu dan mengangkat cutter itu setinggi mungkin dan memposisikan cutter itu kepada buguru jun sunyeon yang berada di bawah nya.
BRAK!
"APA YANG KAU LAKUKAN?! KAU BILANG KITA CUMAN MAU MENGANCAM BU GURU! " teriak antek ke-1 yang menahan lengan han yeri dengan panik.
"Kau bilang kita hanya oelri mengaman buguru untuk mengusir badan gak pendidikan dari sekolah kita! Kenapa kau benar benar mau menusuknya?! Kau sudah gila! " seru antek ke-2 yang juga ikut menahan han yeri.
CRATS!
Han yeri menepis tangan keduanya anteknya itu dan berkibat kedia tangan anteknya tersayat cutter tersebut.
"ARHHHHH! " jerit kedua anteknya yang menahan sakit dan darah yang terus menerus galir dari kedua tangan anteknya.
"Kalian sudah gila, ya?! Berani beraninya kalian berdua menghentikan aku! " seru han yeri dengan memandang nyalang kearah kedua anteknya.
"Kalian berdua tidak apa apa?! " seru buguru jun sunyeon dengan panik dan memeriksa kondisi kedua muridnya itu.
"Gila! Dia sudah gila! " seru antek ke-2 dan dengan cepat membuka pintu itu.
PIIIIIP!
pintu itu sudah terbuka dan menampilkan wajah menyeramkan lim hallim dan wajah kemarahan milik (name) yang memandang han yeri dengan nyalang.
"Hitungan ketiga sudah lewat sejak tadi! " seru (name) dengan nada dingin membuat han yeri terkejut dan berlari dengan kencang menuju je dela balkon milik buguru jun sunyeon dengan kencang.
DRAP! DRAP! DRAP!
CEKLEK! BUK! SYUK!
(name) dan lim hallim hanya melihat datar kearah han yeri yang berhasil kabur dari keduanya dengan melompat dari balkon.
"Nona saya akan mengejarnya" seru Alexander membuat (name) mengeleng.
"Tidak perlu! Aku dan kak lim hallim yang akan mengejar nya kau tunggu akan disini dan awasi kedua anak itu!" seru (name) dan langsung berlari menyusul lim hallim yang juga ikut melompat dari balkon sama seperti han yeri.
"HAN YERI! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN PERBUATAN MU KALI INI! " teriak lim hallim yang masih terus berlari mengejar han yeri.
TOLONG AKU! WANITA GILA INI MAU MEMBUNUH KU! " seru han yeri dengan nyaring saat melihat ada dua polisi yang sedang patroli.
"Hiks hiks! Aku takut! " seru han yeri dengan berpura pura menangis.
"Mundur kebelakang nak!" seru polisi ke-1 yang mencoba melindungi han yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Action(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...