Jun hyeong yang melihat na hwajin dan (name) yang berdiri di depannya sanggat terkejut akan hal itu.
"a..... Apa? " seru jun hyeong dengan kaget dan takut secara bersamaan melihat na hwajin yang berdiri tepat di depannya dengan wajah serius.
"Kenapa kalian berdua ada disini, pak tua?" tanya Yun hyeong dengan takut.
"Astaga! Apakah aku harus tertawa sekarang? " tanya (name) dengan menahan tawa mendengar jun hyeong memangil na hwajin dengan sebutan pak tua.
"Aku belum setua itu" seru na hwajin dengan datar menatap (name) yang menahan tawanya.
"Yah.... Lalu? Apa yang sekarang akan kita lakukan pada anak ini? " tanya (name) dengan melipat kedua tanganya.
CTAS!
" entahlah..... Beri aku waktu untuk berpikir " seru na hwajin dan menyeringai dan menyalakan rokoknya.
"HENTIKAN!..... MATIKAN ITU! AKU TERBALUT BENSIN! " seru jun hyeong dengan panik membuat (name) langsung mengerti.
"Dasar sinting.... Dia berencana menyalakan korek api didalam gedung sekolah yang sudah dipenuhi oleh bensin? " gumam (name).
"Hmmmm, aku mengerti" seru na hwajin dengan menyeringai.
"Hei, nak.... Bukankah kau mau membakar sekolah ini? Lalu kenapa kau malah takut begitu? " seru (name) dengan datar.
"Kau benar (name)....... Bukankah kau mencoba melakukan ini? " seru na hwajin dengan santai dan melemparkan korek api yang masih menyala kepada jun hyeong.
TAK!
korek api itu jatuh di depan jun hyeong membuat jun hyeong panik dan langsung berteriak.
"ARGHHHHHH! " teriakan kencang jun hyeong sama seperti api yang menyulut dengan sangat cepat membuat (name) mulai panik.
"Hei.... Apa ini baik baik saja? Aku tidak mau besok pagi kita berdua muncul diberita sebagai pelaku pembakaran sekolah" seru (name) yang melihat api yang mulai menjalar kemana mana.
"Tenang dan lihat saja" seru na hwajin dengan tenang.
"Baiklah" seru (name) dengan ragu.
"AHHHHHH! ARGHHHHH! " teriak jun hyeong yang melihat api yang menjalar mulai mendekati nya dan langsung kabur begitu saja.
"HEI! " teriak (name) saat melihat jun hyeong yang kabur begitu saja.
BRUKH!
Jun hyeong yang berlari itu langsung terjatuh karena terpleset bensin yang sudah membanjiri koridor sekolah ini.
"Na hwajin! Kita perlu menolongnya sekarang! " seru (name) dengan panik saat melihat kobaran api yang akan menelan jun hyeong.
"T.... Tolong aku! " seru jun hyeong dengan tubuh mematung melihat kobaran api yang akan menelannya.
"Kenapa diam saja? Ayo tolong dia! " seru (name).
"Tunggu sebentar lagi" seru na hwajin dengan santai membuat (name) bimbang.
"Maafkan aku..... MAAFKAN AKU ATAS SEGALANYA! JADI TOLONG..... TOLONG SELAMATKAN AKU! " teriak jun hyeong dengan wajah frustasi membuat (name) kaget karena akhirnya anak ini bisa sadar juga.
PSHHHHHHH!
na hwajin mengambil pemadam api dan menyemprotkan nya kearah kobaran api yang hendak membakar tubuh jun hyeong.
"Ya Tuhan! " seru (name) dengan lega saat na hwajin dengan tenang memadamkan api itu.
Api yang tadinya besar dan menyebar kesegala arah mulai padam dan menyebabkan kepulan asap dan menyisahkan jun hyeong yang meringkuk dengan tubuh yang bergetar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Aksi(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...