TAP! TAP! TAP!
di sma putri soyeon, pak guru nam. Guru yang di bully oleh ketiga muridnha sendiri itu berjalan masuk kedalam ruangan guru dengan tatapan kosong dan rambut yang sudah dipangkas pendek dengan beberapa kepala yang nampak pitak di sana sini membuat guru guru lain yang melihat itu menjadi heboh.
"Astaga, yaampun! Apa yang terjadi? " tanya guru ke- 1 yang syok melihat penampilan pak guru nam.
"Pak guru nam, kenapa kepalami begitu? " tanya guru ke-2 yang juga terkejut.
"Lagi lagi kelas 2-4? " tanya guru ke-3 dengan mengeleng kepalanya dengan pelan.
Sedangkan pak guru nam hanya diam dengan pandangan kosong karena tidak bisa mengatakan apapun kepada rekan guru yang lain.
"Wah harus diapakan mereka itu? " tanya guru ke-1 lagi.
"Apa kita bisa mengajar murid murid semenakutkan itu sesuai ketentuan?" tanya guru ke-2.
"Betul! Sejak kasus itu, tingkah mereka jadi semakin parah! " seru guru ke-3 dengan berdecak.
"Shuut! Kenapa kau tiba tiba mengungkit kejadian itu lagi, sih? " tanya guru ke-1 yang nampak panik.
'Jadi korban hari ini adalah pak guru nam sangwook? Tapi pak guru nam masih lebih baik' batin seorang ibu guru dengan wajah yang terlihat sangat lelah dengan merapikan beberapa buku paket di mejanya.
"Kalau mereka mengusilinya begitu, setidaknya dia masih diangap sebagai manusia" gumam ibu guru itu dan berjalan keluar dari ruang guru dan masuk kedalam kelas 2-4 dengan wajah dan tatapan yang kosong.
DREEEKKK!
Pintu kelas 2-4 terbuka dan terdengar suara ribut ribut yang sangat kencang seolah tidak mengindahkan kedatangan ibu guru tersebut.
"Sudah lihat ini belum? "
"Apaan, tuh? Sinting hahahaha"
"Anak anak ayo buka halaman 87! " seru ibu guru itu namun murid murid yang lain tidak mendengar dan terus mengobrol dan bermain tanpa beban.
'Bagi anak anak ini, aku adalah makhluk halus ' batin ibu guru itu dengan tatapan kosong.
**************
BREMMMMMM!
suara mobil merah milik lim hallim itu berpacu dengan cepat di jalanan membuat (name) yang duduk di samping kurus kemudi dan na hwajin yang duduk di kursi penumpang memasang wajah tegang.
"Kak hallim! Pelan pelan saja! " seru (name) karena tidak ingin mati muda.
"Tenang saja semuanya aman! " seru lim hallim dan tertawa tanpa beban.
"JANGAN MENGEBUT! " teriak na hwajin dengan kencang membuat (name) bertambah pening.
"Wah ~ kapten! Kau ini benar bener keterlaluan! Bisa bisanya kau melupakan rekan prajurit di tempat kerja yang sama! " seru lim hallim dan terus melihat kearah jalan.
"Hei! Kalau kau jadi aku, memangnya kau bisa langsung mengenali? " tanya na hwajin dengan wajah datarnya.
"Bilang saja itu alasan mu pak tua" seru (name) membuat lim hallim menangguk setuju.
"Benar! Jangan melucu, deh! Memangnya sudah 10 tahun atau 20 tahun sejak terkahir kita bertemu? Baru saja 2 tahun! " seru lim hallim dengan kesal.
"Coba tanya orang lain deh! Bagaimana aku bisa mengenalimu kalau kau berubah drastis seperti itu!" seru na hwajin yang mengingat dulu rambut lim hallim itu berwarna hitam panjang dan sering di konde dan sekrang rambutnya berubah menjadi jadi warna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Aksi(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...