episode (24).

624 59 3
                                    

Kelas sudah masuk kedalam jam pembelajaran, (name) yang berdiri di samping meja guru dan mengawasi cheon seungyeol dan murid lain nya dengan tenang.

"Dengan begitu, Jepang terus mengeluarkan pendapat bahwa dokdo adalah bagian dari wilayahnya. Tapi, sebenarnya ada beberapa dokumen milik Jepang sendiri yang berisi pengakuan mereka bahwa dokdo merupakan bagian dari Korea Selatan. Nah sekarang coba sebutkan tiga contoh dari dokumen tersebut! " seru buguru itu dan melihat murid yang lain.

"Siapa piket minggu ini? Coba jawab!" seru (name) dengan tersenyum lebar membuat cheon seungyeol terkejut.

"Ya? " jawab cheon seungyeol dengan kaku.

"Ah! Pak guru cheon seungyeol mau menjawab? Kalau begitu ada yang lain? " tanya (name) dengan wajah polosnya.

"Saya piket minggu ini noona pengawas" seru choi hyunwoong.

"Baiklah silahkan jawab choi hyunwoong" seru buguru itu dengan tenang.

"Onsu shicho goki tahun 1667 peta perbatasan tiga negara tahun 1785, dan daijoukan shirei tahun 1877" seru choi hyunwoong dengan mulus.

"Bagus choi hyunwoong" puji (name) dengan senang.

"Bagus, sempurna. Kamu bahkan hafal tahun nya, ya? Luar biasa choi hyunwoong" puji ibu guru itu.

Cheon seungyeol yang mendengar guru itu memuji choi hyunwoong hanya menatap datar kearah choi hyunwoong.

***************

bell istirahat sudah berbunyi membuat semua murid langsung berlari ke kantin untuk mengisi perut mereka masing masing.

"Ayo choi hyunwoong! " anak (name) dengan gembira dan menyeret choi hyunwoong ke kantin membuat cheon seungyeol menatap tajam kearah choi hyunwoong.

"Makanlah! " seru (name) saat keduanya sudah sampai di kantin dan mengambil makanan masing masing.

"Noona juga selamat makan" seru choi hyunwoong membuat (name) gemas.

"Iya! " seru (name) dengan tersenyum lebar dan keduanya makan bersama sama dan sesekali choi hyunwoong verb bahasa Inggris nya membuat (name) merasa bangga.

"Belajarlah yang rajin agar kau bisa mendapat beasiswa" seru (name).

"Tentu noona" seru choi hyunwoong dan tersenyum dengan lebar membuat cheon seungyeol yang melihat itu memandang (name) dan choi hyunwoong dengan datar.

"Nona pengawas itu sanggat cantik tapi kenapa selalu melekat dengan anak miskin itu? " cibir cheon seungyeol dengan kesal.

SRET!

"yaampun bisa bisa dari mata bapak bisa keluar sinar laser!" seru na hwajin yang tiba tiba datang dan duduk di depan cheon seungyeol agar menutup pandangan cheon seungyeol yang terus menatap (name) dan makan dengan tenang.

"Saya dengar anak yang bernama choi hyunwoong itu sanggat rajin, bahkan nilainya bagus dari anak anak yang mengikuti bimbel. Penilaian dari guru guru yang lain juga bagus bahkan rekanku selalu memuji choi hyunwoong. Tapi kenapa wali kelas nya sendiri, pak cheon seungyeol malah ingin mengangu nya begitu? " seru na hwajin.

SRET!

"Saya tidak pernah mendiskriminasi murid" seru cheon seungyeol dan berdiri dari kursi nya dan mengambil nampak makanannya yang masih utuh.

"Oh! Kalau tidak dimakan, donkatsunya buat saya saja" seru na hwajin membuat cheon seungyeol melihat na hwajin dan na hwajin hanya makan makanan nya dengan wajah tidak berdosa sama sekali.

"Ini donktatsnya! " seru (name) saat cheon seungyeol pergi dan menaruh donktatsnya di nampan na hwajin.

"Terimakasih.... Tapi bukankah kau makan dengan Choi hyunwoong? " tanya na hwajin dan menarik kursi di sebelahnya agar (name) bisa duduk.

THE REAL LESSON X READERS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang