Na hwajin dan (name) tengah mengikuti pak guru cheon seungyeol yang berjalan di lorong sekolah menuju ke kelas yang akan diajari oleh pak guru cheon seungyeol.
"Hah! Lihat wajahnya itu! " gumam (name) dengan kesal karena ingin sekali menonjok wajah angkuh cheon seungyeol.
"Omong omong kenapa tuan dan nona pengawas menanyakan masalah sekolah ini kepada saya? " tanya cheon seungyeol tanpa berbalik menatap (name) dan na hwajin.
"Ah, kami juga akan bertanya kepada guru lain, bukan hanya pada bapak. Jadi jangan khawatir" seru (name) dengan tersenyum penuh makan.
"Anak yang bermasalah, ya.... Entahlah. Bukankah di setiap sekolah pasti ada anak seperti itu? Kalau di pikir pikir, kerja di badan hak pendidikan pasti berat" seru cheon seungyeol dan menatap (name) dengan lekat.
'Apa orang ini mau mati? ' batin (name) dan namun tetap mempertahankan senyuman nya walaupun tidak nyaman.
SRET!
"kenapa bapa beranggapan seperti itu? " tanya na hwajin dan berdiri di depan (name).
"Paling paling kami hanya akan menemukan 1 anak bermasalah dari 100 murid, sedangkan badan hak pendidikan harus selalu berurusan dengan mereka. Walaupun punya hak khusus namun tetap saja" seru cheon seungyeol membuat (name) ingin sekali menampar nya.
"Sepertinya bapak sedikit salah paham.... Kami tidak hanya menghadapi para murid" seru na hwajin dengan datar.
"Saya sendiri mendukung metode pendidikan kalian. Di dunia ini, banyak sekali murid murid yang tidak bisa di didik. Mereka adalah sampah sampah yang menjijikan. Sampah seperti mereka harusnya dihajar supaya sadar" seru cheon seungyeol dan tersenyum puas membuat (name) menatap dingin kearaynya.
"Kalau begitu saja masuk kelas dulu, kalu ada yang ingin bapak dan nona pengawas tanyakan, silahkan tanyakan kapan saja" seru cheon seungyeol dan langsung pergi begitu saja.
"Wah! Bisa gila ku! Kemarin han yeri! Sekarang cheon seungyeol! " seru (name) yang kadar kesabaran nya sudah habis.
"Kau masih cepat terpancing emosi" seru na hwajin.
"Malaikat sekalipun akan emosi jika melihat cheon seungyeol! Dia itu lebih licik dari ular! " dengus (name) dengan kesal.
"Kau benar.... Dia sanggat licik sampai sampai bisa menipu banyak orang dengan sikap yang seperti itu" seru na hwajin dengan menyeringai.
"Seharus pria seperti itu tidak usah menjadi guru! " seru (name) dengan kesal.
"Ayolah semangat! Kita harus mengikuti nya" seru na hwajin.
"Haaah! Baiklah baiklah! " seru (name) dengan pasrah.
****************
SREEEK!
pintu kelas di buka oleh cheon seungyeol dan tepat di depan meja guru sudah ada kedua murid yang berkelahi atau bisa dibilang pria berambut coklat itu tengah memukul murid pria yang bernama choi hyunwoong dengan habis habisan
BUKH! BUKH! BUKH!
cheon seungyeol yang melihat pria berambut coklat itu yang tengah memukul choi hyunwoong habis habisan itu hanya berdiri diam di depan pintu kelas dengan wajah Datar nya.
"Kau bajingan! Kau mau mati?! Berani nya kau memukul ku! " seru pria berambut coklat itu dan terus memukul choi hyunwoong.
"HENTIKAN! " teriak cheon seungyeol membuat pria berambut coklat itu langsung berhenti memukul choi hyunwoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LESSON X READERS.
Aksi(name) adik dari tunangannya na hwajin yang sudah meninggal dunia. keduanya kehilangan sosok yang mereka berdua sayangi dan cintai. (name) yang kehilangan sosok sang kaka yang sangat disayanginya dan na hwajin yang kehilangan tunangan tercintanya da...