49

160 13 1
                                    





Kepulangan junkyu dan haruto membawa kebahagiaan untuk keluarga Suho. Pagi-pagi sekali junkyu sudah bangun dan mendapati haruto masih tertidur. Junkyu tersenyum dan mengecup pelan pipi haruto membuat sang empu terganggu tidurnya, berlahan haruto membuka matanya dan tersenyum melihat junkyu tersenyum kepadanya.

" Morning my wife" haruto mengecup pipi junkyu

" Morning" riang junkyu " bangun yok lalu nemuin yang lain" junkyu tersenyum, haruto mengusak rambut junkyu gemas.

" Hmm, aku cuci muka dulu baru turun" junkyu mengangguk menunggu haruto mencuci mukanya.

Lima menit menunggu akhirnya haruto keluar jadi mereka berdua turun ke lantai satu menemui yang lain tapi ada yang berbeda di ruang makan menurut junkyu. Siapa bayi kecil yang ada di gendongan doyoung.

Junkyu menatap sebentar dan memilih untuk duduk di sebelah jisoo yang di susul haruto duduk di sebelah junkyu. Mereka semua makan bersama dengan junkyu yang sesekali melihat ke arah bayi kecil di gendongan doyoung. Bukankah tadi malam tidak ada bayi kenapa sekarang ada bayi heran junkyu.

Usai sarapan junghwan izin untuk menemui Yoshi yang memang sudah ada janji sebelumnya.

" Bun, ayah, junkyu Hyung, haruto Hyung, jeongwoo Hyung Juju pergi dulu ya, mau ketemu sama Yoshi Hyung" jelas junghwan tanpa mengucap nama doyoung sama sekali

Semuanya mengangguk kecuali doyoung yang menatap sendu junghwan yang masih saja tidak ingin berbicara dengannya. Sebelum benar-benar pergi junghwan mendekati doyoung namun bukan untuk berbicara dengan doyoung melainkan mencium bayi yang ada di gendongan doyoung.

" Uncle pergi dulu ya sayang, jangan nakal oke bye" junghwan pergi begitu saja tanpa ada niatan untuk melihat doyoung.

" Bun Juju kenapa tidak berbicara dengan doyoung" tanya junkyu merasa ada yang tidak beres dengan interaksi antara doyoung dan junghwan

Jisoo dan suho hanya bisa diam mendengar pertanyaan junkyu bahkan doyoung memilih untuk menunduk berpura bermain dengan baby lucu yang ada di gendongan nya.

Junkyu menatap tidak suka dengan sikap keluarganya " jawab Bun, yah, dobby ada apa selama aku pergi, ah atau kalian benar sudah tidak menganggap aku sebagai bagian dari keluarga ini" tegas junkyu

Haruto menggenggam tangan junkyu menenangkan junkyu, junkyu menghela napas dan menatap haruto sedih, sungguh junkyu benci jika ada yang menyimpan rahasia darinya.

Haruto memeluk tubuh junkyu " Bun, ayah, dobby apa sesusah itu menjawab pertanyaan simpel dari junkyu Hyung hingga kalian semua memilih bungkam" tanya haruto lembut

Jeongwoo menghela napas " junghwan marah sama doyoung Hyung karena sikap doyoung Hyung sama junkyu Hyung"

Junkyu melepaskan pelukannya dari haruto dan menatap doyoung yang kini menatap jeongwoo, jeongwoo mengambil alih bayi yang ada di pangkuannya dan memilih untuk duduk di sofa.

" Jawab pertanyaan junkyu Hyung, dobby Hyung" ucap jeongwoo sedikit penekanan karena jika tidak seperti itu maka doyoung akan memilih untuk diam dan membisu.

Doyoung menatap jeongwoo yang di balas anggukan dengan senyum, doyoung tersenyum dan mengangguk " setelah kepergian junkyu Hyung junghwan menjaga jarak ah bukan junghwan tidak pernah menganggap aku ada di dekatnya, junghwan kecewa sekaligus marah dengan dobby karena sikap dobby yang menjauhi Hyung dan hingga sekarang tidak memiliki alasan yang jelas untuk itu" jelas doyoung yang kini ikut duduk di sebelah jeongwoo.

Junkyu mengangguk dan membawa haruto duduk di dekatnya " hmm, kalau itu permasalahan nya aku tidak bisa membantu karena itu bersangkutan dengan perasaan junghwan, kau bicara lah dengan Juju berlahan dan jelaskan apa yang kau pikirkan" junkyu bersandar di dada haruto yang di balas senyum oleh haruto sembari mengelus kepala junkyu.

" Oh ya satu lagi aku dan haruto sudah menikah satu tahun yang lalu dan kami kembali untuk mengatakan itu kepada kalian" semuanya terdiam mendengar perkataan junkyu.

Bukan mereka tidak suka dengan haruto tapi itu terlalu mendadak dengan kepulangan junkyu setelah penyembuhan dan sekarang kabar junkyu sudah menikah langsung terdengar di telinga mereka.

Junkyu dan haruto menatap keterdiaman keluarganya, junkyu tidak menyangka bahwa respon mereka akan seperti ini tapi mau bagaimana lagi junkyu sudah terlalu nyaman dengan kehidupan nya dengan haruto dan tidak akan pernah meninggalkan haruto meski di paksa oleh keluarga nya.

" Maaf jika ini terkesan cepat tapi aku sudah memilih untuk hidup bersama haruto jadi suka atau tidaknya kalian terserah kepada kalian" lembut junkyu.

Haruto mengelus punggung sang istri, haruto tahu junkyu sedih dengan respon yang di berikan keluarnya tapi haruto juga tahu keputusan mereka menikah tanpa di ketahui siapapun memang salah.

Suho menatap haruto yang memberikan ketenangan kepada junkyu dan tersenyum " kami bukannya tidak menyukai atau menyetujui hubungan kalian tapi kami hanya terkejut karena kalian tidak pernah mengatakan hubungan kalian kepada kami sebelumnya" jelas Suho agar junkyu tidak kepikiran atau sedih karena sikap yang mereka perlihatkan.

Junkyu dan haruto mengangguk, junkyu beranjak dan memeluk Suho " maafin Junkyu yah, junkyu tidak mengatakan dan meminta restu kepada ayah tentang semua ini maafin Junkyu" lirih junkyu

Suho memeluk tubuh sang anak dan menggeleng " ayah tidak marah, malahan ayah senang ada yang jagain kamu di US selama ayah tidak di samping mu, ayah selalu merestui kalian"

Kinky mengangguk dan melepas pelukannya dari Suho dan kini beralih kepada jisoo yang sudah menitikkan air matanya " maafkan junkyu Bun" lirih junkyu menahan air matanya yang kapan saja siap untuk meluncur.

" Tidak sayang, bunda tidak marah, apa yang di katakan ayah benar, tidak ada yang marah kami hanya terkejut saja" jelas jisoo

Haruto tersenyum bukan hanya haruto tapi jeongwoo dan doyoung ikut tersenyum melihat junkyu dan kedua orang tuanya, hari yang sudah lama mereka tunggu akhirnya datang, dimana junkyu kembali dan mereka semua berkumpul kembali dengan suasana baru.


Thanks you very much

Satu chapter lagi tamat

my idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang