21. Hampir Terjebak

94 51 11
                                    

"Saat hati di liputi kekhawatiran hanya satu obat ampuh yang dapat menenangkannya yaitu sholat dan ingat terus akan Tuhannya"
Asyafany Al-Ghifari

"Saat hati di liputi kekhawatiran hanya satu obat ampuh yang dapat menenangkannya yaitu sholat dan ingat terus akan Tuhannya"Asyafany Al-Ghifari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Haikal, Naqis dan teman lainnya sedang berkumpul di kantin kampus sambil bersantai dan bercanda ringan. Semuanya tertawa mendengar cerita lelucon dari seorang Naqis. Namun, tidak dengan Haikal justru dia mendapatkan sebuah pesan misterius dari seseorang yang tidak dikenal dengan mengirimkan sebuah video bundanya yang hendak ke bandara dan bertuliskan ancaman terhadap dirinya.

 Namun, tidak dengan Haikal justru dia mendapatkan sebuah pesan misterius dari seseorang yang tidak dikenal dengan mengirimkan sebuah video bundanya yang hendak ke bandara dan bertuliskan ancaman terhadap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haikal benar-benar geram dan marah pada orang yang telah mengirimkan sebuah pesan kepadanya.

"Sialannn!! Siapa orang yang ngirim video ini! Awas aja kalau lho nyakitin bunda sedikit saja gue habisi!" batin Haikal yang wajahnya berubah menjadi merah padam dan menatap kedepan dengan penuh emosi.

Naqis dan teman lainya heran dengan sikap Haikal yang berubah menjadi tegang.

"Kal, lho kenapa?" Tanya Naqis menepuk bahu Haikal.

"Gue nggak papa, maaf gue harus pergi" jawab Haikal dan beranjak pergi meninggalkan Naqis dan teman lainnya.

"Nggak biasanya Haikal gini pasti ada yang di sembunyikan" batin Naqis yang melihat punggung Haikal dari kejauhan.

Haikal panik dan bergegas menelpon sang bunda untuk memastikan keadaannya. Namun, usahanya sia-sia saat handphone bunda Rani tidak bisa dihubungi hal ini membuat perasaan Haikal benar-benar kacau. Haikal berusaha menelpon sang supir pun juga tidak dapat dihubungi.

"Ya Allah jagalah bunda dan lindungi terus dimana pun dia berada" batin Haikal.

"Gue harus cepat menuju tempat itu untuk bertemu dengan orang itu dan memastikan kalau bunda baik-baik aja" batin Haikal.

Haikal bergegas pergi meninggalkan kampus dengan kecepatan tinggi menuju tempat pertemuan. Tak peduli dengan sekitarnya yang dalam kondisi ramai dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang. Dari berlawanan arah Asya melihat Haikal dengan membawa motor cepat sekali.

"Itu kan Haikal" gumam Asya.

"Kenapa dia??? cepat banget motornya? Jangan-jangan!!" Batin Asya yang memberhentikan laju kendaraannya dan berbelok untuk mengikuti jejak Haikal pergi.

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang