(Spiritual - Romance)
Follow yuk sebelum baca :)
Yuk jangan lupa di feed juga komentar.... !!!!
🌻Berkisah tentang seorang gadis yang bernama Asyafany Al-Ghifari. Suatu hari Asya mendapatkan sebuah amanah terakhir dari sang ayah, namun ditengah perj...
"Mungkin aku bukan Naruto yang mempunyai banyak sekali jutsu tapi aku mempunyai tekad dan hati nurani yang sama untuk menolong orang lain serta rela berkorban demi Sahabatnya" Asyafany Al-Ghifari
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menghantarkan Naurah pulang dengan selamat, Haikal bergegas ke basecamp dan mulai melanjutkan penyelidikan terhadap pelaku teror dengan tidak memperdulikan acara tunangan Asya dan bang Niam.
Haikal beranggapan saat dirinya bisa menangkap pelaku peneror sebelum acara pertunangan itu lebih baik sebab tidak ada yang tahu apa yang akan direncanakan sang pelaku demi membalaskan dendam kepada Haikal termasuk mengancam keselamatan Asya dan keluarganya.
Asya kini sudah sampai rumah setelah di antar oleh bang Niam dan selama perjalanan dia tidak bertanya mengenai Haikal serta pertemuannya secara diam-diam. Asya yang merasa tak enak hati karena sikap bang Niam selalu perhatian dan mengerti perasaannya. Asya memutuskan untuk meminta maaf dan menjelaskan kejadian di cafe serta pertemuan dirinya dengan Haikal agar tidak ada lagi sebuah kesalahpahaman.
Drttttt
Drttttt
"Assalamualaikum mas Niam"
"Walaikumsalam salam kenapa sya?"
"Tumben kamu nelpon saya malam-malam gini?" Sambungnya penasaran.
"Asya ... Mau minta maaf soal kejadian di cafe karena tidak kasih tau mas Niam kalau mau bertemu dengan Haikal tadi!!" Jelas Asya dengan lirih dan merasa bersalah.
"Hmm.... Iyah nggak papa. Saya juga tau kalau kamu tadi sudah merencanakan semua ini dengan Naurah benarkan?" Tanya bang Niam.
"Iyah, itu benar tapi bagaimana mas Niam tau?" Tanya balik Asya yang penasaran dan sedikit terkejut.
"Cckk... Asya, Asya saya ini seorang pengusaha jadi saya tau bagaimana cara seseorang itu melakukan rencana seperti itu!" Jawab bang Niam dengan tertawa kecil.
"Maksudnya???" Tanya balik Asya yang masih belum faham akan maksud dari bang Niam yang menurutnya masih ambigu.
"Maksudnya, saya sudah tau waktu kamu memegang handphone kamu terus sedari tadi di butik dan tanpa sengaja percakapan kamu masih terlihat sebelum handphone kamu mati saat kamu berganti pakaian untuk baju pertunangan. Jadi saat itu saya tahu dan faham akan rencana kamu!" Jelas bang Niam dengan senyum tipis dan membayangkan kejadian tersebut.
"Ouh gitu, jadi mas Niam tau karena itu... Aku jadi nggak enak!" Jawab polos Asya.
"Asya kamu nggak usah berlebihan sampai nggak enak seperti itu dengan saya. Sebenarnya saya pun tidak suka dalam situasi seperti ini pasalnya saya dan Haikal menjadi ada jarak sehingga membuat kita berdua tidak bisa bersama seperti biasanya!" Jelas bang Niam yang ingin berbagi perasaannya saat ini kepada Asya.