14. Dia

140 69 17
                                    

"Saat dirimu ingin memahami sifat seseorang, maka langkah pertama yang harus kamu ketahui adalah bagaimana perilakunya kepada orang lain juga orang yang disayanginya"
Asyafany Al-Ghifari

"Saat dirimu ingin memahami sifat seseorang, maka langkah pertama yang harus kamu ketahui adalah bagaimana perilakunya kepada orang lain juga orang yang disayanginya"Asyafany Al-Ghifari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini di jurusan bisnis ada sebuah acara seminar yang harus di ikuti oleh para mahasiswa bisnis. Kegiatan ini biasa di lakukan oleh mahasiswa yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu yang baru dan wawasan baru dari para pengusaha sukses serta berbagi pengalaman.
Saat acara berlangsung semuanya berjalan lancar sampai pembagian sertifikat untuk para masing-masing mahasiswa yang menjadi peserta seminar.

Setelah seminar selesai semua mahasiswa pergi meninggalkan gedung seminar ada yang pergi ke kelas, perpustakaan, bahkan ada juga yang pulang karena sudah tidak ada lagi mata kuliah.

Asya dan Raya lebih memilih pergi menuju rumah makan, namun ketika asya ingin menaiki mobil tangannya tiba-tiba di pegang seseorang yakni Haikal yang berdiri di belakang Asya.

"Asya" panggil Haikal

"Lho, kal" Sahut Asya membalikkan badannya.

"Sorry" ujar Haikal yang melepaskan tangannya.

"Iyah nggak papa, kenapa?" Tanya Asya.

"Ehm, gue mau omong sama lho ini penting!" Ujar Haikal menatap Asya dengan dalam.

"Sekarang?"

Haikal membalasnya dengan anggukan kepala, Raya dan Naqis hanya terdiam melihat Asya dan Haikal yang tiba-tiba bisa sedekat ini bahkan mereka sudah tidak seperti biasanya.

"Kal, lho sama Asya dah baikan?" tanya Naqis heran.

"I-iyah qis" sahut Haikal dengan sedikit senyum.

"Ko nggak bilang-bilang sih" gerutu Naqis dengan menatap Haikal dan Asya.

"Ngapain gue bilang sama lho, lagian kalo gue berantem mulu cape tau" jelas Haikal dengan melirik Asya.

"Iyah juga sih gue yang lihatnya juga cape" ujar Naqis membenarkan ucapan Haikal tadi dengan melipat kedua tangannya.

"Yaudah qis lho temenin Raya yah kemanapun dia pergi, gue takut orang itu akan incar Raya juga" pintah Haikal.

"Siap kal, pasti gue jagain" sahut Naqis dengan cepat dan melirik Raya yang dibarengi dengan alis kirinya diangkat.

"Ih, nggak usah gue sendiri juga bisa koq" bantah Raya dengan cepat.

"Jangan Ray, lho ditemenin aja yah sama Naqis" bujuk Asya dengan menatap Raya dengan sayu.

"Emang kenapa gue harus dijagain, ada apa sih?" Tanya Raya heran.

"Ray, ntar gue jelasin tapi nggak sekarang yah dirumah" jelas Asya dengan memegang tangan Raya.

"Okeee, lho hati-hati yah" ujar Raya setuju.

"Iyah, makasih yah lho juga"

"Siapp, bestiee"

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang