16. Foto

126 63 12
                                    

"Saat sosok yang pernah bikin luka di hatimu itu kembali datang, maka jangan pernah lari dan menghindarinya. Namun kamu harus menghadapinya dengan senyuman dan memperlihatkan bahwa dirimu baik-baik saja. Dengan ini sosok itu pasti akan menyesal karena telah melukai hatimu sebelumnya".
Asyafany Al-Ghifari

 Asyafany Al-Ghifari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Setelah melewati hari yang begitu padatnya Asya sampe tak fokus kalau sekarang sudah pukul 21.00 malam. Yah, begitulah ketika Asya melakukan pekerjaan seharian apa lagi dia harus mengurusi rumah makan yang biasanya selalu dilakukan oleh bang Rey.

"Aduhhh, capek banget!!!" keluh Asya di dalam kamar yang di dengar oleh Raya yang sedang mengerjakan tugas.

"Udah sekarang lho bersih-bersih habis itu tidur!" titah Raya yang masih dengan posisinya.

"Iyah" sahut singkat Asya lesu.

"Aduh, enak nih kalau gue putar musik biar tidak ngantuk!" ujar Raya dengan dirinya sendiri dan seraya membuka handphone, saat membuka handphone tiba-tiba berdering dan tertera disana Haikal menelponnya.

"Haikal, tumben dia nelpon gue" ujar Raya dalam hati dan menjawab telpon dari Haikal.

"Hallo, assalamualaikum"

"Walaikumsalam, Raya!"

"Iyah gue, kenapa tumben telpon!"

"Iyah sorry ganggu, gue cuman pen tau Asya dah pulang?"

"Ouh Asya, yah dia dah pulang baru saja"

"Alhamdulillah, bisa bicara dengan dia sekarang?"

"Kal, nanti gue bilang Asya untuk hubungi lho aja yah, soalnya dia lagi bersih-bersih di kamar mandi!"

"Ouh iyah, yah oke Ray, makasih"

"Iyah sama-sama, gue tutup dulu, assalamualaikum"

"Walaikumsalam".
...

"Syukur deh kalau dia udah pulang" ujar Haikal dalam hati lega.

Kemudian tak lama setelah itu, Asya keluar dari kamar mandi.

"Sya" panggil Raya.

"Hmm"

"Tadi Haikal cariin lho dia nelpon gue"

"Haikal?"

"Iyah, sebenarnya lho itu ada hubungan apa sih sama Haikal?"

"Gue sama Haikal nggak ada hubungan apa-apa koq, cuman teman aja!"

"Masa sih, koq keknya dekat banget gitu yah!"

"Yah, dekat karena kita kan teman"

"Awas aja yah kalau lho jadian nggak bilang-bilang sama gue"

"Nggak Raya, dah mulai ngaco nih lho" sahut Asya dengan kesal.

##

Hidup ini terkadang kita harus bisa menjadi seseorang yang dapat menempatkan diri di segala tempat, karena di setiap tempat yang kita tempati itu memiliki cerita dan pengalaman yang berbeda-beda. Asya memang merasa aneh dengan sikap Haikal yang sekarang ini menjadi lebih perhatian kepadanya. Kali ini Asya tidak ada mata kuliah jadi hari ini dia free dan memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama Raya  membeli keperluan rumah. Saat tengah asyik berbelanja Asya mendapatkan sebuah pesan dari bang Rey.

Raya melihat Asya sibuk di handphone dan tidak mendengarkan ceritanya tadi membuat Raya penasaran dengan siapa Asya ini chatting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raya melihat Asya sibuk di handphone dan tidak mendengarkan ceritanya tadi membuat Raya penasaran dengan siapa Asya ini chatting.

"Woyyyyy!" ujar Raya mengangetkan Asya yang terlonjak kaget dengan wajah tidak bisa digambarkan lagi.

"ASTAGHFIRULLAH!!" sahut Asya dengan reflek.

"Makanya atuh, kalau chating itu jangan fokus-fokus sampe aku cerita juga tidak di dengerin" cemberut Raya didepan Asya.

"Iyah yah sorry gue tadi terlalu fokus chating"

"Chatting sama siapa sih?"

"Sama bang Rey"

"Bohong, pasti Haikal iya kan?"

"Lho kok bisa Haikal, yah bukanlah bang Rey. Ini kalau nggak percaya!"

"Ouhhh" jawab Raya singkat.

Setelah Asya dan Raya selesai berbelanja mereka keluar dari mall dan menuju parkiran mobil. Saat Asya sedang mendengarkan Raya yang kembali bercerita tiba-tiba ada seorang wanita yang memakai kemeja putih menabrak bahunya dan membuat barang-barang yang dibawa oleh perempuan itu jatuh termasuk barang berharganya.

Brukkk

"Sorry mba" ujar perempuan itu kepada Asya.

"Iyah mba, nggak papa. Biar saya bantu" tawar Asya.

Saat tengah merapikan barang-barang yang dibawa perempuan yang menabraknya justru Asya terkejut melihat satu foto yang tertimbun buku yang mana orang di foto itu adalah orang yang sangat dikenalnya yakni Haikal.

"Itu kan Haikal, kok fotonya ada sama perempuan ini" batin Asya terkejut.

"Terima kasih mba, sorry ini barang berharga saya!" ujar perempuan itu dengan cepat mengambil foto yang tadi dipegang oleh Asya.

"Ouh Iyah mba, sorry"

"Saya pergi dulu, sekali lagi terima kasih" ujar perempuan ramah.
Asya yang masih terkejut dengan ucapan perempuan itu yang mengatakan barang berharga pada foto Haikal. Tapi lamunannya di berhentikan oleh Raya yang memanggilnya.

"Asya, ayooo pulang" teriak Raya

"Eh-iyah" jawab Asya yang masih terdiam melihat punggung perempuan itu yang semakin jauh dari penglihatannya.

"Eh-iyah" jawab Asya yang masih terdiam melihat punggung perempuan itu yang semakin jauh dari penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Yeayyy ... Akhirnya chapter lanjutan sudah di up yah wkwkwk, menurut kalian gimana? Seru nggak? Atau kurang ngfeel?

Mohon maaf yah kalau ada typo dalam penulisan hehehe...

Semoga suka dan jangan lupa voment yah, biar aku semangat update 😙

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang