26. Pesan yang Tersampaikan

102 49 13
                                    

"Pesan yah ayah berikan pasti akan kami jalani, sebab orang tua pasti sudah memikirkannya dengan matang sebelum menyampaikan pesan kepada sang anak"
Reyhan Ahmad Ghifari

"Pesan yah ayah berikan pasti akan kami jalani, sebab orang tua pasti sudah memikirkannya dengan matang sebelum menyampaikan pesan kepada sang anak" Reyhan Ahmad Ghifari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cafe Safira merupakan tempat pertemuan Asya, bang Rey dan om Jefri serta sahabat ayah yang dimaksud.

Motor ninja hijau sudah ada di cafe merupakan salah satu kendaraan kesayangan dari bang Rey. Mobil sedan putih marchedes juga sudah terparkir didepan cafe juga adalah kendaraan dari om Jefri.

"Ray, makasih yah sekali lagi!" Ujar Asya ke arah Raya.

"Sama-sama sya, bismillah yah semoga ini akhir dari pencarian lho!" Jawab Raya deng tersenyum sembari mengangkat kedua tangan yang dikepal ke arah sahabat terbaiknya.

Asya yang melihat tingkah Raya berhasil membuat dirinya menjadi lebih optimis dan yakin akan keputusan yang diambil untuk menerima perjodohan ini.

##

Bang Rey dan om Jefri sudah terlebih dahulu datang ke cafe Safira dan mereka kini sedang mengobrol serta membahas bisnis yang sepertinya sudah menjadi hobi dari keduanya.

"Iyah betul om memang dalam bisnis itu butuh kejujuran bukan hoaks!" jawab bang Rey dengan ekspresif dan bersemangat dalam menjawab sembari tertawa yang di ikuti oleh om Jefri.

"Kamu ini Rey, emang paling bisa kalau kek gitu!" Ujar om Jefri dengan menepuk tangan kepada bang Rey. Sontak hal itu membuat bang Rey menjadi tersipu malu.

"Assalamualaikum" ujar Asya dengan sopan dan membungkukkan setengah badannya serta menelungkup kedua tangannya ke arah bang Rey dan om Jefri.

"Walaikumsalam" jawab bang Rey dan om Jefri kompak.

"Maaf yah asya telat!" Sambung Asya yang masih berdiri.

"Ouh Iyah nggak papa Asya, ini om juga baru nyampe dan juga sahabat ayahmu itu belum datang katanya dia sedikit telat!" Jelas om Jefri dengan senyum khasnya yang menunjukkan kepribadian om Jefri yang begitu humble, ramah dan murah senyum kepada siapapun.

"Bener kata om Jefri, sekarang mending kamu duduk" ujar bang Rey membetulkan ujaran dari om Jefri serta meminta Asya untuk duduk disampingnya.

Setelah kedatangan Asya kini mereka bertiga harus menunggu kedatangan sahabat ayah yang dimaksud.

##

Haikal kini benar-benar dalam kondisi yang sangat gembira, bagaimana tidak pasalnya dia baru pertama kali melihat ekspresi Asya kesal dan tatapan seperti menandakan cemburu padanya. Haikal terus membayangkan moments kebersamaannya dengan Asya selama ini.

"Ya Allah, meski hamba tau kalau Asya itu udah dijodohkan oleh almarhum ayahnya tapi hamba hanya bisa berharap bahwa Asya itu jodoh hamba. Aamiin!" Batin Haikal sembari tersenyum sendiri kearah langit.

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang