19. Naurah

108 56 11
                                    

"Terkadang kebencian itu datang dari hati yang menjadi korban dari rusaknya kepercayaan"
Naurah Aqilah Hilmi

"Terkadang kebencian itu datang dari hati yang menjadi korban dari rusaknya kepercayaan"Naurah Aqilah Hilmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udara dingin menyelimuti suasana lingkungan menjadi lebih tenang, sejuk dan dingin. Di iringi suara gemericik hujan deras dari luar rumah mendukung setiap insan tuk dapat istirahat tenang. Lelah yang dilalui hari ini terbayar dengan prestasi Raya yang berhasil menjadi juara satu di kompetisi takwondo. Bahagia sederhana hanya dirasakan oleh orang yang bersyukur atas semua kenikmatan dan selalu menundukkan kepala untuk tidak merasa puas.

Asya sengaja membuat syukuran kecil-kecilan di rumah untuk pencapaian Raya Sebagai juara takwondo siang bersama bi Iyem.

"Ya Allah.. neng Asya sama neng Raya ini teh makanannya banyak pisan" ujar Bi Iyem.

"Emang kenapa bi?" Tanya Raya.

"Mubadzir neng kalau nggak habis!"

"Bibi, Asya itu sengaja beli makanan sebanyak ini karena kita mau rayain dan syukuran kecil-kecilan untuk keberhasilan Raya saat ini!" jelas Asya.

"Iyah bi, tadi niatnya Raya tuh mau ngajak bibi makan di cafe tapi Asya udah keburu pesan makanan dan sekarang udah jam 21.30!" jelas Raya.

"Ya Allah, neng ini bibi teh makan disini sama kalian itu udah seneng pisan!"

"Bi Makasih yah karena sudah jagain dan sayangi Raya selama disini"

"Aduhh... neng berlebihan sekali sudah jadi tugas bibi atuh"

"Bi, ini nggak berlebihan koq jadi nikmatin makannya yah"

"Iyah neng makasih"

"Sama-sama bi"

##

Terlihat digedung jurusan bisnis hanya satu kelas yang belum memasuki mata kuliah. Seorang wanita berbaju hitam kemeja, celana jeans yang berwarna broken white, dan geraian rambut lurus hitam membuatnya begitu cantik, elegant dan mempesona. Mahasiswa yang masih duduk di luar kelas seraya menunggu jam di mulai, sebagian mahasiswa terpana dengan kedatangan wanita yang berjalan menuju gedung bisnis kelas A bersama dosen lain yang mendampinginya.

Tok

Tok

Tok

Dosen yang sedang mengulas materi dikejutkan dengan suara ketukan pintu hingga langsung memberhentikannya.

"Sebentar, bapak buka pintu dulu. Silakan barangkali teman-teman ada yang bertanya dipersiapkan dulu saja pertanyaannya!" Titah pak Wilan dan segera menuju pintu kelas yang tertutup.

"Bagaimana Bu?" Tanya pak Wilan.

"Maaf pak, mengganggu waktunya sebentar. Saya hanya ingin memperkenalkan mahasiswi baru
ini" jawab Bu Tania.

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang