20. Rasa Rindu Haikal

114 54 13
                                    

"Kesabaran yang sejati itu dapat menerima semua cobaan dengan lapang dada dan tanpa mengeluh"
Haikal Arrafa Rifai

"Kesabaran yang sejati itu dapat menerima semua cobaan dengan lapang dada dan tanpa mengeluh" Haikal Arrafa Rifai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikal berusaha ikhlas untuk menerima kedatangan Naurah kembali dan demi mengungkap kebenaran mengenai penerror. Mengingat Asya yang khawatir akan dirinya waktu membuat rindu akan suara Asya.

Drrrttttt

Drrrttttt

Headphone Asya berdering.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam, kenapa kal?"

"Nggak ada apa-apa sih, gue pen tau lho sedang apa sekarang!"

"Lho nganggur banget dah, yaudah gue tutup!"

"E-eh jangan dulu dong, gue pen ngobrol sama lho, main langsung tutup saja!"

"Aduhhh, nanti aja ngobrolnya gue Lagi sibuk!!!"

"Yaudah gini deh biar gue ke rumah makan lho!"

"Mau ngapain?"

"Mau bantuin lho dan mau obatin rasa rindu gue ke elo"

"Apaan sih, terserah lho!!"

"Yaudah gue otw sekarang dah!"

"Kalll...."

Tuttt

Tuttt
....

"Bahagia banget sih gue mau ketemu Asya aja, apa gue bener-bener udah jatuh cinta dengan Asya!" batin Haikal membayangkan wajah Asya.

Bunda Rani pergi menuju kamar Haikal untuk memberitahu keberangkatannya bersama bang Niam ke Perancis. Di depan pintu bunda Rani melihat anak laki-laki yang disayanginya sedang melamun sembari tersenyum sendiri. Rasa aneh timbul dari hati bunda Rani apalagi setelah sekian lama baru melihat tingkah putra kesayangan saat ini kembali ceria.

"Haikal" panggil bunda Rani lirih dan memegang pundak Haikal.

"Asya!!!" Refleks Haikal dan terkejut dengan kehadiran bunda Rani disampingnya.

"Bunda ko disini? Sejak kapan?" Tanya Haikal sedikit gugup.

"Hmm .... Maaf yah bunda udah gangguin pikiran anak bunda soal Asya..." jawab bunda Rani dengan tertawa kecil setelah menangkap basah putranya.

"Apaan sih bunda, aku nggak mikirin dia kok!" Elak Haikal.

"yaudah kamu mau mikirin atau tidak itu terserah kamu tapi ingat mata dan hati itu tidak bisa dibohongin. Sebenarnya Bunda kesini mau kasih tau kamu. Kalau besok bunda dan bang Niam akan berangkat ke Perancis tapi Bunda khawatir dengan kamu" jelas bunda Rina cemas.

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang