"Terkadang kebahagiaan sejati itu di uji dengan besarnya cinta dari seseorang yang kita sayangi"
Asyafany Al-GhifariHari ini memang sangat melelahkan bagi seorang Asyafany Al-Ghifari. Bagaimana tidak seharinya Asya harus pergi ke kampus lalu ke rumah makan untuk membantu usaha keluarganya sampai larut malam. Asya sendiri merasakan tubuhnya seperti di hujani ratusan baja yang menimpa tubuh kecil tanpa energi hingga akhirnya kedua mata terlelap dengan rasa lelah ini. Satu sentuhan lembut yang mengusap kepalanya dengan cinta, membuat hati serta pikiran nyaman dan tak ingin membuka kedua matanya, namun terdengar satu suara yang memanggilnya dengan penuh lirih.
"Asya, bangun nak"
Suara yang selama ini dirindukan terdengar samar-samar membuat hati ini terbangun dan perlahan-lahan membuka kedua mata ini sambil melihat setiap sisi hingga jantung ini berdebar kencang saat melihat sosok laki-laki paruh baya yang berdiri didepannya ini adalah ayah Asya sendiri.
Asya langsung memeluk sang ayah dengan begitu erat disertai tangisan rindu yang sudah tak lagi terbendung. Sesaat waktu berhenti dan mengizinkan kerinduan ini bertemu dengan sosok yang diinginkan disetiap doa. Namun sepertinya takdir tak ingin kerinduan ini terus berlanjut sampai sosok ayah yang dirindukan ini harus kembali pergi. Asya yang tak ingin kehilangan ayah lagi terus menahan lengan ayah dan meminta dirinya kembali Tapi apalah daya justru ayah sendiri memutuskan untuk pergi dengan seseorang yang seusia dengan dirinya sambil bertautan tangan. Asya yang masih berteriak memanggil ayah sembari menangis. Lalu dari arah barat terlihat seorang laki-laki berjalan menghampiri keberadaan Asya. Namun, Asya menghiraukan hentakan kaki seorang laki-laki tersebut karena yang ada dipikirannya saat ini adalah tidak ingin jauh dari ayah."Ayah, Asya mohon ayah jangan pergi!!" Pinta Asya
"Ayah!! Asya mohon!""Ayahhhh" Isak Asya yang tak terbendung.
Ayahhhhhh
Asya langsung terperanjat dari tidurnya yang duka itu, dengan nafas yang masih terengah-engah. Asya berusaha untuk menenangkan diri yang masih terngiang-ngiang dengan mimpi itu.
Tok...tok...tok
"Dek, kamu kenapa? Buka pintunya!"
Bang Rey mengetuk pintu, yang kebetulan kamar Asya berdampingan.
"Ya Allah pasti kakak khawatir banget sama aku" batin Asya.
"Ehh, ..i-iya ka sebentar" Jawab Asya panik.
Kemudian Asya membuka pintu dan bang Rey langsung memeluk Asya karena khawatir mendengar teriakkan Asya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanah Cinta (END)
Spiritual(Spiritual - Romance) Follow yuk sebelum baca :) Yuk jangan lupa di feed juga komentar.... !!!! 🌻Berkisah tentang seorang gadis yang bernama Asyafany Al-Ghifari. Suatu hari Asya mendapatkan sebuah amanah terakhir dari sang ayah, namun ditengah perj...