"Pih gimana,? Udah ada kabar"
"Belum ada sayang. Anak buah papih masih berusaha untuk mencari orang itu"
"Kamu yang sabar yah sayang. Papih kamu sedang mengusahakan"
"Iya mihh, semoga dia segera ketangkep"
Perbincangan yang terjadi di sela-sela makan malam mereka. Di dalam salah satu kediaman elit, yang berada di perumahan kota Jakarta.
***
Dua minggu telah berlalu, setelah Cera dan sahabat-sahabatnya menjenguk Azkia. Namun saat itu, lagi-lagi belum ada perkembangan dari Azkia. Begitu juga dengan pencarian pelaku yang menabrak Azkia. Belum ada tanda-tanda keberadaan dari orang tersebut.
Sesuai dengan perkataan dari Oniel waktu itu. Pelaku yang ditargetkan saat itu adalah Ragil. Karena atas keterangan yang di berikan oleh Oniel kepada pihak polisi dan kepada orang tuanya Cera. Mereka masih melakukan pencarian, di tempat-tempat yang kemungkinan menjadi tujuan Ragil untuk bersembunyi, dan mencari di daerah sekitar tempat terjadinya kecelakaan.
Cera kini sudah tidak lagi menginap dirumah Azkia. Begitu juga dengan Esha. Karena mereka selalu teringat akan kehadiran Azkia, jika sedang berada di rumahnya. Membuat keduanya selalu bersedih atas ingatannya bersama Azkia. Cera dan Esha memutuskan untuk kembali pulang kerumah mereka masing-masing. Agar tidak terlalu terbayang oleh kehadiran Azkia. Walau mereka sangat merindukannya. Namun meraka hanya ingin lebih kuat untuk menunggu kesadaran dari sahabatnya itu.
Sedangkan Vera. Ia masih berada di rumah Azkia, ia tidak pulang kerumahnya seperti Cera dan Esha. Alasannya, karena ia akan lebih merasa kesepian jika ia berada dirumahnya, dan mungkin kesedihannya akan lebih bertambah. Maka dari itu, Vera memilih untuk tetap berada dirumah Azkia. Ia juga ingin menemani Cessy saat itu, dan karena ajakan dari mamahnya Azkia, yang memintanya. Untuk tetap tinggal dirumah mereka.
Usai dengan kegiatan makan malam yang di lakukan Cera bersama keluarganya. Ia kini sudah kembali kedalam kamarnya, dan sedang terduduk di sofa yang berada di balkon dari kamarnya. Terlihat, matanya dengan tenang menatap langit malam pada saat itu. Tubuhnya ikut berbaring dengan santai di atas sofanya.
Ia mencoba menerima hal-hal yang mungkin nanti. Akan terjadi di dalam hidupnya, dan yang akan terjadi pada sahabatnya. Air matanya tak pernah berhasil ia tahan, di kala ia sedang sendiri, dan mengingat sahabat kecilnya. Sudah sangat terlalu lama, ia merindukan sosoknya itu. Bahkan, sudah hampir satu bulan sahabatnya tertidur.
Terlihat tidak ada banyak bintang yang datang pada malam itu, hanya ada beberapa, yang bahkan dapat terhitung oleh jari-jarinya. Ia melihat setiap benda-benda langit yang terdapat di langit malam itu. Namun di salah satu bintang yang Cera lihat sebelumnya, yang hadir di langit malamnya. Ia melihat, ada satu bintang, yang lebih bersinar diantara bintang-bintang yang ia lihat. Sinarnya terlihat lebih terang, seakan sedang memberinya harapan baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST - (SELESAI)
РазноеTHE PAST Kembalilah Selagi Bisa Tentang kehidupan yang di lalui oleh gadis yang bernama Azkia Putri Dyvetta. Gadis sulung dari dua bersaudara. Orang-orang biasa memanggil Azkia atau Azz. Seorang gadis yang dibilang cukup pemberani, ceri, dan sedikit...