THE PAST
Kembalilah Selagi Bisa
Tentang kehidupan yang di lalui oleh gadis yang bernama Azkia Putri Dyvetta. Gadis sulung dari dua bersaudara. Orang-orang biasa memanggil Azkia atau Azz. Seorang gadis yang dibilang cukup pemberani, ceri, dan sedikit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIDAK terasa sudah dua minggu berarlalu setelah pertemuan Cera dengan Azkia waktu itu. Sesuai perkataan Cera sebelum ia meninggalkan kamar Azkia. Sekarang mereka sudah mulai, perlahan saling memberi kabar lewat pesan-pesan singkat. Walau sempat awalnya Azkia masih mengabaikan pesan Cera. Namun akhirnya sedikit demi sedikit. Azkia mulai mau membalas pesan singkatnya Cera. Walau begitu, Azkia masih tatap cuek disekolah. jika berpapasan atau bertemu dengan Cera. Tak ada yang bisa Cera lakukan lagi saat itu. Untuk saat ini ia hanya berharap agar Azkia dapat kembali seperti dulu. Ia sudah cukup senang dengan keadaan Azkia sekarang. Yang sudah mau membalas chatnya. "Perlahan" ujar Cera dalam hatinya.
Siang itu suasana kelas Cera sedang bising. Murid-murid dikelasnya sangat berisik, heboh membicarakan tentang pemilihan anggota, wakil, dan ketua OSIS. Dikarenakan sebentar lagi masa jabatan OSIS yang lama akan segera berakhir. Murid-murid dikelas Cera sangat antusias mendengar pengumuman prihal pemilihan tersebut. Ditambah murid-murid dikelasnya juga banyak yang ingin sekali mencalonkan diri dalam pemiliahan tersebut. Sedangkan, Cera sendiri. Ia tidak sangat mempedulikan tentang pemilihan tersebut. Walau sudah ada beberapa teman sekelasnya, menawarkan untuk mencalonkan bersama. Namun ia sendiri tidak tertarik. Menurutnya ia tidak mau disibukan dengan hal lain lagi. Cukup mengikuti eskul karate sudah membuatnya banyak menghabiskan waktu. Ia ingin lebih berfokus meningkatkan nilainya lagi.
Dilain sisi. Azkia yang sedang tertidur dikelasnya. Ia terbangun oleh suara bel sekolahnya. Setelah membeli makanan untuk mengisi perutnya itu, ketika jam istirahat. Ia memutuskan untuk tidur sejenak didalam kelasnya. Dengan menutupi wajahnya memakai hoddie yang ia bawa. Namun jam istirahatnya telah usai, sebelum guru mata pelajaran berikutnya masuk. Ia memutuskan untuk membasuh mukanya ditoilet terlebih dahulu. Beberapa saat langkahnya sudah sampai di dalam toilet, dan sudah berada tepat didepan cermin yang berada didalam toilet tersebut. Ia mulai memutar keran air untuk membasuh wajahnya. Sesaat ketika Azkia sedang membasuh wajahnya, terdengar suara pintu yang terbuka dari salah satu bilik toilet itu. Ternyata yang keluar dari pintu tersebut adalah Cera, yang memilih keluar kelas karena situasi kelasnya yang sangat berisik. Sebelum Cera ketoilet ia sempat mampir kekantin untuk membeli sebotol air mineral. Tidak disangkat mereka berdua bertemu ditempat itu.
"Pasti lu abis tidur dikelas lagi yah" Ucap Cera setelah melihat aktivitas yang dilakukan oleh sahabatnya itu. Ia berpikir sahabatnya itu baru bangun. Namun tidak ada jawaban dari Azkia, hanya anggukan kepala yang ia lihat.
"Dasar lu Azz, janga sering-sering tidur dikelas kalo bisa" setelah membasuh tangannya, Cera langsung bergegas kembali menuju kelasnya, tanpa menunggu jawaban dari Azkia. Karena ia sudah tau, pasti tidak akan ada jawaban yang keluar dari mulut Azkia. Namun tanpa ia sadari, Azkia tersenyum mendengar perkataannya itu.
***
Hari mereka berdua berlalu begitu saja. Sekolah untuk hari itu pun sudah selesai. Keduanya sama-sama menuju kerumahnya masing-masih. Setelah beberapa meniy menunggu jemputan mereka, dan sedikit mengalami kemacetan dibeberapa tempat dalam perjalanan mereka.