THE PAST
Kembalilah Selagi Bisa
Tentang kehidupan yang di lalui oleh gadis yang bernama Azkia Putri Dyvetta. Gadis sulung dari dua bersaudara. Orang-orang biasa memanggil Azkia atau Azz. Seorang gadis yang dibilang cukup pemberani, ceri, dan sedikit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAKDIR memang selalu datang secara perlahan. Diselipan kehidupan seseorang. Tak seorang pun mampu membaca atau menangkap kehadirannya. Hanya mampu menerima dan terus melangkah kedepan. Menjalani dan melewati semua itu. Sudah beberapa hari Azkia mengenal Esha. Perlahan keadaannya mulai bangkit. Menghapus perlahan kenangan pahitnya yang pernah terjadi didalam kehidupannya.
Terang matahari yang baru saja beranjak naik dari arah timur. Menerobos masuk melalui celah jendela kamar Azkia. Cahayanya jatuh tepat diatas wajahnya yang mulai tenang beberapa hari yang lalu. Matanya mulai terbangun oleh pancaran sinar yang sudah memenuhi wajahnya. Tubuhnya mulai bangkit dati tempat peristirhatannya, sedikit mengucekan kedua matanya dan berangsur menuju kamar mandi.
Beberapa saat telah berlalu. Kini Azkia sudah siap untuk harinya. Tepat hari itu, ketika rutinitas seorang pelajar diliburkan untuk satu hari. Setelah percakapan panjang dengn kedua sahabatnya semalam. Hari libur kali ini, Azkia akan menghabiskan waktunya bersama mereka.
Dirasa dirinya sudah siap. Ia mulai beranjak dari kamarnya. Langkahnya mulai berjalan. Menuruni anak tangga yang berada dalam kediamannya.
"Pagi mah" ketika Azkia melihat sang mamah sedang sibuk dengan rutinitasnya didapur hari itu. Sembari mendekati langkahnya.
"Pagi juga sayang. Loh kamu mau pergi kaa." Balas sang mamah yang melihat heran dengan penampilan si sulung pagi itu. Tidak seperti biasanya di minggu pagi putri sulungnya sudah secantik itu.
"Iya mahh. Mau main bareng Cera dan temannya"
Mendengar balasan dari putrinya. Sang mamah sedikit kaget. Karena biasanya, di hari minggu seperti ini, sang kakak hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar saja. Namun sang mamah mulai tersenyum jika putrinya sudah perlahan mulai berubah kembali.
"Kalo begitu kamu sarapan dulu yah kaa sebelum berangkat. Itu ada nasi goreng di meja makan" ucap sang mamah sembari menujuk ke arah meja makan lalu segera melanjutkan membereskan perkerjaan pagi itu. Sedangkan Azkia pun berjalan kearah meja makannya untuk mengisi perutnya sebelum berangkat.
"Mah Cessy mana" tanya Azkia setelah beberapa menit tidak melihat adiknya itu. Masih dengan kesibukan untuk menghabiskan sarapannya. Biasanya di minggu pagi. Adiknya sudah berada diruang tv untuk menonton serial kartun yang biasa adiknya tonton.
"Sepertinya di kamar kaa, tadi setelah sarapan. Adik mu langsung kembali ke kamarnya" balas sang mamah sambil berjalan mendekat ke Azkia. Pekerjaannya yang tadi dilakukan sang mamah telah selesai, dan sebagian dilanjutkan oleh bi Imas. Sang mamah mendudukan di kursi meja makanya. Ditempat biasa mamahnya duduk. Sang mamah mulai menatap putrinya itu yang masih menghabiskan sarapannya.
"Terima kasih sayang kecerianmu telah kembali"
Rasa bahagia yang terpancar dari sang mamah. Melihat penyemangat hidupnya yang telah kembali menampakan sinarnya. Sinar yang terlalu lama tertutup kabut hitam. Berkelut dengan rasa bersalah yang dia rasa sangat menyakitkan. Berhari-hari dia menanggung rasa sakit itu sendirian. Namun semunya telah usai. Kini malaikat kecilnya mampu melewati itu semua dan kembali menampakan senyuman yang indah.