TERIMA kasih, atas kunjungannya. Grizel yang baru saja selesai dengan makan siangnya. Ia masih harus menunggu jam matkul berikutnya. Sebelum kembali ke kampusnya yang tidak jauh dari tempatnya makan. Ia kembali membawa motornya. Lalu terlebih dahulu menuju ke minimarket untuk membeli beberapa snak dan minuman. Motornya ia parkirkan, lanjut berjalan memasuki minimarket tersebut. Ia memilih-milih snak yang akan di beli. Sembari membuka ponselnya. Melihat apa saja pesanan temannya. Setelah mendapatkan semua snak dan pesanan temannya. Ia mengantri didepan kasir. Lalu membayar belanjaannya itu.
Ketika Grizel sedang berjalan ke motornya. Sesaat ia melihat sosok yang ia kenal dari mobil di hadapannya. Setelah seorang pria memasuki mobil itu. Grizel sempat melihat gadis yang ia kenal didalam mobil itu. Ketika pintu mobil terbuka, lalu pria memasuki mobil itu."Itu kan adiknya Azkia. Apa yang tetjadi. Kenapa tangannya terikat, terus kaya engga sadar gitu" ucap Grizel
Mobil itu pun kembali berjalan. Setelah salah satu orang yang berada didalamnya melihat Grizel yang terus menatap mobilnya. Grizel yang sesaat berpikir pun segera mencoba mengikuti mobil itu. "Iya gua engga salah liat ko. Itu adiknya Azkia"
Motornya pun melaju dengan kencang mengejar mobil itu. Namun mobil itu juga kembali menambah kecepatan. "Anjir makin kenceng aja. Apa mereka sadar kalo gua ngikutin" Grizel pun ikut menambahkan kecepatannya. Ia mencoba mendekati mobil itu. Bermaksud mencoba menghafal plat nomor dari mobil tersebut. Setelah beberapa menit mengejar. Keberuntungannya lagi kurang hari itu. Mobil itu melaju melewati prempatan. Sedangkan Grizel tertinggal dikarenakan lampu merah. Tepat sekali setelah mobil itu melewati prempatan.
***
Azkia yang baru saja selesai berganti pakaian, setelah pertandingan usai. Merapihkan barang-barang bawannya, dan bergegas menemui keluarga dan teman-temannya.
Sang mamah dan sahabat-sahabatnya. Berserta keluarga dari Cera, sedang menunggu Azkia di lobby gor tersebut. Sembari menunggu Cessy yang pergi ketoilet. Mereka mengobrol dengan asyik. Begitu juga dengan mamah Azkia yang sedang mengobrol dengan papih, mommy Cera. Azkia pun tiba di tempat mereka. Sambutan kecil, yang diberikan dari para sahabat Azkia. Sebuah pelukan bangga terhadapa sahabatnya itu.
"Keren banget lu" Ucap Cera selepas memeluk Azkia. Dilanjut dengan Esha dan Vera.
"Hebat banget si anak mamah ini" ucap sang mamah, turut ikut memeluk putri sulungnya itu. Walaupun putri sulungnya memang sedikit tomboy, dan rasa kahwatir melihat putrinya bertanding. Ada rasa kebanggaan sendiri dari sang mamah, melihat putrinya itu.
"Makasih mahh." Balas Azkia yang membalas pelukan hangat mamahnya itu.
"Adeek mana mah" sambung Azkia ketika pelukan itu sudah terlepas, dan tidak melihat sang adik disekitar mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST - (SELESAI)
DiversosTHE PAST Kembalilah Selagi Bisa Tentang kehidupan yang di lalui oleh gadis yang bernama Azkia Putri Dyvetta. Gadis sulung dari dua bersaudara. Orang-orang biasa memanggil Azkia atau Azz. Seorang gadis yang dibilang cukup pemberani, ceri, dan sedikit...