KERINDUAN

91 16 2
                                    

"Raa, aku pamit yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raa, aku pamit yah. Mungkin kali ini, aku tidak bisa berada di dekat kalian lagi. Waktu aku telah habis. Jaga diri kamu baik-baik yah, dan selalu menjadi sahabat Azkia. Sampai ketemu lagi yah Raa, jika kita bisa bertemu lagi di kehidupan lain. Aku ingin sekali lagi menjadi sahabat kamu dan Azkia. Aku sangat bahagia dapat bertemu dengan kamu dan Azkia dan menjadi sahabat kalian. Aku pamit yah, dan sampai bertemu lagi Cera. Azkia sudah kembali."

CERA terbangun dari tidurnya. Karena kepergian dari sosok Ayya di dalam mimpinya. Sesaat ia masih terdiam dan mendudukan tubuhnya. Tak lama dari itu, ia melihat kearah ponsel miliknya. Terdengar sedang berbunyi, menandakan ada pesan masuk diponsel itu. Perlahan Cera mengambil ponsel tersebut, tepat berada dimeja disebelah kasurnya. Cera mulai membuka ponselnya, dan membaca pesan yang di kirimkan oleh Vera melalui group chat mereka.

Wajahnya seketika berubah menjadi sangat bahagia. Rasa kantuk yang sebelumnya ia rasakan, sesaat hilang begitu saja. Air matanya pun ikut keluar dari kedua bola matanya dengan haru.

Pesan itu, Vera mengabarkan tentang Azkia yang sudah terbangun dari tidurnya. Kabar yang selama ini Cera tunggu.

"Piihh, miihh, kaakk" teriak Cera berlari menuruni anak tangga di rumahnya. Ia langsung berlari setelah mendapatkan kabar tadi. Ia pun bermaksud untuk memberitaukan kabar tersebut kepada keluarganya. Pagi itu, perasaan senang dan bahagia seketika menyelimuti tubuh Cera.

"Kamu kenapa sayang, lari-lari begitu" tanya sang mamih,nyang melihat putrinya sedang berlari menghampirinya.

"Mih aku mau kerumah sakit dulu yah sekarang. Azkia sudah bangun mih" balas Cera dengan penuh semangat karena rasa bahagia yang ia rasakan. Lalu kedua orang tua dan sang kakak yang mendengarnya pun sontak berdiri secara bersamaan, ketika mendengar kabar baik tersebut. Mereka pun ikut merasa senang mendengarnya.

"Kamu serius dee" tanya Shani, kini mulai menghampiri adiknya.

"Iya kaa, ini aku dapat kabar dari Vera" lanjut Cera.

"Yasudah kita siap-siap dulu. Kakak sekalian bawa koper dan barang-barang kamu yah. Biar sekalian, pulang dari sana kita langsung ke bandara" Ucap sang papih. Sahni pun langsung menyetujui ucapan sang papih. Lalu setelahnya mereka segera beranjak dari tempat itu. Menuju ke kamar mereka masing-masing terlebih dahulu, untuk bersiap-siap sebelum mereka berangkat. Begitu pun dengan Cera ia berlari kembali menuju kamarnya, untuk membersihka tubuhnya dan bersiap-siap.

Setelah beberapa menit berlalu. Kini Mereka semua sudah berkumpul kembali diruang tengah, dan akan segera berangkat kerumah sakit.

Cera dan keluarganya sudah dalam perjalanan, Rasa tak sabarnya memenuhi perasaan Cera, karena rasa kerinduannya cukup besar kepada Azkiam Ia ditemani oleh sang kakak, yang duduk bersamanya dibangku tengah didalam kendaraannya. Shani pun ikut sangat bahagia, terlebih karena sebelum keberangkatannya ia mendapatkan kabar baik itu dan dapat melihat sahabat dari adiknya  terlebih dahulu.

THE PAST - (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang