SETELAH kepulangan keluaraganya Cera dan Grizel. Vera dan Cessy yang sedang menginap diruangan Azkia. Terlihat, Vera dan Cessy mulai terlelap di dalam tidurnya pada malam itu.
NITT...NITT...NITT
"Azkia yang sedang berjalan di ruangan yang hampa, dengan penuh kesunyian disekelilingnya. Tidak ada satu orang yang dapat ia temui. Ia terus berjalan dengan lurus kedepan. Ia juga tidak tau, sudah berapa lama dan berapa jauh ia menempuh perjalanan, yang tak bertujuan itu.
Terlihat, ruangan itu hanya di penuhi dengan warna putih disekelilingnya, dan dipenuhi kabut yang ikut berjalan bersama mengiringi lagkahnya. Langkahnya terus berjalan, hingga akhirnya ia melihat sebuah pintu, yang berdiri di depannya. Azkia terus melangkah maju menuju pintu di depannya. Ia mencoba membuka pintu itu.
Senyuman tergambar dengan jelas di wajahnya, ketika Azkia sudah membuka pintunya. Pintu itu Menjadi akhir perjalanan yang sudah sangat lama ia tempuh. Langkahnya kini sudah menemukan jalan untuk pulang.
"Terima kasih Ayya, sekali lagi. Kamu telah menuntun aku untuk kembali. Aku akan kembali selagi bisa, ketempat mereka."
NITT...NITT...NITT...
Kesunyian memenuhi malam itu. Hanya ada suara dari alat-alat dari rumah sakit, yang terdengar diruangan itu. Sang mamah, Cessy, dan Vera yang menjaganya, sedang tertidur diatas kasur lantai yang menjadikan alas mereka. Malam itu Vera ikut menginap dirumah sakit itu. Sekolahnya akan libur di esok hari. Dikarenakan esok harinya bertepatan dengan libur Nasional.
NITT...NITT...NITT...
Jam sudah menunjukan pukul empat pagi. Pergerakan mulai terlihat dari seseorang yang sudah terlelap begitu lama diatas brankarnya. Seseorang yang sudah hampir satu bulan lamanya, terlelap bersama mimpi-mimpi dan perjuangannya untuk kembali.
Jari-jarinya mulai sedikit terlihat ada pergerakan. Kedua matanya ikut terbuka secara perlahan. Pandangannya masih sangat kabur. Begitu juga dengan tubuhnya yang masih terasa kaku. Tak banyak pergerakan yang bisa dilakukannya. Mulutnya pun terasa sangat sulit untuk berucap. Sesaat matanya sudah terbuka, ia mulai melihat ke area ruangan disekitarnya. Lampu utama ruangan saat itu sedang dalam keadaan mati, membuat pandangannya sedikit tidak dapat melihat dengan jelas.
"Mahh" ucap sang gadis, yang beberapa saat ia baru dapat mengucapkan sebuah kata. dan pandangannya yang sudah mulai normal.
Pagi itu, Azkia telah terbangun dari tidur panjangnya. Tidur yang selama ini ia jalani, dan masa koma yang telah ia lewati sejak beberpa minggu.
Tubuhnya kini bisa ia rasakan kembali, walau masih terasa sangat lemah. Ia belum dapat banyak menggerakan anggota tubuhnya yang lain.
Seolah terpanggil. Sang mamah yang sedang tertidur sebelumnya, seketika ia terbangun dari tidurnya. Jiwanya merasa ada yang memanggilnya. Dengan suara yang sangat ia kenali dan sangat ia rindukan sejak beberapa minggu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST - (SELESAI)
RandomTHE PAST Kembalilah Selagi Bisa Tentang kehidupan yang di lalui oleh gadis yang bernama Azkia Putri Dyvetta. Gadis sulung dari dua bersaudara. Orang-orang biasa memanggil Azkia atau Azz. Seorang gadis yang dibilang cukup pemberani, ceri, dan sedikit...